抖阴社区

                                        

"Go to the rooftop now. There's something i want to tell you," bisik Leanna.

(Pergi ke rooftop sekarang. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.)

"Ajak Bagas dan Sam juga," lanjutnya. Selepas itu ia pergi.

Setelah tiba di rooftop, Bagas segera menghampiri Rheya yang terlihat pucat pasi dan lemas. "Lo kenapa?" tanya Bagas, sambil mengusap kepala Rheya dengan lembut, mencoba menenangkan sahabatnya yang terlihat lemas.

"Kalian udah tau tentang mayat di kamar mandi wanita?" tanya Leanna, mereka serentak menggeleng.

"Gue dan Rheya lihat langsung depan mata," lanjutnya.

Ketiga laki-laki itu tampak terkejut, "Serius? Terus gimana keadaan mayat itu?" tanya Samuel.

Leanna mengambil napas dalam-dalam sebelum memulai penuturannya. "Gue lihat mayatnya tadi. Kelihatannya, dia baru tewas semalam. Tubuhnya berlumuran darah karena sayatan di kedua tangannya. Gue juga melihat ada pisau kecil di pinggirnya," tutur Leanna dengan suara yang pelan namun jelas.

"Siapa dia?" tanya Bagas penasaran.

"Sylla," jawab Rheya.

"Sylla?" Leanna dan Rheya mengangguk.

Samuel langsung mengingat tentang nama gadis itu, "Kemarin gue dengar berita tentang Sylla. Katanya, perusahannya sedang memburuk," jelas Samuel.

"Apa mungkin bunuh diri?" tanya Bagas.

"Tapi emang sih, dia meninggal kayak bunuh diri," balas Rheya.

Hening. Mereka fokus memikirkan sesuatu yang muncul di kepalanya. Semua kematian yang terjadi di sekolah ini begitu janggal. Mungkinkah murid di sini mengakhiri hidupnya begitu saja? Apa penyebab mereka melakukan hal itu? Tertekan? Depresi? Masalah teman atau keluarga? Namun, mereka justru terlihat baik-baik saja.

"Ada kejanggalan di setiap kematian murid-murid di sekolah ini," ujar Alka.

"Gue ngerasa kejadian ini hampir sama dengan kematian Anya," timpal Leanna.

"Setiap kematian pasti ada kesamaan. Dan itu yang membuat semakin aneh," keempatnya mengangguk setuju dengan yang Samuel katakan. Mereka juga menyadari bahwa setiap kematian yang terjadi, pasti ada suatu kesamaan jika diamati dengan teliti.

Hening menyelimuti rooftop untuk yang kedua kalinya, dengan hanya suara angin yang berhembus pelan. Mereka semua terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekolah. Namun, keheningan itu akhirnya dipecahkan oleh Leanna, yang membuka suaranya dengan nada yang serius untuk memberitahu kabar terbaru tentang huruf-huruf misterius di buku yang ia temukan.

"Oh iya, gue nemuin satu kata dari buku itu," seketika mereka menoleh ke arah Leanna dengan rasa penasaran yang terlihat jelas.

"Mea, Bahasa Latin yang artinya kata ganti dari aku, yaitu -ku," lanjut Leanna.

"Oke, kita cari kata selanjutnya," Samuel membuka kertas yang berisi huruf-huruf dari buku tersebut.

Samuel mencoret huruf M, E, dan juga satu huruf A. "Kita udah tahu kalau ini Bahasa Latin. Akan lebih mudah untuk kita mencari tahu kata berikutnya dari huruf ini," lanjut Samuel.

Alka mengambil kertas milik Samuel dan melihatnya dengan teliti. "Hurufnya gak asing."

Menurut Leanna pun huruf tersebut dalam Bahasa Latin tidaklah asing. Namun ia lupa kata yang tepat untuk susunan huruf tersebut. Leanna menghampiri Alka untuk melihat huruf-huruf tersebut.

"Fabula," celetuk Leanna. Ia pun menatap Alka.

"Fabula!" ucapnya lagi dengan antusias.

"Fabula artinya cerita, jadi mea fabula artinya ceritaku," jelas Alka.

"Mungkin, ada seseorang yang sengaja bikin cerita ini?" duga Samuel.

"Dan itu bisa jadi petunjuk buat kita," balas Rheya.

"Kita harus bisa ngambil buku itu," ucap Bagas dengan penuh semangat.

○●○

Dibuat 4 Juli 2023
Dipublish 4 September 2023

CONFIDENTIAL {END}??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang