Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak kalian. Terima kasih♡
~Happy Reading♡~
Mereka berkumpul seperti biasa, untuk membahas rencana selanjutnya. Semua mata tertuju pada ponsel yang tergeletak di tengah meja, seolah ponsel itu menjadi pusat dari rencana mereka.
"Sebentar lagi acara sekolah dimulai, kayaknya itu waktu yang tepat untuk kita beraksi. Karena kemungkinan besar, semua orang berada di aula sekolah," tutur Bagas.
"Waktu acara dimulai?" tanya Samuel yang diangguki oleh Bagas.
"Lo gila? Kita bisa ketahuan!" lanjutnya.
"Kita gak bisa ngelakuin semua ini cuman berlima," ucap Rheya.
"Terus? Kita kan cuman berlima?" balas Bagas.
"Bawa polisi?" tanya Rheya.
Leanna menggelengkan kepalanya. "Menurut gue, kita butuh bantuan orang tua korban. Kita kasih tahu yang sebenarnya, dan meminta mereka untuk membantu kita," usul Leanna.
"Termasuk orang tua teman kita?" tanya Bagas yang diangguki oleh Leanna.
"Gue setuju sama Leanna. Beberapa dari mereka punya anak buah yang bisa bantu kita. Jadi, kita bongkar hal ini hanya pada orang tua murid yang kehilangan anaknya saja," balas Alka.
"Oke, besok ketemuan di rumah Leanna," ucap Bagas.
○●○
Hari libur telah tiba, mereka memberanikan diri untuk bertemu dan mengungkapkan kebenaran kepada orang tua korban. Entah bagaimana reaksi orang tua korban terhadap mereka. Namun bagaimanapun, mereka siap menerima konsekuensi dari tindakan yang telah diperbuat.
Mereka disambut dengan hangat oleh orang tua Emily, dan setelah berbincang ringan sejenak, mereka menanti momen yang tepat untuk mengungkapkan kebenaran. Leanna menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya dengan perlahan, menenangkan diri sebelum memulai pembicaraan yang berat.
"Om, tante, maaf sebelumnya. Lea ingin membicarakan sesuatu," ucap Leanna dengan nada rendah.
Orang tua Emily tersenyum hangat, "Katakan saja."
"Sebenarnya,"
"Emily telah tiada," lanjut Leanna dengan hati-hati.
"Maksudnya?"
"Emily telah meninggal beberapa bulan lalu. Itu yang menyebabkan Emily tidak pernah pulang ke rumah dan itu alasan Emily sering mengirimkan pesan, dan terkadang menolak berbicara secara langsung."
"Dan sebenarnya, peraturan sekolah sama sekali tidak diubah," jelas Leanna.
Wajah orang tua Emily memucat, mata mereka melebar mendengar pernyataan itu. "Ini gak mungkin!" seru mereka dengan nada yang penuh ketidakpercayaan.
"Kamu bohong, kan?!" pertanyaan itu membuat Leanna menundukkan kepalanya.
"Maaf tante, kami telah berbohong karena menutupi hal ini," balas Rheya.
Tangisan Mama Emily pecah, suaranya tercekat oleh air mata. "Kenapa kalian menutupi ini semua? Terutama kamu, Leanna!" serunya dengan penuh kesedihan dan kemarahan, sementara tubuhnya terguncang hebat oleh isak tangis.
"Emily yang selalu kami tunggu kehadirannya ternyata udah tidak ada. Dan yang paling menyakitkan, kami sama sekali tidak bisa melihat sosok Emily untuk terakhir kalinya. Kenapa kalian menutupi ini semua?!" tutur Papah Emily.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONFIDENTIAL {END}??
Mystery / ThrillerSekolah adalah tempat untuk menimba ilmu. Dimana kita mendapatkan ilmu pendidikan untuk masa depan. Namun, bagaimana jika sekolah justru membuat kita kehilangan masa depan? Science High School, sebuah institusi pendidikan yang berdiri sejak tahun 20...