Dash -beomtae?

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Komennya mana nih bos, kok sepi:")

***
Maminya menerima surat yang baru saja diberikan oleh Taehyun, ya itu surat persetujuan mengikuti camp tentunya.

"Ah, ternyata camp, menarik sekali, jelas mami akan mengizinkanmu kesana," ucap maminya sambil meraih pena dari tangan anaknya.

Taehyun bisa melihat maminya yang memberikan tanda tangannya di atas kertas tersebut.

Maminya memang tidak pernah mengekang Taehyun sih, makanya apapun yang Taehyun mau pasti akan diizinkan begitu saja.

Bukan berarti Taehyun bisa berbuat banyak hal-hal juga, intinya jika halnya masih masuk akal pasti akan diperbolehkan.

"Lagipula mami senang tidak menerima surat ataupun telepon dari wali kelasmu."

Taehyun cuma mengusap bagian lehernya padahal tidak gatal sama sekali.

Yang dimaksud oleh maminya itu adalah panggilan untuk datang ke sekolah karena Taehyun ketahuan berantem sama anak sekolah sebelah.

Lalu ketahuan sama pihak sekolah makanya maminya datang kesana, tapi untuk beberapa waktu belakangan ini walaupun Taehyun memang berantem sama anak sekolah sebelah.

Tapi tempat mereka melakukannya tidak dekat dari area sekolahan, makanya pihak sekolah tidak mengetahui kejadian tersebut.

"Bukannya bagus?"

"Ya, tentu saja, lagipula bukankah sudah waktunya menentukan kampus mana yang ingin kamu tuju? Jurusannya juga?"

"Aku masih kelas 11, mi."

"Tapikan sebentar lagi kenaikan, jadi bukankah sudah waktunya menentukan targetmu untuk masuk kampus, bukan?"

Ya, tidak salah sama sekali sih, Taehyun lalu cuma meraih kertas dari tangan maminya.

"Ya, mungkin akan aku pikirkan."

"Bagus, kalau sudah tau, beritahu mami, ok? Lagipula mami tidak masalah sama sekali kamu ingin masuk jurusan apa tapi konfirmasi dulu dengan mami."

Taehyun hanya menganggukkan kepalanya, lalu dia segera pergi ke kamarnya.

Sekarang juga sudah malam, waktunya untuk istirahat, dia memeriksa chat di handphonenya dulu sebentar.

Jurusan kuliah ya? Taehyun menghela nafasnya sambil memperhatikan handphonenya.

Dia tidak pernah memikirkan hal ini sih, walaupun dulu dia selalu belajar dan terus belajar, tetap saja Taehyun tidak pernah kepikiran untuk memikirkan jurusan apa yang mau dia pilih saat kuliah nanti.

"Apakah karena aku sudah tau kalau hidupku tidak akan lama makanya jika sampai bisa kuliah rasanya mustahil ya?" tanya Taehyun pada dirinya sendiri sambil mengingat kejadian dulu.

Dia bahkan meninggal saat dirinya masih kelas 11, jadi memang tidak ada kepikiran soal kuliah sama sekali.

Beda dengan disini yang situasinya membuat dia harus memikirkan soal kuliah.

Tadi juga wali kelasnya sempat menanyakan pertanyaan yang sama seperti maminya, soal dia akan memilih untuk pergi ke universitas apa dan jurusan juga tentu saja.

Disaat itu juga Taehyun tidak menjawab karena dia belum kepikiran sama sekali, lalu wali kelasnya berkata jika Taehyun harus segera mencari tahu hal itu dan melaporkannya ke wali kelasnya itu.

Benar juga, wali kelasnya membutuhkan hal itu agar bisa mencocokkannya ke nilai-nilai Taehyun selama sekolah.

Mata Taehyun tidak sengaja menoleh kearah bingkai foto berisikan foto Beomgyu.