抖阴社区

44.Need Hugs

1.8K 138 7
                                        

Jangan lupa vote ya
.
Typo tolong tandai
.
~o0o~

Matahari sudah menunjukkan sinarnya, namun Axel masih saja betah di pelukan Hikaru. Sedangkan Hikaru, dia sudah bangun sedari tadi, dan saat ini dia hanya bisa pasrah.

"Kamu tidak demam, namun mengapa kamu lebih manja hari ini?" Axel tidak mengindahkan pertanyaan Hikaru. Dia masih ingin memeluk Hikaru lebih lama.

"Aku ingin ayah." Entah mengapa saat ini Axel sangat ingin Jovan berada di dekatnya. Dia ingin merasa dilindungi oleh sosok seorang ayah.

Hikaru tersenyum lembut saat Axel mengatakan hal itu dengan pelan. Tidak biasanya pria ini meminta hal semacam ini.

"Baiklah, akan ku hubungi ayah." Hikaru mengambil ponsel Axel yang berada di atas nakas.

Ia hanya mengirim pesan pada nomor kontak Jovan. Karena akan sangat ribet jika Hikaru menelepon Jovan. Akan ada banyak pertanyaan dari pria itu.

Setelah mengirim pesan, Hikaru kembali meletakkan ponsel di atas nakas. Dia melihat kearah Axel yang masih tidur dengan nyenyak. Perlahan Hikaru melepaskan pelukan Axel, tujuannya agar dia bisa membuat sarapan untuk bayi besarnya ini.

Cup!

Kecupan hangat di berikan oleh Hikaru pada kening Axel. "Sebentar ya, aku harus membuatkan mu sarapan."

Hikaru pergi ke dapur tanpa mengunci pintu kamar. Dia tidak ingin Axel menghancurkan barang-barang yang berada di kamar ini.

Kamar itu kini hanya tersisa Axel seorang, dia tidak tidur. Dia hanya menutup mata saja. Dan kecupan hangat yang diberikan oleh Hikaru tadi, sudah bisa membuat Axel tenang.

Suasana hening, Axel sedang memikirkan perkataan orang yang berada di mimpinya tadi.

"Aku membawamu ke dunia ini, bukan untuk sekedar balas dendam Alex. Aku memberikan mu kehidupan kedua agar kau tidak menjadi seorang pecundang."

"Balas dendam bukannya membuat mu senang, itu hanya akan membuat nyawa orang disekitar mu menghilang."

Perkataan orang itu, terus saja berputar di kepala Axel. Apa yang di katakan nya itu memang benar.

"Dia benar, jika aku hanya memikirkan balas dendam, orang-orang di sekitarku hanya akan dalam bahaya. Hal itu sudah terjadi pada Hikaru, dan aku menganggapnya sebagai hal sepele." Monolog Axel.

Entah mengapa dia menjadi sangat egois seperti ini. Ah tidak dari dulu Axel selalu egois. Dan keegoisannya itu membuat orang-orang di sekitarnya menderita. Apa lagi namanya jika bukan pecundang. Hanya seorang pecundang yang mengorbankan orang lain untuk keinginannya. Dan Axel mengakui jika dia adalah seorang pecundang.

Axel memikirkan orang-orang di sekitarnya, yang juga memiliki dendam terhadap Caroline. Bahkan, Andi meminta mereka untuk tidak bergerak terlebih dahulu. Akan tetapi dirinya tak mendengarkan, dan inilah yang terjadi.

"Regan, Deon, Hikaru, bahkan Riko, mereka memiliki dendam terhadap keluarga bejat itu. Tetapi hanya aku yang merasa mereka harus cepat untuk di musnahkan." Axel menghela nafas lelah. Dia mengakui bahwa dia bodoh akan hal seperti ini.

"Seharusnya aku memikirkan rencana yang benar-benar matang." Mulai saat ini Axel harus bisa menekan ego nya. Jika dia selalu seperti ini, itu artinya dia hanyalah seorang figuran yang gagal.

Brak!

"Axel!"

Axel terkejut, sungguh. Suara teriakan yang mengisyaratkan rasa khawatir itu membuat Axel tersadar dari lamunannya. Yang membuat Axel bingung adalah, bagaimana Jovan bisa mendobrak pintu kamarnya?

[Bl] I'M A LOSER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang