抖阴社区

#7

1K 87 50
                                    

Pertama, aku minta maaf karena lamaaa bgt baru update :'
Jan marah yaa :3 kadang lagi sibuk, kadang aku yg males :'

.

.

.


“Aigoo lucunya adik kecilku, sedang makan ya?”

Hyunsuk berdecak kesal ketika suara pujaan hatinya menyapa dengan— serius, ia kesal sekali mendengarnya. Pasalnya, lelaki manis yang kini tengah seliweran di depan matanya dengan hanya kaos dalam dan celana pendek itu terus memperlakukannya seolah ia seorang anak kecil.

Hyunsuk tahu dia yang termuda, tapi hyungnya satu ini— huh, benar-benar!


“Hng.. mana ya hoodieku?” gumam Jinyoung mencari-cari ditumpukan pakaian kering yang belum dilipat.

“Ini punya siapa?” tanya Jinyoung mengacungkan sebuah kaos lengan panjang. “Yonghee bukan?”

Sayangnya itu milik Hyunsuk karena ketika ia kenakan, barulah terlihat betapa lebar dan juga panjang lengan kaos itu. Jinyoung kira kepunyaan Yonghee karena ukuran tubuhnya yang sama sehingga pakaian mereka pas di tubuh satu sama lain.

“Itu punyaku.”

Jinyoung menghela napas, lalu mengangkat bahunya acuh, “Sudah terlanjur. Aku pinjam ya?”

“Jangankan pakaian, kau minta hidupku juga akan aku beri,” sahut Hyunsuk lagi. Beranjak ke dapur untuk membereskan sisa sarapannya— yang sebenarnya sudah terlalu siang untuk dibilang sarapan.

“Memangnya bisa begitu?” gumam Jinyoung dengan bibir mengerucut sebal.

Ia merebahkan tubuhnya di sofa panjang. Menatap lurus langit-langit apartemen tempat mereka tinggal, memikirkan apa yang hendak ia lakukan hari ini— selain berlatih tentunya, itu sudah seperti kegiatan wajib baginya.

Seunghun keluar dari kamar, melintasi ruang tengah— hendak ke balkon memeriksa jemuran. Langkahnya terhenti melihat Jinyoung yang melamun.

“Hey, kenapa?” tanya Seunghun mendekat.

“Ah? Tidak. Aku hanya sedang berpikir,” jawab Jinyoung seadanya.

“Memikirkan apa kau harus menerima Hyunsuk atau tidak?”

“Aih, hyuuuung!”

“Kkk~ baiklah, sorry.”

Seunghun berlalu, menyisakan Jinyoung sendirian di ruang tengah. Baru saja ia hendak kembali merenung, netranya menangkap sosok jangkung di ujung ruangan— dekat lorong menuju dapur. Hyunsuk memandanginya lekat dan sepertinya kegiatan itu sudah berlangsung cukup lama.

“Apa?” Tanya Jinyoung polos. Mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Canggung rasanya, padahal hey— itu hanya Hyunsuk yang biasanya selalu usil.

Pemuda jangkung itu menggeleng. Dengan langkah lebarnya Hyunsuk mendekati sang hyung. Ia merunduk sedikit, merendahkan tubuhnya untuk mendekati wajah Jinyoung.

“Kau tidak bisa memengaruhiku. Ingat itu.”
Ucapan Hyunsuk membuat dahi Jinyoung berkerut heran, tak mengerti.

“Kau bicara apa—“

“Kau memperlakukanku seperti adikmu lebih tegas daripada sebelumnya. Kau kira itu akan berfungsi? Kau pikir aku akan mundur?” sengit Hyunsuk.

Hyunsuk menyeringai seraya menegakkan kembali tubuhnya. Sorot matanya kembali menatap telak pada bola mata dengan iris coklat indah milik sang hyung.

“Omong-omong,” sahut Hyunsuk lagi.

“Kau semakin cantik saja, Bae.”

Kalimat terakhir itu diucapkan Hyunsuk dengan berbisik, membuat Jinyoung memaksa mundur tubuh bongsor itu dari hadapannya. Jujur saja ia tidak tahu bagaimana harus menanggapinya lantaran sudah terlalu biasa menghadapi Hyunsuk yang selalu mengusilinya. Bukan Hyunsuk yang semakin agresif menunjukkan perasaannya seperti ini.

“Dan kau semakin aneh saja,” kesal Jinyoung.

Pemuda manis itu menyongsong wajah Hyunsuk, berniat membalas kelakuan si maknae tapi pemuda jangkung itu malah ikut memajukan wajahnya. Menyisakan jarak yang bahkan tak sampai 5 cm.

“Kau yang memaksaku begini.”

“Oh ya? Aku tak melakukan apapun. Lebih baik kau sana, habiskan susumu, adik kecil~”

“Berhenti memanggilku adik, Jinyoung hyung sayang.”

Ancaman Hyunsuk tak membuat Jinyoung gentar. Pemuda mungil itu tersenyum mengejek, menyapu rambut birunya hingga terkibas nyaris mengenai mata Hyunsuk. Kalau ia terlihat gugup, maka Hyunsuk akan semakin mendesaknya dengan agresif.

FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang