Typo tolong tandai
.
.
Tolong vote juga ya
.
~o0o~Saat ini Axel tengah berada di dalam mobilnya, dirinya buru-buru kerumah sakit karena mendapatkan kabar dari Andi bahwa Hikaru telah sadar.
Setelah menjalani hukuman selama seharian penuh, Axel langsung pamit pada kakek Van. Mendengar Axel yang meminta izin Regan pun juga ikut, karena hukuman mereka telah selesai.
Kondisi Axel saat ini sangat berantakan, rambut acak-acakan, jas nya sudah tidak dipakai lagi, dua kancing kemejanya lepas dan sepatunya yang sudah tergantikan dengan sandal. Entah dimana sepatunya itu, Axel pun lupa dimana meletakkan benda itu.
Saat ini dirinya lebih mementingkan Hikaru, walaupun nanti saat sampai di rumah sakit dia akan terlihat seperti gembel.
Namun baru saja masuk daerah jalanan sepi, muncul begitu banyak orang dengan senjata di tangan mereka.
Axel sangat kesal, mengapa disaat dirinya buru-buru, masalah selalu saja muncul. Tidak bisakah saat dirinya sedang bosan saja?
"Mengapa para bajingan ini menggangu ku?" Dengan kesal Axel mengambil revolver dan belati lalu keluar dari mobilnya.
Baru saja keluar dari mobilnya, tiba-tiba salah satu dari mereka melempar sebuah bom kearah mobil Axel. Kini Axel menatap tajam kearah mobilnya yang sudah hancur.
"Berapa kali lagi kalian ingin menghancurkan mobilku?" Ucap Axel datar.
Dor!
Axel menembak salah satu dari mereka, dirinya akan meladeni permainan yang dibuat oleh para bajingan itu.
Mata Axel mengkilat tajam, dirinya sangat marah. Mobilnya hancur, ponselnya juga ikut hancur. Semua ini karena mereka.
"24 lawan 1? Aku akan meladeni kalian. Sebagai pelampiasan ku." Seringai itu muncul di wajah datar Axel. Dirinya sangat kesal hari ini, dan dia akan menjadikan para penghalang ini sebagai pelampiasan.
Dor!
Dor!
Dua orang lagi telah tewas ditangan Axel. Dia akan membunuh yang lain dengan perlahan, dan menyisakan satu. menyenangkan bukan?
Mereka menyerang Axel secara bersamaan, tidak adil memang dengan jumlah yang tidak seimbang. Namun, tidak ada peraturan untuk itu disini.
Dan juga tidak ada peraturan yang melarang Axel untuk menyiksa mereka dengan racun. Dengan perhitungan yang matang, Axel menggores leher mereka yang tersisa.
Namun, itu tidaklah mudah. Beberapa kalian Axel tertembak, walaupun hanya dua peluru yang bersarang di bahu serta betisnya, tetapi itu juga sangat menyakitkan. Dengan mengorbankan darahnya, akhirnya kemenangan jatuh di tangan Axel. Dirinya melihat sekitar 12 orang kejang-kejang, dan 12 orang lagi telah mati.
Sungguh pemandangan yang sangat indah Dimata Axel. Sudah lama sekali dirinya tidak merasakan hal seperti ini sendiri. Rasanya begitu lega dan menenangkan.
"Saya tau kau berada disana. Turun, dan bereskan ini. Lalu cari dalang dibalik penyerangan ini." Setelah mengucapkan itu Axel langsung berlari menuju rumah sakit.
Kepergian Axel dipandang dengan tatapan bingung dari seseorang yang diajak Axel bicara tadi. Dan orang itu adalah salah satu anggota mafia Axel yang selalu memantaunya dari jauh.
"Padahal saya ingin memberikan motor ini, mengapa master langsung berlari?" Sudahlah dia tidak akan memikirkan hal itu. Sekarang yang terpenting adalah tugas dari sang master.
Axel terus berlari, bahkan dirinya tidak perduli dengan tatapan orang-orang terhadapnya. Dirinya berlari semakin kencang, saat mengingat bahwa mobil, uang, dan juga ponselnya telah hangus karena ledakan itu. Apalagi saat dia mengingat bahwa dirinya dengan bodohnya tidak meminta anggota mafianya tadi untuk membawakan satu mobil ataupun motor.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] I'M A LOSER (End)
ActionPublish:16 Januari 2024 End: 2 Juli 2024 Masihkah kalian ingat dengan Alexander Maverick? Anak sambung dari Luis Maverick dan adik sambung Edgar yang pada book sebelumnya bertransmigrasi ke tubuh Edward. Alexander Maverick orang yang terbunuh karen...