Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, komen jangan lupa.
***
Taehyun merasakan jika tangan Jiwoo dan tangan Jiah sedang menusuk-nusuk perutnya dengan tangan mereka.Padahal Taehyun sedang bersantai di ruang tamu, lagian dia tidak tau mau melakukan apa, perbedaan kehamilan saat ini dan dulu, dirinya disini kebanyakan mau tiduran saja.
Tapi benar-benar rasanya kalau sudah bertemu dengan sofa apalagi kasur rasanya Taehyun tidak mau bangkit lagi, tiduran terbaik memang.
"Sakit?"
Pertanyaan dari Jiwoo berhasil membuat Taehyun melihat kearah anaknya itu.
"Tidak, daripada kalian tusuk-tusuk seperti itu lebih baik kalian melakukan hal seperti ini."
Taehyun mengusap baby bumpnya itu dan Jiwoo bersama Jiah mengikuti apa yang dilakukan oleh mama mereka.
Sekarang dia sudah masuk bulan ke 5, jadi tidak aneh jika perutnya sudah terlihat sekali saat ini apalagi dirinya hamil kembar lagi.
Kalau dia dan Daehyun sedang jalan bersama, orang-orang pasti bakalan langsung fokus mereka, tidak mengherankan sama sekali sebenarnya.
Apalagi mereka berdua diperkirakan akan melahirkan di bulan yang sama namun entah tanggalnya akan sama atau tidak.
"Oh iya mama."
"Hm? Kenapa sayang? Apakah ada sesuatu yang terjadi di TK kalian?"
Keduanya langsung mengangguk-anggukkan kepalanya membuat Taehyun segera bangkit dari tiduran.
Dia mendengarkan dengan seksama apa yang mau dikatakan oleh si kembar di dekatnya itu.
Beomgyu sekarang ada di luar karena suaminya dan anak-anak divisinya makan malam di luar ini hal yang biasa terjadi, Taehyun diajak juga namun dirinya memilih untuk makan malam dengan anak-anaknya saja dan disinilah dirinya bersama kedua anaknya itu, makanya mereka hanya bertiga saat ini.
"Bakalan ada teater yang diadakan di TK."
"Hm? Kalian ikut?"
"Iya! Jiwoo jadi pemeran utama!" balas Jiwoo dengan semangat yang membuat Taehyun memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan untuk anaknya.
"Lalu Jiah?"
"Jiah ikut, tapi hanya jadi pemeran sampingan."
Mendengar itu Taehyun langsung memberikan tepuk tangan juga untuk Jiah.
Lagipula dia bisa melihat anaknya mau aktif seperti ini saja sudah membuatnya senang.
"Kalian sudah latihan?"
"Belum, tapi Jiwoo sama Jiah sudah dapat dialognya, sebentar."
Jiwoo lalu berlarian menuju ke kamarnya meninggalkan Jiah dan mamanya itu.
Mata Taehyun melihat kearah Jiah yang juga melihatnya.
"Kenapa sayang?"
Jiah menggelengkan kepalanya, namun dia lebih memilih untuk mendekat ke mamanya itu.
"Mama-"
"Ya? Kalau Jiah mau bicara sesuatu katakan saja sayang," balas Taehyun sambil berbicara dengan lembut kepada anaknya.
Bahkan dia merapikan rambut panjang anaknya itu, lalu dia mengusapnya dengan lembut.
"Kalau adik lahir, mama masih sayang Jiah sama Jiwoo?"
Saat mendengar pertanyaan dari anaknya ini, Taehyun menahan dirinya untuk tidak tertawa.
Apakah anaknya sedang merasakan galau karena takut Taehyun tidak sayang lagi dengan mereka berdua?

KAMU SEDANG MEMBACA
Dash -beomtae?
FanfictionLahir sakit-sakitan membuat Taehyun tidak banyak berharap jika hidupnya berumur panjang, selama itu juga dia menghabiskan waktu hanya untuk sekolah dan juga menulis novel online yang cukup populer karena semua orang menyukai karakter utama dari nove...