Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak kalian. Terima kasih♡
~Happy Reading♡~
Tuduhan yang menimpa Leanna masih belum terungkap, tidak ada bukti baru yang ditemukan untuk memecahkan kasus tersebut. Alka duduk tegak di meja belajar, matanya terfokus pada laptop yang terbuka di hadapannya. Dengan jari-jari yang terampil, Alka mengetikkan sesuatu pada keyboard, kemudian masuk ke dalam menu login. Ia memiliki rencana untuk meretas akun yang telah menuduh Leanna, berharap dapat menemukan petunjuk yang tersembunyi.
Tidak menunggu lama, Alka berhasil membuka akun tersebut dan mengakses data di dalamnya. Namun, hasilnya sangat mengecewakan, tidak ada informasi berharga yang ditemukan, kecuali sebuah nomor telepon yang terdaftar. Alka segera mencoba melacak nomor telepon tersebut, namun upayanya sia-sia. Nomor itu tidak terdeteksi, seolah hanya digunakan sekali oleh pelaku.
Lalu siapa yang menuduh Leanna? Mengapa seniat itu untuk menghancurkan Leanna? Apa motif di balik tindakan itu? Alka berpikir bahwa Cecillia bukanlah orang yang sembarangan membuang uangnya untuk hal yang tidak penting, dan ia juga bukanlah orang yang suka mempermalukan orang lain secara sembunyi-sembunyi. Jika Cecillia ingin mempermalukan seseorang, ia pasti akan melakukannya secara terbuka dan langsung, di depan semua orang.
Alka mengacak-acak rambutnya frustasi, "Shit!" umpatnya.
Bagas membuka pintu kamar Alka tanpa izin, ia menghampiri Alka yang terlihat emosi. "Kenapa lo?" tanya Bagas seraya mengambil sesuatu di nakas Alka.
"Gue coba cari tahu akun itu, tapi sama sekali gak ada apa-apa. Nomor teleponnya pun udah gak berfungsi," jelas Alka.
"Niat banget tuh orang," timpal Bagas. Seketika Bagas membelalakan matanya ketika melihat laptop milik Alka.
"Lo pake itu?" tanya Bagas menunjuk ke arah laptop Alka, dan Alka pun mengangguk mengiyakan.
"Lo lupa?" Bagas mendekatkan dirinya pada telinga Alka, "Gerak-gerik lo akan terdeteksi di sistem sekolah," bisik Bagas.
"Persetan dengan semuanya. Gue gak peduli," balas Alka.
Di sisi lain, Leanna dengan gigih melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik akun tersebut. Ia yakin bahwa ada sosok lain yang dengan diam-diam menyimpan kebencian terhadapnya dan berusaha menjatuhkannya, selain Cecillia. Ia mengenal sifat Cecillia yang selalu terbuka dan langsung dalam mengekspresikan perasaannya, terutama ketika ia membenci seseorang.
Leanna duduk di meja makan, matanya terpaku pada layar ponsel yang terus ia gulirkan dengan rasa penasaran. Meskipun ia tidak memiliki keahlian meretas akun seperti Alka, Leanna bertekad untuk melakukan penyelidikan mandiri. Ia menyelami setiap sudut akun misterius tersebut, berharap menemukan petunjuk yang bisa mengungkap identitas di baliknya.
"Leanna,"
"Nih cobain gue masak sesuatu yang spesial," ucap Rheya sembari membawa dua piring yang berisi garlic baby potato, mashed potato dan juga french fries disertai saus merah yang dihias serapi mungkin.
"Apaan ini?" tanya Leanna antusias melihat makanan di hadapannya yang terlihat sangat lezat.
"Ini ada garlic baby potato, mashed potato, dan french fries," jelas Rheya sembari menunjuk tiga jenis kentang itu.
"Jadi judulnya, aneka potato?" tanya Leanna tertawa.
"Gak aneka potato juga. Tapi gak apa-apa, yang penting enak," balas Rheya.
Rheya memiliki hobi memasak, dan ia memiliki kelebihan yang luar biasa dalam hal ini. Masakan yang dibuat oleh Rheya tidak pernah gagal, selalu memiliki rasa yang lezat dan menggugah selera. Yang menarik, Rheya seringkali berhasil menciptakan masakan yang lezat meskipun hanya menggunakan satu jenis bahan utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONFIDENTIAL {END}??
Mystery / ThrillerSekolah adalah tempat untuk menimba ilmu. Dimana kita mendapatkan ilmu pendidikan untuk masa depan. Namun, bagaimana jika sekolah justru membuat kita kehilangan masa depan? Science High School, sebuah institusi pendidikan yang berdiri sejak tahun 20...