Heeseung tertawa sambil mengangkat ponselnya lagi. "Sayang sekali aku nggak sempat merekam ekspresi Sunghoon tadi. Tapi kalau ini benar-benar ada hubungannya sama Eunjii, wah, aku menyesal nggak punya bukti!"
Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. "Tolong berhenti membahas ini..."
Shael menyilangkan tangan di depan dada dan menatapku dengan ekspresi penuh minat. "Baiklah, sekarang giliranmu. Misi apa yang kamu dapat?"Aku menghela napas panjang, merasa ini akan menjadi semakin kacau. "Hmm… mungkin aku akan dapat hukuman seperti yang kalian lihat tadi," jawabku dengan nada sedikit kesal.
Semua langsung memasang ekspresi tertarik, terutama Ni-ki dan Heeseung yang tampak siap untuk menggoda.
Jake mengangkat alis. "Hukuman? Maksudnya?"
Aku melipat tangan di dada, lalu berkata, "Misi aku… mencium pipi orang disebelah kananku dan orang yang di sebelah kanan ku adalah Sunghoon."
Ruangan langsung dipenuhi suara tawa dan seruan kaget. Aku buru-buru melanjutkan sebelum mereka bisa menyela. "Dan sebelum ada yang berpikir aneh-aneh, itu BUKAN karena aku ingin! Itu misi. Misi konyol gara-gara permainan ini!"
Sunghoon hanya mendesah panjang, sementara yang lain makin tertawa. Ni-ki bahkan sampai menepuk bahu Sunghoon dengan penuh arti. "Yah, lumayan lah, dapat bonus dari Eunjii."
Aku melempar tatapan tajam ke arahnya. "Diam, Ni-ki."
Shael masih menatapku dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu. "Lalu, bagaimana ceritanya bisa terjadi?"
Aku mengerang frustasi dan menjawab, "Aku menangkap basah Sheyla makan coklat diam-diam, jadi kami buat perjanjian untuk saling membantu. Aku pikir dia bakal membantu dengan cara yang wajar, bukan dengan mendorongku tiba-tiba seperti tadi!"
Jake terkikik. "Wah, Sheyla ternyata jenius juga, ya?"
Aku hanya bisa mendesah, sementara Sunghoon terlihat sudah sangat malas menghadapi situasi ini.
Shael lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi dan tersenyum misterius. "Menarik. Sangat menarik."
Aku menatapnya tajam. "Shael, jangan mulai."
Shael hanya terkekeh kecil. "Yah, yang jelas, ini informasi yang sangat berharga. Kira-kira, apa yang bisa kita lakukan dengan ini?"
Aku hampir berteriak frustasi. "KITA TIDAK MELAKUKAN APA-APA, SHAEL!"
Tapi semua orang sudah mulai berbisik satu sama lain, seolah-olah mereka tengah menyusun rencana rahasia untuk mengerjai aku dan Sunghoon lebih jauh.
***
Kami semua serentak menoleh ke arah Shael dengan tatapan penuh kecurigaan.
"Apa misi kamu, Shael?" tanya Heeseung, mewakili pertanyaan yang jelas ada di benak semua orang.
Shael menyeringai santai. "Wah, karena misi Sheyla sudah terungkap, sekarang giliran aku. Misi aku adalah… menyembunyikan barang-barang kalian semua."
Sejenak, suasana hening.
"Hah? Menyembunyikan barang?" tanyaku bingung. "Aku merasa nggak ada barang yang hilang."
Yang lain pun mulai saling menatap, seolah mencoba memastikan apakah mereka kehilangan sesuatu.
Shael terkekeh kecil, lalu berbalik menuju tangga. "Tunggu sebentar."
Kami semua hanya bisa menatap punggungnya dengan waspada saat ia menghilang ke lantai atas. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan sebuah tas besar.
"Aku nggak bercanda," katanya sambil mulai mengeluarkan barang-barang yang disembunyikannya satu per satu.
Shael mengangkat sebuah gantungan kunci yang sangat familiar...gantungan kunci yang selalu kugantung di HP. Mataku langsung membelalak. "Hei! Itu punyaku!"
Kemudian, ia mengeluarkan kunci motor Heeseung.
Heeseung langsung berdiri. "ASTAGA! Pantesan tadi gue udah keliling nyari!"
Shael hanya terkekeh dan melanjutkan, mengangkat dua kartu ATM. "Ini punya Jake dan Jay."
Jay ternganga. "LO NGAMBIL ATM GUE?! Kalau gue butuh duit gimana?!"
Shael mengangkat bahu. "Itu konsekuensi permainan."
Lalu, ia mengeluarkan sebuah gelang yang langsung membuat Jungwon mengernyit bingung.
Shael menatapnya sambil menyeringai. "Gelang ini milik siapa?"
Jungwon mengerjap, lalu meraba pergelangan tangannya dan langsung panik. "YA AMPUN, GELANG GUE!"
Kami semua menatapnya.
"Lo nggak sadar gelang lo hilang?" tanya Sunoo heran.
Jungwon menggaruk kepalanya. "Gue kira cuma kebalik pakai di tangan lain!"
Shael tertawa dan melanjutkan, mengeluarkan sebuah HP.
"Ini punya Sunoo."
Sunoo langsung bangkit. "GILA! GUE SAMPAI MAU NANGIS NYARIIN HP INI!"
Kemudian, ia mengangkat sebuah kalung.
"Ini punya Ni-ki."
Ni-ki langsung memegang lehernya dan tampak syok. "GUE PAKE DARI TADI DAN NGGAK SADAR KALAU HILANG!"
Kami semua semakin menatap Shael dengan ekspresi antara kagum dan ngeri.
Selanjutnya, ia mengangkat sebuah dompet.
"Dan ini milik Sunghoon."
Sunghoon langsung menatapnya tajam. "Lo… nyolong dompet gue?"
Shael mengangkat tangan dengan santai. "Nyolong sih nggak, lebih ke menyembunyikan dalam rangka permainan."
Terakhir, ia mengangkat satu HP lagi dan melirik Sheyla.
"Dan ini punya Sheyla."
Sheyla langsung membelalak. "APA?! GUE NGGAK SADAR SAMA SEKALI!"
Shael hanya tertawa puas. "Itulah kenapa ini misi yang menyenangkan."
Kami semua menatapnya dengan ekspresi campuran antara takjub, frustasi, dan kesal.
Jake menghela napas panjang. "Gue nggak tahu harus kesel atau kagum."
Aku menatap Shael dengan ekspresi tajam. "Tolong kembalikan semuanya sekarang juga."
Shael terkekeh. "Oke, oke, ini semua udah selesai kok."
***
Satu per satu, ia mengembalikan barang-barang yang disembunyikannya. Kami semua akhirnya bisa bernapas lega setelah memastikan barang masing-masing kembali ke tangan yang benar.
Jake meregangkan tubuh dan menguap. "Yah, game yang melelahkan. Kayaknya sekarang saatnya tidur, deh."
Sunoo mengangguk setuju. "Setuju! Gue udah capek banget."
Kami semua pun beranjak ke tempat tidur masing-masing. Suasana yang tadi penuh kegaduhan perlahan berubah tenang. Aku berbaring di kasur, menatap langit-langit kamar dengan perasaan campur aduk.
Aku bicara dalam hati, Akhirnya selesai... Baru sehari menginap di rumah Sunghoon, sudah banyak kejadian yang menimpa. Gila, permainan ini benar-benar nggak masuk akal. Dan... apa yang akan terjadi besok?
Aku menghela napas panjang dan memejamkan mata. Setidaknya untuk sekarang, aku bisa merasa sedikit lega.
To Be Continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
The One They Wanted
Teen FictionApa jadinya kalau kamu satu-satunya cewek di kelas elite yang penuh dengan cowok-cowok populer? Saat Eunjii pindah ke sekolah barunya, dia tidak pernah menyangka akan masuk ke Elite Leadership Class-kelas khusus yang hanya diisi oleh siswa-siswa ter...
#31 Secret Mission:Selesai
Mulai dari awal