Happy Reading!!
Jangan vote dan komen guys agar mimin semakin semangat up!!Suasana kelas pagi itu sunyi. Jam pelajaran baru saja dimulai saat Pak Kim berdiri di depan kelas, memeriksa absensi satu per satu.
"Park Eunjii?" tanyanya, menoleh ke kursi kosong di tengah kelas.
Tatapannya turun pada tas yang tergeletak rapi di atas meja.
"Tasnya ada. Tapi orangnya... ke mana?"
Pak Kim mengernyit dan mengalihkan pandangan ke Jungwon, yang duduk di kursi ketua kelas.
"Jungwon, kamu tahu di mana Eunjii?"
Jungwon diam. Pandangannya kosong, seperti tidak mendengar atau... tidak tahu harus menjawab apa.
Sunyi sesaat,Heeseung tiba-tiba angkat bicara.
"Pak, dia... nggak enak badan. Ada di UKS."Pak Kim menatap Heeseung ragu.
"Aneh. Ini masih jam pertama. Kalau memang sakit dari rumah, kenapa tidak izin saja? Kenapa harus datang ke sekolah dulu?"Heeseung menelan ludah, mencoba tetap tenang.
"Eh, baru kok, Pak... baru tadi dia merasa nggak enak badan."Padahal, dalam hatinya, Heeseung bingung. la tiba di sekolah saat semuanya sudah berantakan.
Tapi satu hal pasti yaitu Jungwon datang lebih dulu. Dan dari tatapan Jungwon yang muram sejak tadi, Heeseung yakin dia tahu sesuatu.
Baru saja ia memutar pikirannya mencari jawaban, ponselnya bergetar.
Satu pesan masuk.
"Maafkan aku."
Pengirim: Eunjii.
Pesan singkat. Tapi artinya jelas. Eunjii meminta maaf. Mungkin bukan hanya pada dirinya, tapi pada semuanya. Pada kata-kata yang sempat ia lontarkan penuh emosi tadi pagi.
Heeseung menatap layar ponselnya, terdiam.
Tapi tak lama, Sunoo mencondongkan tubuh, berbisik ke Sunghoon, lalu ke yang lain Jay, Jake, Ni-ki, dan akhirnya ke Jungwon.
"Kalian juga... dapet pesan dari Eunjii?"Ni-ki mengernyit.
"Pesan yang sama? Maksudmu apa?"Sunoo menunjukkan layar ponselnya.
"Ini... 'Maafkan aku. Dia kirim ke aku."Ni-ki langsung mengecek ponselnya.
"Oh... iya, aku juga dapat."Jay menimpali cepat.
"Dia masih di UKS, kan?"Jake menoleh.
"Apa maksudmu, Jay?"Sunghoon ikut angkat suara.
"Jay bener... Ini kayak di film. Orangnya ngirim pesan terakhir, lalu...""Guys, cukup!" potong Jungwon dengan suara sedikit tegas.
"Jangan mikir yang aneh-aneh. Eunjii nggak mungkin bunuh diri cuma gara-gara rumor."
Heeseung mengangguk.
"Ya. Jungwon bener. Tetap positif thinking.Tenang, aku tanya langsung aja."Heeseung membuka pesan baru dan mengetik:
"Eunjii, kamu masih di UKS?"Tak butuh waktu lama, balasan datang:
"Hmm memang kenapa? Aku baik-baik saja."Sunoo cepat bertanya,
"Dibalas nggak?"Heeseung mengangguk.
"Iya, katanya dia masih di sana."Jay terlihat masih ragu.
"Coba suruh dia kirim pap."Heeseung menghela napas, lalu mengetik lagi "Kalau gitu, kirim pap ya, biar kita tenang."
Balasan datang cepat:
"Uh, apa-apaan sih. Kamu kira aku mau bunuh diri? Ugh... Lagian aku masih waras kali. Nggak segitunya frustrasi. Kalau khawatir, datang aja kesini."

KAMU SEDANG MEMBACA
The One They Wanted
Teen FictionApa jadinya kalau kamu satu-satunya cewek di kelas elite yang penuh dengan cowok-cowok populer? Saat Eunjii pindah ke sekolah barunya, dia tidak pernah menyangka akan masuk ke Elite Leadership Class-kelas khusus yang hanya diisi oleh siswa-siswa ter...