Ctas!
Ctas!
Ctas!
Suara cambukan terus bergema di sebuah ruangan yang gelap dan kosong seorang pemuda berusia 20 tahun tak memperlihatkan wajah kesakitan saat cambuk itu mengenai perutnya. Posisinya terlentang melihat sang ayah mencambuknya tanpa rasa kasihan. Dia adalah Alexander Maverick bungsu keluarga Maverick.
Alex dihukum cambuk karena ia gagal mengawasi anak bungsu dari Jordan nick Darellion yaitu Edward. Alex hanya diam, ia tak meringis sedikitpun karena jika ia mengeluarkan suara maka ayahnya akan menambah cambukannya.
"DASAR TAK BERGUNA! HANYA MENGAWASI SAJA KAU TAK BECUS!" Teriak sang ayah Luis Maverick.
Alex hanya bisa diam saja, ia tak bisa melawan karena memikirkan seseorang yang sangat menyayanginya. Namun dengan bodohnya Alex senang saat kematian orang itu.
'Kak Edgar... maafkan aku'batin Alex.
Ctas!
Ctas!
Dua cambukan terakhir di berikan oleh Luis, dengan jumlah 130 cambukan yang diterima oleh Alex. Sudah biasa bagi Alex, namun menurutnya itu bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan hukuman yang pernah di rasakan oleh Edgar dulu.
"Setelah ini pergi kenakan bajumu, lalu ikut aku melakukan penyerangan kepada Darellion!" Titah Luis meninggalkan Alex sendiri di ruangan itu.
Tanpa berkata apa-apa Alex keluar dari ruangan itu untuk pergi ke kamarnya. Ia akan menuruti perkataan ayahnya. Saat melewati ruang makan dapat ia lihat sang mama yang sedang santai meminum teh.
"Mama" panggil Alex pada sang mama berharap mamanya memberi pelukan dan kata-kata penenang.
"Pergilah, dan turuti perintah suamiku! Kau merusak pandanganku!" Ucap sang mama dengan sinis.
Harapan Alex pupus seketika. Ini bukan yang pertama kalinya ia di perlakukan seperti ini. Bahkan sebelum Shofie ( mama) menikah dengan Luis pun, Alex tetap di perlakukan seperti ini. Ibunya hanya menganggapnya sebagai alat.
Jika kalian berfikir sang mama sangat menyayanginya. Maka kalian salah, Shofia selaku ibu kandung Alex tak pernah menyayanginya. Wanita itu hanya ingin hidup kaya bersama Luis. Dan jika kalian berfikir Alex sangat jahat pada Edgar dulu maka jawabannya adalah ya. Hal itu ia lakukan untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Sejak mama nya menikah dengan Luis. Ia dipaksa untuk belajar giat meninggalkan masa kecilnya yang indah. Ia menurut agar dapat disayang oleh Luis. Namun nihil Luis lebih menyayangi Edgar. Hingga ia berani memasuki dunia gelap meninggalkan masa remajanya agar Luis dapat meliriknya dan itu berhasil.
Sejak saat itu segala prestasi yang ia dapat mampu membuat Luis meliriknya. Alex juga membuat berbagai macam cara agar Edgar di benci oleh sang ayah. Namun saat melihat Edgar yang dibunuh oleh Luis di depan matanya membuat Alex merasa bersalah. Apalagi setelah membaca buku harian milik Edgar yang ternyata dari dulu ayah mereka tak pernah menyayangi Edgar. Dan selalu memaksa Edgar untuk melakukan apa yang Luis inginkan.
Alex menyesal sangat menyesal. Ia sangat ingin bertemu dengan Edgar dan mengatakan maaf. 'Maaf untuk apa yang telah ia perbuat. Maaf telah menganggap mu pengganggu. Padahal akulah pengganggu yang sebenarnya'. Itulah yang ingin dikatakan oleh Alex.
Menepis pikirannya itu Alex segera bersiap-siap untuk pergi dan mungkin untuk selamanya. Itulah yang ia rasakan.
Kini Alex siap untuk pergi dalam penyerangan itu. Ia datang terlambat karena tak ingin mendengar ayahnya marah-marah seperti orang gila.
Sesampainya di kawasan mansion Darellion. Dapat Alex lihat pertempuran yang tak seimbang di Maverick. Sungguh ayah tirinya ini sangat nekat, atau sangat gila.
Tanpa memikirkan tindakan bodoh Luis, Alex lebih memilih mengeluarkan senjatanya, Saat bersiap untuk menyerang bodyguard Darellion tiba tiba Alex di hentikan oleh seorang pria yang terlihat lebih muda darinya. Itu adalah Ray. Penerus pemimpin Darellion di dunia gelap. Alex hanya diam saja, dia... pasrah. Ia sempat berfikir bahwa ia ingin cepat mati. Dapat ia lihat senyuman Ray yang sangat mematikan itu.
"Hai Alex mengapa kau diam saja" tanya Ray dengan senyuman, yang emm... mematikan.
"Diam lah, bunuh saja aku, aku lelah" ucapan Alex membuat Ray semakin tersenyum gila.
"Kau ingin ku bunuh?" Tanya Ray main main. Yang hanya di jawab anggukan oleh Alex.
Ray dapat melihat wajah lelah anak itu. Raut wajah Ray berubah menjadi dingin dan datar. Ia menurunkan senjatanya.
"Kau benar-benar ingin mati?" Tanya Ray.
"Ya sangat ingin aku ingin menyusul kakak ku" jawab Alex dengan senyuman di wajahnya.
"Baiklah" Ray mengangkat senjatanya tepat pada dada Alex.
Dor!!
"Selamat tinggal" ucap Ray setelah menembak tepat pada jantung Alex.
"Terimakasih" ucap Alex sebelum menutup matanya untuk selamanya.
"Semoga di kehidupan selanjutnya kau bisa bahagia. Alex." Ucap Ray dan meninggalkan Alex yang tak bernyawa.
Dan inilah awal dari kebaikan Tuhan bagi umatnya, Tuhan dengan berbaik hati memberikan kesempatan kedua untuk Alex. Apakah Alex akan senang? Karena lepas dari penderitaan nya selama ini. Atau malah sebaliknya? Karena keinginannya untuk bertemu dan meminta maaf kepada sang kakak di halangi oleh Tuhan.
Di sini kita akan melihat perjalanan Alexander setelah kematiannya.
_____________________________________
Prolog ya
Semoga suka dengan hasil karya kami
Tertanda MOBAJO (moana bang Jo)

KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] I'M A LOSER (End)
ActionPublish:16 Januari 2024 End: 2 Juli 2024 Masihkah kalian ingat dengan Alexander Maverick? Anak sambung dari Luis Maverick dan adik sambung Edgar yang pada book sebelumnya bertransmigrasi ke tubuh Edward. Alexander Maverick orang yang terbunuh karen...