抖阴社区

[37] TT

929 31 7
                                        

Nih aku kasih draft beberapa bulan yang lalu hehe
Tap bintang pojok kiri bawahnya ya!🙌

.
.
.
Enjoy guys!

****

Ketika Aley menutup matanya, merasa ketakutan. Rupanya Darsaga menjauhkan badannya sedikit, dan tersenyum menyeringai.
"Kenapa nutup mata?"

Aley membuka mata nya, dan mengerjapkan beberapa kali.
"Y-ya lo, bikin gue takut." Cicitnya.

"Berharap gue cium?" Ucapnya dengan masih menampilkan senyum disebelah sudut bibirnya.

Aley spontan mebelalakkan matanya, ia memukul bahu Darsaga dengan tangan nya yang bebas sebelah.
"Anjir, ga ada ya!" Ucap nya lalu menolehkan pandangan matanya pada pintu mobil yang ada sisi lain tubuhnya.

Darsaga menggigit pipi bagian dalamnya, menahan rasa gemas. Lalu ia benar benar menjauhkan diri dari Aley, bersiap hendak menjalankan mobil.

"Ga sekarang, tapi pasti akan." Darsaga berucap sambil memutar kemudinya, Aley melirik orang disampingnya ini dan mendengus.

'Akan akan, akan tipes?" –batin Aley.

✿✿✿ⓉⓉ✿✿✿


"Bang, gue mau nemuin lo sama seseorang." Ujar Sean pada seseorang.

Orang itu menatap Sean dengan kernyitan bingung.
"Sama siapa? Anggota Bioksik?"

"Dia bagian dari Bioksik."

"Eh siapa? Gue kenal kan?"

"Em, kayanya lo ga kenal. Tapi lo bakal familiar sama muka orang itu." Ujar Sean menyeruput minuman yang ia pesan.

Orang itu semakin mengernyitkan dahinya, dan Sean tersenyum tipis.

.
.
.

Aktifitas sekolah kembali dijalankan yang dimulai dari upacara bendera dihari senin. Niatnya hari ini Aley hendak melakukan sesuatu yang nantinya akan membuat Amel dan Babas malu, namun ternyata ia salah perhitungan.

Babas dan Amel rupanya sudah berhenti sekolah, itu yang dikatakan kepala sekolah saat mengisi sebagai pembina upacara. Sang kepala sekolah mengeluhkan dua remaja itu yang berhenti sekolah, padahal sudah setengah jalan, Bahkan Babas sudah kelas XII(12).

Aley menatap pada ketiga sahabatnya, lalu menatap lurus kedepan.
"Pergi setelah ngusik gue dan sahabat gue? Ga bakal berhasil." Gumamnya sangat pelan, dan diakhiri smirk tipis.

Zeyra menunduk, dan menghela nafas lega. Setidaknya ia tidak pernah lagi dihadapkan dengan Babas dan Amel. Zeyra lalu menatap pada Aley, tepat saat Aley menatap padanya juga.

Aley menepuk singkat bahu Zeyra yang ada disamping nya.
"Tenang aja, mereka ga bakal bebas gitu aja." Ucap Aley pelan dengan tatapan untuk menenangkan Zeyra.  Zeyra mengangguk mengiyakan.

.
.
.

Kantin saat ini nampak tenang, tentu saja. Pembuat onar sudah tidak ada, dan para antek anteknya pun mana berani mengusik tanpa sang ketua. Pengecut memang kumpulan mereka itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

? Terakhir diperbarui: Apr 09, 2024 ?

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWINS TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang