Begitu kedua bocah nakal yang membuat kepalanya pusing itu masuk ke dalam kamar, Minhyun menutup pintu tak lupa menguncinya. Pandangannya menelusuri sekitar, mengamati ruangan yang hanya digunakan oleh Jinyoung sendirian. Mengingatkannya akan kenangan saat dirinya masih berdiri dibalik satu nama yang sama dengan anak itu.
Minhyun yang tinggal di unit asrama berbeda sering sekali mendatangi kamar Jinyoung, hanya untuk sekedar mengobrol. Atau tak jarang adiknya itu yang datang mengunjungi kamarnya.
“Jadi, ada yang ingin kalian katakan—“
Ucapan Minhyun tersendat begitu melihat kedua bocah di hadapannya tengah bergandengan tangan.
Memangnya itu diperlukan, huh?
“Ah— hng.. Hyunsuk?!” desis Jinyoung begitu sadar kemana tatapan tajam Minhyun terarah. Namun bukannya melepas, yang paling muda justru mengeratkan genggaman tangannya.
“Kalian pacaran?” tanya Minhyun. Helaan napasnya terdengar jelas, membuat Jinyoung merasa makin ciut.
“Ti— tidak, hyung,” jawab Jinyoung. Memberanikan diri untuk membalas tatapan Minhyun.
Jawaban Jinyoung membuat sang hyung terlihat makin marah. Marah? Benar, Minhyun sepertinya benar-benar marah.
“Lalu, yang kalian lakukan itu?”
Dari segi mana pun, Minhyun tidak paham bagaimana pola pikir remaja zaman sekarang.
Langkahnya berhenti tepat di depan Hyunsuk. Anak itu masih diam mendengarkan. Meski tampak tenang, dalam hati sebenarnya ia merasa takut. Bahkan diam-diam mempersiapkan diri jika tiba-tiba dirinya kena pukul.
“Kau melakukan itu pada Jinyoung, hanya untuk bersenang-senang?”
Hah? Tentu saja tidak. Hyunsuk bukan orang seperti itu, dan lagi di antara semua orang, tidak pada Jinyoung.
“Aku menyukainya,” jawab Hyunsuk tegas.
Jinyoung hanya mampu meringis. Matanya terpejam erat. Bagaimana ini? Sekarang ia harus bilang apa? Ah, Hyunsuk.. apa perlu sampai begini?
“Jinyoung? Kau menyukai Jinyoung?” ulang Minhyun. Kaget.
Lagi-lagi, Jinyoung?
“Aku menyukainya, sunbae.”
Tangan Hyunsuk yang menggenggam milik Jinyoung terasa berkeringat. Siapa yang tidak cemas kalau seorang Hwang Minhyun dengan pembawaannya yang tenang terlihat marah dan menghakimi begini?
“Aku mencintai Jinyoung hyung,” sambungnya. Kini tatapan Hyunsuk beralih pada Jinyoung yang sejak tadi sudah melengos jauh.
Jinyoung takut, juga malu.
“Jinyoung, kau terlibat hal seperti ini lagi? Apa kau tidak belajar dari pengalaman?”
Benar, kan? Yang dikhawatirkan betul-betul terjadi. Minhyun pasti membahas masalah itu lagi.
Sebenarnya, ini juga yang membuat ia enggan menganggap serius pernyataan Hyunsuk. Berapa kali pun lelaki itu mengungkapkan padanya.
Hyunsuk yang tak mengerti arah pembicaraan Minhyun menatap kedua lelaki yang lebih tua darinya itu bergantian. Apa yang ia lewatkan di sini? Ada sesuatu soal Jinyoung yang tidak ia ketahui. Sesuatu yang tidak pernah atau mungkin enggan Jinyoung beritahukan padanya.
“Memangnya kenapa? Aku sudah bilang untuk tidak membahasnya, hyung. Lagi pula aku dan dia masih berhubungan baik.” Jawaban Jinyoung terdengar emosi meski ia ucapkan dengan tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)
FanfictionPerjuangan Yoon Hyunsuk untuk jadi one and only maknae bagi Bae Jinyoung. Kalau bisa sih, lebih. ??bxb Hyunsuk x Jinyoung dom!YHS sub!BJY