Update-an ku yang terakhir. Belum bisa fast update lagi, stok chapternya dah habis soalnya WKWKWKWK
Jadi mau semedi dulu buat lanjutin. Chapter 11 udah setengah jalan kok 😃 tapi nggak saya post langsung, nunggu sampe jadi 15 atau 20 chapter ^____^
***
Hari ini Daniel masuk ke sekolah lengkap dengan baju pramukanya tapi ia sama sekali tidak akan masuk ke kelas tapi mendekam di ruang BK untuk disidang. Sekolah bahkan memanggil orangtuanya yang akan datang nanti saat istirahat pertama.
Daniel sendiri bahkan sudah pasrah saja kalau nanti mungkin ia akan dikeluarkan dari sekolah. Kalau ini jadi hari terakhirnya di sekolah, ia akan merekam semuanya baik-baik dalam otaknya termasuk momen singkatnya bersama dengan Seongwoo. Singkat tapi ia cukup bahagia dengan itu semua.
"Dan! Masuk sini lu!" Sehun segera menarik tangan Daniel agar cepat-cepat masuk ke dalam kelas lalu menutup pintunya.
Daniel disuguhi pemandangan yang cukup mengherankan pagi ini, ia melihat seluruh teman-temannya sudah datang dan duduk di kelas dengan rapi bahkan tidak ada suasana ribut sama sekali.
"Kalian kenapa? Kok tumben diem gini?" tanya Daniel heran, bahkan ia terkekeh pelan.
"Katanya lu kemarin keciduk sama Pak Yusuf sama Bu Anna," ujar Eunwoo serius. Ia langsung membahas inti permasalahan mereka.
Daniel menghela napas, "Ya gue kemarin keciduk sama mereka tapi gue nggak ngapa-ngapain. Cuma ya percuma juga sih gue jelasin, nggak bakalan ada yang percaya. Bahkan Seongwoo sama Minhyun juga liat kok gue diciduk," jawab Daniel dengan santainya. Laki-laki itu tersenyum pahit saat mengingat tatapan Seongwoo malam itu. Sangat sulit terbaca.
"Tapi kita semua percaya sama lo," ujar Eunwoo lagi.
Daniel mendongak lalu tersenyum tipis, "Thanks banget, bro! Emang lu semua temen-temen gue yang paling the best lah!" balas Daniel. "Tapi kali ini gue bakalan coba nyelesain masalah gue sendiri. Kalian semua nggak perlu ikut campur, toh cuma gue yang keciduk disini. Gue nggak minta pembelaan lu pada, cukup percaya kalo gue bisa dapet sedikit keadilan disini," lanjutnya lagi.
"Dan, mungkin buat anak-anak kaya kita bakalan sulit dapet keadilan. Bahkan gue sama sekali nggak yakin tentang itu. Tapi gue berharap yang terbaik buat lu," ujar Chungha dengan ekspresi sedihnya. Ia sangat kaget dan prihatin sekali melihat Daniel yang posisinya sudah diujung tanduk dan ia berharap Daniel hanya diskors 2 minggu.
"Seongwoo tau?" tanya Jaebum.
Daniel mengangguk, "Dia tau. Entah abis ini dia bakalan nganggep gue kaya apa, gue nggak tau," jawab Daniel sekenanya.
Pintu kelas terbuka dan menampakkan Seongwoo di depan pintu kelas 12 IPA 4. Suasana mendadak tegang karena Seongwoo datang secara tiba-tiba tanpa mengetuk pintu kelas terlebih dahulu. Semua mata tertuju pada Seongwoo yang berdiri di depan pintu.
"Daniel, kamu dipanggil ke ruang BK sekarang," ujarnya dengan datar.
Daniel yang menoleh ke arah Seongwoo hanya bisa mengangguk lalu berjalan menghampiri Seongwoo yang sudah menjeputnya. Pintu kelas ditutup oleh Seongwoo setelah Daniel berada diluar.
"Dan," panggilnya.
"Ya?" Daniel berbalik untuk menatap Seongwoo.
Si Manis tersenyum tipis, "Aku percaya sama kamu nggak ngelakuin apapun," ujar Seongwoo dengan yakin.
"Kenapa kamu yakin banget?" tanya Daniel lagi.
Seongwoo menggaruk pipinya, pipinya sedikit merona, "Sebenernya alasannya lucu sih. Cuma karena baju kamu kemarin nggak bau rokok," cicit Seongwoo malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager ? OngNiel ??
FanfictionKlasik ceritanya. Tentang si nakal dan si Kalem. 12 IPA 4 julukannya Sarang 1000 'Penyamun'. 12 IPA 1 julukannya Taman 1000 'Bunga'. 12 IPA 4 punya Daniel Alarik, si 'penyamun' tampan, yang tengil tapi murah senyum. 12 IPA 1 punya Seongwoo Rusdi...