The One They Wanted

Happy Reading!!
Jangan vote dan komen guys agar mimin semakin semangat up!!

Shael menyilangkan tangan di depan dada, tampak seperti seorang hakim yang tengah menilai setiap peserta sidang. Dengan nada santai namun tetap penuh percaya diri, ia berkata, "Tenang, ini hanya tantangan."

Aku menatapnya dengan ekspresi putus asa. "TENANG KEPALAMU! Ini GAWAT, SHAEL!"

Shael malah mengangkat bahu. "Ya udah, lanjut aja. Jake, giliranmu."

Jake menyengir lebar, tampak bangga dengan misinya yang ternyata sangat sederhana. "Misi aku juga gampang. Aku cuma harus menyebut nama Eunjii sepuluh kali."

Aku memutar bola mata. "Serius? Itu doang?"

Jake mengangguk cepat. "Iya, tapi harus dalam dua percakapan berbeda. Yang pertama sama Eunjii langsung, yang kedua sama Sunghoon."

Mendengar itu, Sunghoon menoleh dengan ekspresi datar. "Oh, pantes saja tadi kamu terus-terusan menyebut nama Eunjii."

Jake tertawa kecil. "Yap! Dan misi sukses!"

Shael mengangguk puas. "Oke, berarti giliran Sunghoon."

Semua mata kini tertuju pada Sunghoon yang duduk dengan ekspresi serius. Ia menatap kami satu per satu sebelum akhirnya berkata, "Misiku adalah bicara formal selama permainan."

Heeseung langsung terkekeh. "Wah, misi yang cocok banget buat kamu!"

Sunghoon menanggapinya dengan anggukan santai. "Ya, awalnya aku pikir itu mudah karena aku tidak terlalu banyak berbicara tapi tiba tiba ada kejadian...."

Namun, tiba-tiba ia terdiam.Sunghoon mengernyit, seolah-olah otaknya baru saja memutar ulang sebuah kejadian yang tak terduga.la refleks mengangkat tangannya dan menyentuh pipinya sendiri.

Kami semua yang melihat itu langsung saling bertukar pandang.

"Sunghoon?" panggil Jay, bingung melihat perubahan ekspresi temannya.

Sunghoon masih diam, jarinya perlahan menyentuh pipinya dengan gerakan lambat,seolah memastikan sesuatu

Saat itu juga, aku langsung tersadar.Oh. Itu.Sunghoon pasti sedang mengingat kejadian di ruang nonton tadi...saat aku secara tidak sengaja mencium pipinya karena tantangan Sheyla tiba tiba mendorong ku dan karena game misi konyol ini

Sebelum aku bisa mengatakan apa pun, Ni-ki yang sejak tadi diam langsung menyengir jahil. "Ke-jadi-an apa, Sunghoon? Kok kamu diam aja?"

Aku buru-buru menoleh ke Ni-ki dengan ekspresi memperingatkan, tapi terlambat. Sunghoon langsung menatap Ni-ki dengan ekspresi tajam.

"Lupakan saja."

Ni-ki menatapnya penuh arti. "Ohh, jangan-jangan ini ada hubungannya sama Eunjii, ya?"

Jake, yang selalu suka melihat drama, langsung menambahkan, "Atau jangan-jangan... ada kejadian spesial yang membuat Sunghoon kehilangan kemampuan bicara formalnya?"

Sunghoon mendesah panjang, lalu menatap kami semua dengan ekspresi datar. "Aku bilang lupakan saja."

Tapi tentu saja, itu justru membuat kami semua makin penasaran.