Happy Reading!!
Jangan vote dan komen guys agar mimin semakin semangat up!!Kami akhirnya sampai juga di aula. Nafasku sedikit tersengal tapi aku tersenyum lega.
“Wah, lihat. Kita sampai juga… walaupun sedikit basah.”Sunoo tertawa, “Hahaha, iya. Untung aja ada jaket ini.”
Beberapa saat kemudian, Pak Lee bersama teman-teman sekelas kami menghampiri. Pak Lee berdiri di depan, wajahnya tampak tidak senang.
“Kalian dari mana saja?! Sunoo, kenapa lama sekali mencari Eunjii?” katanya dengan suara tegas.
“Untung sebentar lagi ada rapat guru tentang ujian, semua kelas ditiadakan. Tapi untuk kalian… kalian semua tetap dapat hukuman. Kalian tetap belajar di sini.”Aku mau angkat bicara, menjelaskan dan meminta maaf, tapi Sunoo langsung memotong sambil menatap langit.
“Pak, lihat deh, hujannya! Tadi kami nggak bawa payung, jadi nunggu reda… eh malah makin deras!” katanya dengan nada agak kekanak-kanakan.
Pak Lee melirik ke luar. Memang benar, hujan belum menunjukkan tanda-tanda reda. Sunoo menepuk kepalanya pelan sambil berkata,
“Untung aja ada jaket ini… Jaket penyelamat dari seseorang yang ganteng… di sebelah saya ini.”Tiba-tiba dia menunjuk ke arah Sunghoon.
Sunghoon hanya bisa melirik bingung. Dalam hati dia berkata, “Hah? Sejak kapan aku nyuruh ambil jaket itu? Itu kan jaket yang aku kasih ke Eunjii kemarin… apa dia mau balikin?”Sunoo langsung melingkarkan lengannya ke bahu Sunghoon dan menyerahkan jaket itu sambil tersenyum lebar,
“Terima kasih, sahabat! Nanti aku cuci deh jaketmu. Terima kasih sudah nyuruh aku ambil.” Dia mengedipkan mata.Sunghoon berbisik di telinganya,
“Hei, apa yang terjadi sebenarnya?”Sunoo membalas pelan,
“Nanti aku cerita, selamatin aku dan Eunjii dulu.”
Sunghoon hanya tersenyum kecil dan mengangguk, “Oh iya… sama-sama.”Pak Lee hanya bisa menggelengkan kepala, “Sudah, sudah. Semuanya masuk. Mari kita mulai kelasnya. Hampir saja kalian saya beri nilai alfa, tapi tidak apa-apa, saya maafkan.”
Kami semua masuk ke dalam aula. Sunoo menarik tanganku,
“Ayo masuk. Maaf ya aku bohong barusan. Tapi percayalah, walaupun kamu jujur, Pak Lee pasti nggak akan percaya. Pasti ada murid lain juga yang bakal menyangkal dan bilang kamu cuma alasan buat bolos.”Aku menatapnya dan berkata,
“Nggak apa-apa. Aktingmu barusan… bagus banget.”Sunoo hanya tertawa, dan akhirnya… kelas pun dimulai.
***
Beberapa saat telah berlalu....
kami pun istirahat, tapi istirahatnya dilakukan di aula.
Aku duduk sendirian di pojok kanan ruangan, memakai headset dan memutar lagu favoritku. Ingin menjauh sejenak dari hiruk pikuk. Hujan masih terdengar samar dari balik kaca, dan lagu di telinga membuatku merasa sedikit tenang.Di sisi lain, di bagian kiri aula…
Sunoo dan Ni-ki sedang duduk bersandar di tembok, saling bercanda kecil, sampai tiba-tiba datanglah Jungwon, Heeseung, Jake, Jay, dan Sunghoon.Sunghoon menyilangkan tangan dan langsung bertanya dengan nada tegas, “Hei, Sunoo. Bukan kamu tadi yang bilang mau cerita?”
Sunoo berpura-pura bingung, “Hah? Cerita apa?”
Sunghoon menatap tajam, “Tentang Eunjii...”
Mendengar nama itu, raut wajah Sunoo langsung berubah serius. Suasana menjadi lebih hening.
“Itu tadi… aku hampir mukul cewek untuk pertama kalinya,” ucap Sunoo sambil menunduk.
“Hah? Dia dibully?” Jungwon spontan bereaksi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The One They Wanted
Teen FictionApa jadinya kalau kamu satu-satunya cewek di kelas elite yang penuh dengan cowok-cowok populer? Saat Eunjii pindah ke sekolah barunya, dia tidak pernah menyangka akan masuk ke Elite Leadership Class-kelas khusus yang hanya diisi oleh siswa-siswa ter...