Semua anggota kecuali si maknae duduk di lantai ruang tengah yang luas, menghadap televisi- fokus menyaksikan penampilan pertama mereka di festival Ulsan yang sedang ditayangkan.
Hyunsuk datang dari arah dapur dengan segelas air putih sambil menggeram kesal. Ia baru saja kembali dari luar, entah apa yang dilakukannya mereka tak begitu tertarik.
"Hyung, tahu tidak adikku yang paling kecil bilang kalau aku terlihat seperti Slender Man!"
Byounggon melirik Hyunsuk sekilas lalu kembali menonton televisi. "Tapi adikmu benar, lihat televisi tuh, tubuhmu bongsor sendiri. Kau tidak sadar?"
Sang maknae melotot tak setuju, jelas itu bukan salahnya punya kaki yang panjang dan tubuh semampai. "Hyung, bukan aku yang bongsor kalian saja yang terlalu pen-"
"Diam!" sela Jinyoung dan Yonghee kompak.
Kedua member kelahiran tahun 2000 itu memang anggota terpendek di grup mereka. Seunghun tertawa terbahak-bahak, begitu pula Hyunsuk. Byounggon memilih menahannya karena ia dudukndi dekat Jinyoung. Jinyoung kalau kesal kadang suka asal mencubit.
"Eh, hyung tahu tidak tetangga sebelah kita?" sahut Hyunsuk lagi.
"Tidak tertarik. Diam saja!" jawab Jinyoung. Masih kesal soal 'bukan Hyunsuk yang bongsor tapi dirinya yang terlalu pendek'.
Hyunsuk yang tadinya duduk di sofa pun turun, merapat pada Jinyoung yang asyik mengunyah keripik kentang madu dengan boneka gajah di pelukannya.
"Ini serius hyung!"
"Ya, ya~ ini bicara saja pada gajah ya," tandas Jinyoung sambil menyodorkan boneka gajahnya ke depan wajah Hyunsuk.
"Bau iler!"
"Ya- aku tidak pernah!"
"Oke, oke, dengarkan aku dulu!"
Tak hanya Jinyoung, karena ucapan sok seriusnya itu para hyung memberikan perhatian mereka pada sang maknae.
"Jadi, tadi aku mau mengangkat pakaian yang sudah kering," Hyunsuk menunjuk pada pintu kaca menuju balkon- tempat mereka biasa menjemur pakaian.
"Sepertinya ada jemuran kita yang melayang-"
"Jatuh?" tanya Seunghun kaget.
"Tidak jatuh, tapi tersangkut di pagar balkon tetangga sebelah."
"Kalau begitu tinggal minta tolong ambilkan sa- tapi kalian ada yang kenal tetangga sebelah?" tanya Yonghee.
Bukan hanya karena mereka sibuk lantas mereka tak mengenal tetangga di apartemen mereka, bahkan tak satu pun dari mereka yang pernah melihatnya. Tapi kedua manajer hyung mengatakan di sekitar mereka semuanya orang-orang baik.
"Aku tadi sudah ke unit sebelah, tapi.."
"Kenapa? Dia seram tidak? Galak?" Jinyoung bertanya waswas.
"Tapi dia tidak mau mengembalikannya. Dia bilang jemuran yang ada di balkonnya itu jemuran miliknya yang jatuh!"
"Wah mana bisa begitu!"
"Iya, aku sudah menjelaskannya dan sepertinya dia tahu kalau itu bukan miliknya. Dasar saja memang ingin mengambilnya!"
Keempat hyung terdiam. Kalau mereka masih bersikeras ingin mengambilnya dan si tetangga aneh juga sama, pasti akan terjadi keributan yang tidak diinginkan tapi membiarkan pakaian mereka dihak milik oleh orang lain juga tak benar.
"Sudahlah, tidak apa.. mungkin dia memang menginginkannya," ucap Jinyoung memecah kesunyian. "Kita masih punya banyak pakaian kan."
"Hmm.. jadi tetangga sebelah itu laki-laki?" sambungnya.
"Pria dewasa."
Jinyoung mengangguk mendengar jawaban Hyunsuk. Yah, mungkin saja pria itu menginginkan pakaian-pakaian mereka yang memang sytlish dan bermerek. Di dunia ini banyak orang aneh jadi tak heran mungkin saja salah satunya adalah tetangga mereka ini.
Hyunsuk mengguncang bahu Jinyoung gemas, "Hyung, tapi ini tidak bisa dibiarkan. Percaya padaku. Apa aku harus menggedor pintu sebelah untuk memaksanya lagi mengembalikan jemuran kita?"
"Huh.. memangnya ada berapa banyak?"
"Ya.. Cuma satu sih.."
"Pakaian kesayanganmu ya?" tanya Byounggon. "Kalau kau memang ingin mengambilnya biar hyung temani."
Hyunsuk menggaruk kepalanya gemas seraya menggeleng-geleng. "Bukan, bukan pakaianku!"
"Wah jangan-jangan hoodie punyaku ya??" sahut Seunghun heboh. Ia mengobrak-abrik keranjang pakaian kering lalu tak lama kemudian menghela napas lega. Hoodienya ada di sana dalam keadaan baik.
"Bukan.. tapi milik Jinyoung hyung!"
".. punyaku ya? Ya sudah tidak apa, daripada jadi masalah aku rela-"
"Tapi itu- pantymu, hyung.. pantymu.."
"... hAHH!?"
"Kan sudah kubilang apa! Kita harus mengambilnya, tidak bisa dibiarkan!"
"Aku akan bilang pada manajer hyung sekarang juga." Yonghee buru-buru berlari menuju kamar manajer mereka sementara Byounggon dan Seunghun tampaknya masih tak habis pikir.
"Yang benar saja, kita bertetangga dengan pria aneh dan mesum ini..." gumam Byounggon.
Padahal sebelum mereka tinggal di unit ini pihak agensi sudah memastikan lingkungan tempat tinggal mereka aman.
"Hyung.." panggil Jinyoung melas.
"Kenapa harus punyaku yang melayang- tidak, tidak.. Kenapa harus yang itu sih!? Kenapa bukan pakaian yang lain saja!?"
Karenanya sisa hari itu mereka habiskan dengan menggerebek tetangga sebelah si pencuri jemuran- dengan ditemani sang manajer.
Idol juga seorang manusia bukan? Tidak hanya sesuatu yang besar tapi hal-hal kecil dan sepele pun juga bisa terjadi pada mereka.
TBC
Maap ya gaje aku bingung mau mulai darimana lagi :(
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.