Disclaimer :
Cerita ini hanya meminjam nama tokoh idola, bukan menceritakan kehidupan sebenarnya. Alur cerita murni kehaluan penulis.
Happy reading 😍
☘️☘️
Pria itu gelisah. Sedari tadi maniknya menerawang ke setiap sudut. Belum pasti akan melabuhkan pandangannya ke mana.
Menjejali setiap pasangan yang datang ke sana, mungkin hanya dia yang merasa aneh. Canggung, itu bagian dari hal yang tidak tertepis. Bagaimana tidak, di saat kebanyakan pasangan saling beradu mesra dan unjuk kebanggaan masing-masing, tersisa Yoongi dan pasangannya yang terlihat seperti orang asing.
Mereka boleh duduk berdampilan. Namun, intensitas sebagai pasangan sama sekali jauh dari takaran seharusnya. Merujuk pada level 1-10, Yoongi—pria itu—rasanya akan memilih angka nol—seandainya pilihan itu ada. Lihat saja istrinya! Sejak tadi atensinya tergerus pada layar televisi yang tergantung di tembok bagian atas. Sementara dia, tak ubahnya sosok lain yang tidak sengaja duduk di bangku kosong dekat wanita itu.
"Hah ...."
Tanpa sadar Yoongi mendesah panjang. Inginnya berucap lantang untuk menyadarkan istrinya. Menegaskan bahwa istrinya itu jauh dari kata romantis. Sangat tidak peduli padanya.
"Kau mau pulang duluan?"
So Hyun menangkap desahan Yoongi. Lantas memberikan pilihan yang membuat Yoongi semakin sewot.
Tidak peka! rutuknya dalam hati.
"Yak! Apa menurutmu kita terlihat seperti pasangan suami istri?"
Yoongi tidak tahan lagi. Antara ia yang gampang tersinggung karena diabaikan, atau memang sang istri yang butuh pencerahan karena sikap cueknya telah mencapai batas klimaks.
Dengan mudah So Hyun mengangkat bahu. Seperti tidak terintimidasi dengan pertanyaan Yoongi.
"Lihat mereka!" Yoongi mengangkat dagunya. Pandangannya mengarah pada salah satu pasangan suami istri yang saling berangkulan mesra kala menunggu giliran mereka dipanggil untuk pengecekan. "Apa kau tidak ingin mencoba seperti mereka? Setidaknya sedikit saja bermanja padaku, akan terlihat wajar," Yoongi terdengar menggerutu.
Ia memang mulai tidak mengerti dirinya. Seharusnya Yoongi tidak harus peduli dengan bagaimana cara sang istri memperlakukan nya. Malah menjaga jarak seperti sekarang, seharusnya baik untuk keduanya. Toh, permintaan ini persis seperti kesepakatan awal.
Akan tetapi, entah kenapa, Yoongi merasa seharusnya So Hyun bisa mengandalkannya lebih banyak. Terutama di saat kehamilannya sekarang. Pria Min itu ingin sang istri bergantung padanya.
"Cih, apa kau benar—"
"Begini contohnya."
Tidak hanya memotong ucapan So Hyun, tanpa perlu meminta izin, Yoongi tiba-tiba meletakkan tangan Sohyun di rangkulannya.
Cup!
Satu kecupan ikut mendarat di pipi kanan So Hyun, membuat wanita itu kian mematung.
"Begini lebih wajar. Aku tidak mau kalah dari mereka."
Yoongi tersenyum menang. Selain egonya sebagai pria yang ingin tampak dominan, mendapati sosok istrinya yang kehilangan taring, nyatanya juga sangat menggemaskan. Jarang-jarang ia bisa mendapati kesempatan untuk bisa menjahili sang istri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Status : On Going
FanfictionInilah yang dinamakan termakan jebakan Batman. Seharusnya bukan ini yang terjadi. Terlebih, ketika semuanya tidak lagi sama. Kalau bertanya siapa Batman-nya, pastinya bukan aku. Sudah pasti dia! Dan bagaimana dengan nasib kami setelah ini? Hubungan...