抖阴社区

#41 Antara Aku, Heeseung dan Chamomile

109 9 2
                                        

Happy Reading!!
Jangan vote dan komen guys agar mimin semakin semangat up!!

Aku dan Vera masih duduk di bawah pohon besar, Aku masih tenggelam dalam pikiranku ketika tiba-tiba suara langkah kaki terdengar mendekat.

"Eunjii? Vera? Kalian ngapain di sini?" suara Jungwon terdengar jelas, diikuti oleh keenam cowok lainnya yang berjalan ke arah kami dengan ekspresi bingung.

Aku dan Vera spontan menoleh. Heeseung menyipitkan mata, menatap kami dengan penuh selidik. "Kenapa kalian duduk-duduk di sini?"

Jake menghela napas, menatapku seakan aku ini magnet masalah. "Eunjii, kamu sadar nggak? Dari semua orang di perkemahan ini, cuma kamu yang mengalami tragedi bertubi-tubi. Mulai dari tenda bocor, jatuh dari pohon, sampai tersesat."

Sunghoon mengangguk setuju. "Bahkan sekarang duduk di tengah hutan? Kamu nggak takut bakal ada kejadian aneh lagi?"

Aku menggaruk kepalaku sambil mendesah pelan. "Iya juga, ya… Kenapa semua kejadian aneh di camping ini cuma berdampak besar ke aku aja?" gumamku dalam hati.

Sunoo melipat tangan di dadanya. "Makanya, sekarang juga kalian harus balik ke tempat perkemahan. Nggak ada yang tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya."

Sebelum aku sempat menjawab, Ni-ki menatap kami curiga. "Tapi kalian lagi ngobrolin apa sih di sini?"

Aku membeku sejenak, tapi sebelum sempat mengarang jawaban, Vera tanpa sadar menjawab, "Oh, ini… Eunjii lagi curhat tentang kalian..."

Refleks, aku langsung menginjak kakinya sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya. "Oh, tidak apa-apa! Ini cuma rahasia antara perempuan," potongku cepat dengan senyum canggung.

Vera mengaduh pelan sambil melirikku tajam, sementara yang lain menatap kami dengan ekspresi semakin curiga.

Jay menyipitkan matanya, menatapku dengan penuh selidik. "Tentang kami?" ulangnya, jelas tidak puas dengan jawabanku.

Jungwon ikut menyipitkan mata, sedangkan Heeseung malah menyilangkan tangan di dadanya. "Hmmm… Kenapa aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan?"

Aku tertawa gugup. "Nggak ada apa-apa! Serius! Udah, yuk balik, nanti kita malah kena masalah lagi kalau kelamaan di sini."

Aku buru-buru berdiri, menarik Vera untuk ikut bangun. Vera hanya mendesah, lalu berbisik di telingaku, "Lihat aja, cepat atau lambat mereka pasti bakal tahu juga."

Aku hanya pura-pura tidak mendengar dan berjalan lebih dulu, berharap mereka semua melupakan rasa penasaran mereka. Tapi entah kenapa, aku merasa ini belum selesai.

***

Heeseung berjalan di sampingku, langkahnya santai tapi penuh kewaspadaan. Lalu, dengan suara pelan dan hangat, dia berbisik di telingaku, "Sekarang main rahasia-rahasiaan, ya? Sebenarnya ada apa sih, Eunjii? Kamu banyak berubah akhir-akhir ini. Kalau ada sesuatu, tolong bilang padaku."

Aku terdiam sejenak, menggigit bibir tanpa sadar. Dalam hati, aku bergumam, Heeseung memang selalu seperti ini… tenang, bijaksana, tapi juga peka. Aku baru menunjukkan ekspresi aneh sedikit saja, dia langsung menyadarinya.

Tapi sayangnya, dia tidak tahu kalau alasanku bertingkah seperti ini… adalah mereka.

Aku menarik napas pelan, lalu menoleh padanya dengan senyuman kecil. "Nggak ada apa-apa kok, Hee. Aku memang sering tenggelam sendiri dalam pikiran anehku."

The One They WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang