Aku coba next dulu deh ya~.
.
.
Pernah suatu malam Jinyoung pulang dalam keadaan berantakan. Malam itu, kalau tidak salah tanggal 27 Januari. Konser terakhir Wanna One diselenggarakan dan bisa dibilang akhir yang sebenarnya.
Jinyoung sudah mengabari teman-temannya di dorm kalau ia akan pulang larut karena masih ada acara. Ia dan anggota Wanna One lainnya makan besar setelah konser selesai. Semuanya tertawa tapi pada akhirnya menangis kencang. Bersama-sama.Selama perjalanan pulang, Jinyoung menahan tangisnya. Tapi begitu ia sudah di dalam rumah mereka, ia kembali terisak kencang. Membangunkan Hyunsuk, Yonghee, dan Sehoon yang sebenarnya sudah tertidur. Saat itu Byounggon dan Seunghun belum bertemu dengan mereka.
Itu pertama kalinya Hyunsuk melihat Jinyoung begitu rapuh. Membuatnya ingin terus memeluk pemuda manis itu dan mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja.
Baru dua bulan berlalu sejak kejadian itu. Kini Hyunsuk kembali mendapati pemandangan yang sama. Jinyoung menangis sampai tersedu-sedu, wajahnya basah dan hidungnya sampai merah. Yonghee bahkan dengan suka rela mengelap ingus Jinyoung dengan bajunya sendiri, sementara Byounggon dan Seunghun berusaha menenangkan.
“Maaf, Jinyoung-ah.. kami sudah berusaha.”
Tangis Jinyoung semakin menjadi saat kepalanya dielus-elus.
“I— iya, tidak apa. Aku akan melakukannya sendiri.. aku akan melakukan apa saja untuknya,” ucap Jinyoung penuh tekad sambil mengusap matanya dengan telapak tangan.
“Aku tidak akan membiarkan dia hilang begitu saja. Aku akan menemukannya—“
“Ayolah, hyung.. itu cuma sebuah boneka!”
Celetukan itu membuat Jinyoung terpancing emosinya, dibidiknya sosok jangkung Hyunsuk di ambang pintu kamar dengan mata sembabnya.
“Kau bilang apa?— hikss— Hanya boneka!?”Jinyoung menghampiri Hyunsuk sambil berkacak pinggang, membuat sang maknae agak menciut.
“Itu bukan boneka biasa, tahu! Itu boneka gajah!”
Nyaris saja Hyunsuk tertawa keras tepat di depan wajah hyungnya itu. Ketiga anggota lainnya malah sudah cekikikan di belakang mereka.
“Kalau boneka gajah memangnya kenapa?”
“Bonekanya lucu! Hih, membantu juga tidak tapi komentar terus!”
“Aku membantu! Aku ikut mencari kok, tanya saja mereka!”Hyunsuk membela diri. Dia bahkan rela merangkak di bawah kolong kasur dengan tubuh bongsornya itu.
“Hyung kan favoritku, tentu saja aku—“
“Sstt! Temukan dulu bonekaku baru bicara.”
Telapak tangan Jinyoung membekap mulut Hyunsuk, membuat pemuda jangkung itu terkejut akan tingkahnya.
“Hikss— sudah ah, Jihoon hyung menelepon nih.”
Anggota termuda kedua di grup mereka itu keluar dari kamar.
Hyunsuk mendengus kesal. Sebentar-sebentar Jihoon, tidak lama kemudian Minhyun. Kadang Guanlin, tak jarang juga Daniel. Kapan Jinyoung akan bilang, “Sudah dulu ya, Hyunsuk-ku sayang sedang menunggu”? Tidak usah pakai ‘sayang’ juga tidak apa, kan masih usaha.
Iya sih, kalau dibandingkan mereka— yang lebih tahu segalanya tentang Jinyoung— dia bukan apa-apa. Tapi masa iya dia harus bersaing dengan Kang Daniel si pemilik Korea Selatan?

KAMU SEDANG MEMBACA
FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)
FanfictionPerjuangan Yoon Hyunsuk untuk jadi one and only maknae bagi Bae Jinyoung. Kalau bisa sih, lebih. ??bxb Hyunsuk x Jinyoung dom!YHS sub!BJY