The One They Wanted

Happy reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak ya^_^!!

Langit Seoul masih diselimuti warna oranye keemasan saat aku berdiri di depan gerbang Gwangseong International Academy. Angin pagi yang sejuk berhembus, menerpa seragam baruku yang masih terasa asing di tubuhku. Sekolah ini lebih besar dari yang kubayangkan. Bangunan utama menjulang megah, dengan desain klasik modern yang menunjukkan statusnya sebagai salah satu akademi paling bergengsi di Korea.

Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diriku sendiri. Hari pertama di sekolah baru. Aku pernah mengalami ini sebelumnya, tapi kali ini berbeda. Ada sesuatu yang membuat perutku terasa sedikit lebih mual dari biasanya.

“Park Eunjii?”

Aku menoleh dan melihat seorang wanita paruh baya berdiri di sampingku. Raut wajahnya tegas, tetapi ada senyum kecil di sana. Dari nametag di jasnya, aku tahu dia adalah Miss Choi, salah satu guru di sekolah ini.

"Ya, Bu," jawabku cepat, sedikit membungkuk sebagai tanda hormat.

Kamu murid pindahan yang masuk ke Elite Leadership Class, bukan?" tanyanya, sambil mengecek sesuatu di tabletnya.

Aku mengangguk. Elite Leadership Class. Nama itu masih terasa aneh bagiku. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku dimasukkan ke dalam kelas itu. Yang kutahu, itu adalah kelas yang hanya diperuntukkan bagi siswa terbaik di bidang kepemimpinan, debat, dan keterampilan komunikasi.

Miss Choi menatapku sejenak sebelum tersenyum tipis. “Kudengar kamu memiliki pengalaman dalam debat dan kepemimpinan di sekolah lamamu.”

Aku terdiam. Benar, aku memang pernah mengikuti kompetisi debat nasional dan pernah menjadi ketua OSIS di sekolah lamaku. Tapi, apakah itu cukup untuk membuatku masuk ke kelas paling bergengsi di sini?

"Ikuti aku. Aku akan mengenalkanmu ke kelasmu."

Aku mengikuti langkahnya memasuki gedung utama. Koridor sekolah ini sangat luas dan bersih, dengan deretan loker putih di setiap sisinya. Beberapa siswa yang berlalu-lalang sempat melirik ke arahku, mungkin karena mereka menyadari aku adalah murid baru.Kami berhenti di depan sebuah pintu kayu besar bertuliskan Elite Leadership Class.Aku menelan ludah.

"Siap?" tanya Miss Choi, menatapku sejenak.

Aku mengangguk, meskipun sejujurnya aku tidak yakin dengan jawabanku sendiri.

Miss Choi mengetuk pintu sekali sebelum membukanya.

***

Begitu pintu terbuka, suasana ruangan yang tadinya dipenuhi suara obrolan langsung berubah menjadi sunyi. Semua mata tertuju padaku.

Ruangan ini lebih luas dibandingkan kelas biasa, dengan meja-meja kayu yang tertata rapi dalam formasi setengah melingkar. Ada tujuh orang di dalamnya tujuh pemuda dengan aura yang berbeda-beda.Aku bisa merasakan mereka mengamatiku dengan berbagai ekspresi.

Ada yang terlihat kaget. Ada yang hanya menaikkan alis. Ada yang tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.Tapi satu hal yang sama mereka semua memperhatikanku.

Miss Choi berdeham, mengalihkan perhatian mereka kembali padanya. “Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Ini Park Eunjii.”

Aku membungkuk sopan. “Halo, senang bertemu dengan kalian. Mohon bantuannya.”

Tidak ada yang langsung membalas. Hanya keheningan singkat yang cukup membuatku sedikit canggung.

Lalu, seseorang dengan rambut hitam gelap dan ekspresi ramah tersenyum padaku.
"Selamat datang, Eunjii!" katanya ceria. "Aku Dika Mahendra, kamu bisa panggil aku Jake. Senang bertemu denganmu!"