Enjoy guys!
****
Leyya duduk dimeja riasnya. Sudah siap dengan pakaian seragamnya,namun tangannya masih bergerak untuk mengeringkan rambut indah miliknya menggunakan alat bertenaga listrik itu. Setelah rambutnya berhasil dikeringkan dan sedikit memoles wajahnya,ia pun berdiri untuk mengambil tas sekolah yang sudah siap itu.
Darimana ia tahu tentang mata pelajaran yang akan ia pelajari hari ini? Tentu saja ia melihat pada meja belajar sang pemilik raga, disana jelas terlihat jadwal dari gadis tersebut. Lalu langsung saja ia memasukkan buku buku serta macam macam alat tulis lainnya yang akan ia gunakan untuk hari ini.
Pagi hari yang begitu indah. Tidak panas namun tindak mendung, sama halnya seperti mood Leyya saat ini. Tidak baik namun juga tidak buruk buruk sekali.
______"Good morning papa." Sapa Leyya ceria, dengan kaki yang berjalan pelan menuju kearah papa nya.
"Too kesayangannya papa." Balas sang papa dengan senyuman hangat pula, lalu mengelus lembut pucuk kepala anaknya setelah mencium kening sang putri.
"Anjir anjir gue dicium sugar dedih," Ucap Leyya heboh dalam hati.
Ini si Leyya emng akhlaq ebsseo, papa nya loh ini, walaupun sebenarnya papa dari pemilik raga yang ia tempati. Tapi tetap saja, dibilang sugar dedih sugar dedih.
"Duduk sayang,ngelamunin apasih?" Titah sang papa menyadarkan Leyya dari pikiran absurd nya.
"Eh- hehe iya pa." Ucap Leyya, mendudukkan bokongnya pada kursi disamping papa nya.
Mereka pun makan diselingi dengan pertanyaan dari sang kepala keluarga. Atmaja benar benar menepati ucapan nya waktu itu. Ia ingin menghadirkan kebersamaan serta memberikan perhatiannya kepada sang putri.
"Leysha yakin mau sekolah hari ini?" Atmaja hanya memastikan kondisi putrinya itu. Takut jika putrinya masih merasakan sakit.
"Iya papa, Leysha mau sekolah aja. Lagian nanti pasti bosen kalo diem dirumah terus." Ucapnya sambil sesekali menyuap nasi goreng miliknya.
Atmaja menatap putrinya itu,lalu mengangguk.
"Mau papa anterin?" Tanya nya perhatian.Leyya yang tangannya sudah bersiap untuk menyuapkan sesendok nasi goreng kearah mulutnya yang siap terbuka pun seketika terhenti.
"Emang bisa pa?" Tanya nya dengan tangan yang memegang sendok berisi nasi goreng masih tergantung.
"Bisa dong,bisa banget." Atmaja berucap disertai anggukan yakin.
Leyya pun merespon dengan anggukan semangat pada sang papa. Kapan lagi kan dia bisa merasakan sekolah diantar sang papa. Di kehidupan nya yang terdahulu pun, ia sama sekali tak pernah merasakannya.
Atmaja tersenyum gemas atas respon yang diberikan sang putri, ia mengangguk dua kali.
"Kalo gitu abisin dulu makannya yah." Titah nya yang dibalas anggukan semangat lagi dari Leyya dan melanjutkan sarapan nya.
Atmaja sangat senang bisa diberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang putri. Tanpa ia ketahui sebenarnya putrinya itu telah berganti dengan jiwa yang lain.
Kasihan sebenarnya pada Leysha sang pemilik raga, dia benar benar pergi ketika sang papa ingin memperbaiki hubungannya dengan sang anak. Leysha tak sempat mendapatkan dan merasakan perhatian dari sosok sang papa yang selama ini ia idam idamkan.
__________
Saat ini kedua bapak-anak itu telah usai melakukan sarapan yang terbilang hangat bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS TRANSMIGRATION
Teen Fiction?Alur lambat ? Sebuah cerita bergenre fiksi remaja. Bercerita tentang perpindahan jiwa(transmigrasi) seorang gadis, ke dalam raga gadis lainnya. Ringan diawal tapi mungkin nanti rada sedikit berat ditengah tengah menuju akhir. ----- "Masa gara gara...