抖阴社区

[34] TT

544 18 1
                                        

Tap bintang pojok kiri bawahnya, please!
.
.
Enjoy guys!😗

"Ceritain semuanya." Aley berucap tegas.

"Jadi sebulanan ini gue deket sama si Babas karena dia duluan deketin gue, awalnya respon gue ke dia biasa aja. Tapi intensitas dia nge-dm gue terus menerus dan sering ngajak ketemuan. Saat itu gue juga ngerasa galau, gue patah hati dan ajakan Babas pun gue terima," Zeyra bercerita dengan kedua tangannya yang Aley dan Natara genggam, memberi kekuatan emosional.

"Sebelumnya satu minggu dia dm itu, selalu gue cuekin. Pas bener bener patah hati guenya itu, baru gue iyain ketemuan sama dia. Dia ngajak ketemu di cafe, dia jemput gue. Tapi bukannya ke cafe yang dia bilang, d-dia malah bawa gue ke apartemennya," Zeyra mengatur nafasnya sejenak agar tidak menangis sekarang.

"Gue sempet curiga, tapi lagi lagi gue ngelakuin hal yang bodoh dengan percaya sama ucapan dia yang katanya ada barang dia yang ketinggalan, jadi harus ke apartemen nya dulu buat ambil barang
itu. Dan setelah masuk ke apartemen nya, dia ngunci pintu apartemen nya dan langsung cium dan grepe grepe badan gue. Dia geret gue kasar ke kamarnya. Gue nolak dan berontak sampai nangis nangis,sampai dia dorong gue kedinding dengan kasar. dan abis itu, a-abis i-itu.." Zeyra benar benar tak sanggup menceritakan lebih lagi. Ia menangis sampai dadanya terasa sesak.

".. Dan gue gatau, ternyata bajingan itu udah ada persiapan naruh kameranya di sudut kamar itu. Mereka jadiin rekaman itu buat ancam gue,mereka nekan gue." Zeyra benar-benar merasa hancur, dia tidak bisa berpikir apapun waktu itu.

"Gila." Umpat Aley.

Azeyra senantiasa menundukkan kepala nya, merasa malu untuk menatap ketiga sahabatnya yang sudah ia sakiti perasaan nya. Terlebih pada Aley, beberapa minggu ini ia sebenarnya sadar karena sudah memperlakukan sahabatnya dengan kasar. Ia tak berani menatap ketiganya.

"Zey? Kenapa lo bisa percaya sama keparat itu? Sialan." Umpat Jufia sangat merasa kesal.

Sedangkan Natara hanya diam memperhatikan ketiga sahabatnya, ia bukan tidak perduli. Tapi ia takut akan menangis ketika ikut bersuara. Sungguh,dari keempatnya,Natara merupakan orang yang paling cengeng. Biarlah ia diam saja dan memperhatikan serta mendengarkan, agar situasi tetap terjaga sampai saat dimana mereka berempat saling berpelukan dan menangis bersama. Begitu pikirnya.

"Kalo ada apa apa tuh bilang Zey,cerita. Jangan asal ambil tindakan." Aley geram pada sahabatnya itu, bisa bisanya ia di kibuli laki laki setan seperti Babas.

"Gue takut Ley, gue takut mereka sebar video itu. Gue takut beneran hamil anaknya, g-gue takut," Zeyra betul-betul menangis, mengeluarkan semua ketakutan serta kekhawatiran nya pada ketiga sahabatnya.

"Mereka ancam gue, mereka jebak gue.."

Saat ini mereka berada diruang kelas. Tepat setelah bel istirahat berbunyi, mereka (lebih tepatnya Aley dan diikuti Jufia serta Natara) mengusir teman sekelas mereka untuk segera meninggalkan ruang kelas. Aley sudah tidak tahan lagi untuk segera mendengar penjelasan Zeyra. Dan tersisalah mereka berempat didalam ruangan itu.

Zeyra terisak-isak dalam tangisan nya, pun dengan kepala yang terus menunduk.
"G-gue mint-ta maaf," ucapnya tergugu.

Aley menghembuskan nafas dalam, lalu menghampiri bangku yang Zeyra duduki.
"Lo mau maaf dari kita?" Aley menunduk menyetarakan wajahnya dengan Zeyra, lalu menepuk pelan pipi Zeyra, yang spontan membuat Zeyra menatap wajahnya.

TWINS TRANSMIGRATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang