“Tidak tuh biasa saja,” balas Jinyoung pura-pura cuek. Tapi selanjutnya ia kembali bicara dengan riang, “Mama kenapa telepon?”
“Cuma mau tanya kabar kok. Baik kan? Semuanya lancar? Yang paling penting Jinyoungie bahagia kan?”
Pemuda manis itu tak dapat menahan senyumnya. Ah, matanya bahkan terasa berair. Kalau sudah ibunya yang bicara Jinyoung mudah sekali tersentuh.
“Hng! Jinyoung baik dan selalu bahagia.”
“Beneran?”
“Iya, di sini—“
“Habisnya Seochan bilang ke mama, beberapa waktu lalu kamu nelpon dia sambil menangis. Mama khawatir.”
Jinyoung meringis sambil memukul kepalanya sendiri. Aih, benar-benar memalukan. Lagi pula kenapa adiknya itu harus mengadu sih? Tidak, ini bukan salah adiknya. Ini salahnya mengapa mengigau sampai tidak sadar menelepon adiknya itu.
“Ji— Jinyoung mengigau.. bukan apa-apa, ma.”
“Sungguh? Seochan bilang katanya Jinyoung dan Hyun—“
“Bu— bukan apa-apa ma, Seochan berbo— eh— heii!!”
Jinyoung berdiri dari kursinya ketika ponselnya dirampas begitu saja. Ia baru saja hendak meneriakinya maling tapi urung saat mendapati Hyunsuk pelakunya.
Pemuda bertubuh jangkung itu menarik tangan Jinyoung untuk kembali duduk di kursi minimarket sementara Hyunsuk mengambil kursi tepat di sampingnya.
“Kembalikan handphoneku!” desis Jinyoung.
Hyunsuk hanya meliriknya sekilas lalu beralih pada ponsel Jinyoung di tangannya. Setelah menarik napas dan berdeham sejenak, lelaki itu bicara, “Ha— halo..”
“Oh? Halo? Siapa ini?”
“Ini Hyunsuk... ma.”
Hening sejenak, sebelum akhirnya Mama Bae menyahut, “Apa kabar Hyunsuk? Kau sedang bersama Jinyoung?”
“Iya, ma,” jawab sang maknae sambil melirik yang lebih tua. “Dia di sampingku sambil mengomel.”
“Anak itu kalau lagi bawel kadang lebih cerewet loh dari adik perempuannya.”
Hyunsuk tertawa mendengar jawaban Nyonya Bae, membiarkan Jinyoung memandanginya sengit karena pemuda manis itu bahkan tak dapat mendengar suara sang ibu.
“Maafkan Hyunsuk, ma.”
Baik sang ibu maupun Jinyoung sendiri terdiam. Kegiatannya yang tengah menghabiskan es krim terhenti sejenak hanya untuk memandang heran Hyunsuk. Apa lagi yang mau dilakukan bocah ini, pikirnya.
“Kenapa minta maaf, nak?”
Hyunsuk menundukkan kepalanya seraya menghela napas. Pikirannya tak pernah tenang sejak hari dimana ia membuat Jinyoung menangis. Meski hyungnya itu bilang telah memaafkan, Hyunsuk masih terus kepikiran soal itu. Rasa bersalahnya seolah enggan sirna.
Terlebih karena Jinyoung yang masih terkesan menjaga jarak darinya. Ia ingin meminta maaf lagi tapi hal itu hanya akan membuat mereka semakin canggung saja. Hyunsuk tak bisa menahannya lagi.
“Maaf karena membuat putra manis kesayangan mama menangis. Hyunsuk mengaku salah..”
Pemuda tampan yang kini hanya mengenakan kaos oblong dan ripped jeans itu memang bicara pada Nyonya Bae, tapi matanya menyorot teduh sosok pemuda manis yang kini menatapnya dengan begitu lucu, dan cantik. Hyunsuk, sadar. Jangan salah fokus.

KAMU SEDANG MEMBACA
FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)
FanfictionPerjuangan Yoon Hyunsuk untuk jadi one and only maknae bagi Bae Jinyoung. Kalau bisa sih, lebih. ??bxb Hyunsuk x Jinyoung dom!YHS sub!BJY