抖阴社区

Fier.

1 0 0
                                    

Kenop pintu terbuka. Aroma sejuk dan hangatnya ruangan dalam rumah megah yang dimasuki seseorang mulai menerpa kulit serta menerobos masuk hidung seorang wanita berkepala 3 lebih muda dari Kakaknya yang sekarang berdiri santai mengamati tiap sudut rumah yang ia rindukan setelah beberapa minggu ia tinggalkan beserta isinya hanya untuk mengurus pekerjaan dunia yang tak ada hentinya.

"Fier... Mamah pulang...," serunya dari ruang tamu.

Mendengar suara yang sangat ia kenal dan sangat ia rindukan, spontan membuatnya segera beranjak dari kasur dan berlari kecil turun dari lantai dua, nampak berseri-seri dari minggu yang sebelumnya ditemui oleh Ibunya. Memakai kaos oblong dan celana pendek santai dengan rambutnya yang menjuntai sampai pinggang. Membuat sang Ibu yaitu Agni merasakan kerinduan yang sangat tak terbendung. Ia pun segera mendekat ke arah Agni dan memeluk seerat–eratnya. Menghela napas lega sebagai bentuk pelepasan kekhawatirannya selama ini menunggu di dalam rumah seperti orang bisu. Sekarang akhirnya ia mampu meluapkan rasa kerinduan itu.

"Serindu itu, ya?" Agni terkekeh kecil.

Mendengar pertanyaan Agni, Fier melonggarkan pelukan dan menatap sang Ibu dengan rasa kesal namun penuh jenaka.

"Lagian pacaran sama kereta. Tiap bulan ke luar kota," ujar Fier.

Mendengar sang anak mengeluh penuh kekesalan, namun sang Ibu menanggapi dengan jenaka. "Masih mending pacaran sama kereta, kamu ada pacar?"

Fier terbelalak. "Mamah ih," keluhnya sambil mendorong bahu sang Ibu tak bertenaga.

Dari arah dapur, seorang wanita lebih tua dua puluh tahun dari Ibu mulai mendekat dan tersenyum manis di belakang Fier.

"Eh, bi, gimana selama saya tinggal ke Solo?"

Wanita itu hanya tersenyum bersamaan dengan kerutan–kerutan yang sangat terlihat jelas saat ia mengulas senyum manisnya. "Aman Bu, semuanya sudah bersih!" ujarnya dengan mengacungkan jempolnya dengan riang.

Agni membalas dengan senyuman sebelum menepuk bahu sang Anak untuk mengisyaratkan memberi ruang Ibunya untuk membersihkan diri dan beristirahat.

Sesampainya di kamar ia bergegas untuk membersihkan diri dari ujung kepala sampai kaki menghilangkan kuman serta bau tak sedap yang tertahan hari kemarin terakhir ia mandi di hotel yang di tinggalinya selama di luar kota. Setelah sudah lega dan merasa segar, ia segera berpakaian lalu keluar kamar menuju meja rias.

Saat hendak mengeringkan rambut, tiba–tiba sebuah pesan masuk di ponselnya. Ia kira adalah sang suami yang mengirimnya pesan WhatsApp. Namun, ternyata sang Ibu mertua mengirim pesan WhatsApp yang tak asing.

Ibu Shena
Uang bulanan sudah masuk?

Ah, orang ini, batinnya.

Sudah menikah selama 20 tahun, namun kenapa sang Ibu dari suaminya Eko, terus saja mengatur finansial keluarga Agni. Katanya agar uang tak sembarangan dipakai untuk hal tak berguna dan agar hutang tidak menumpuk. Namun, Agni sendiri juga mual dan sesak layaknya melewati lorong sempit antar gang yang hanya mempersulit dirinya jika terus saja seperti ini. Sudah menghindari sang Ibu mertua berkali-kali dan beralasan menggunakan uangnya untuk sang anak, namun dengan entengnya si tua bangka menjawab. "Tidak. Masalah uang tetap saya atur."

Menyebalkan, namun karena tak ingin gaduh, ia hanya mengangguk dan selalu menyetorkan gajinya kepada si Nenek tua yang selalu menyulitkan dirinya itu. Bahkan sang anak kandung yaitu Eko, juga selalu menyetorkan gaji bulanannya ke sang Ibu, karena sama tak ingin terjadinya kegaduhan. Entah apa yang direncanakan atau dikhawatirkan nenek tua itu. Tapi, Agni hanya menyetujuinya saat setelah menikah dengan Eko.

Sebelumnya ia banyak sekali pantangan yang harus dihadapi untuk mendapati hati sang kekasihnya itu, namanya pasaran tapi yang membuat Agni jatuh cinta karena perlakuan Eko yang selalu lembut. Menyayanginya sepenuh hati saat kuliah di satu kampus. Walaupun saat itu belum menjalin hubungan, tapi mereka berdua layaknya sahabat dekat bahkan saudara, sangat dekat sampai di mana Agni menyadari perlakuan dan pengakuan halus dari Eko bahwa ia memiliki perasaan. Benang merah Agni telah ia temukan kala itu.

Red Strings (Family Edition)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang