-Soobin-
Aku menatap member yang sedang tiduran dilantai mengatur nafas dengan kasar. Hembusan dan tarikan nafasnya terdengar sangat keras, berlomba meraup oksigen sebanyak banyaknya.
Aku melihat ponsel digenggamanku saat ponsel itu bergetar, menandakan ada notifikasi masuk. Like di twitter.
Lalu aku terdiam menatap lookscreen ponselku. Foto kami berlima. Saat baru sekali debut. Aku merasa kami mengalami perkembangan yang pesat, baik sifat kami yang bertambah dewasa maupun prestasi.
Aku ingat saat pertama kali bertemu member, aku orang pemalu. Susah berbaur, bahkan hampir tergolong introvert. Tapi Yeonjun Hyung datang menemaniku, menempeliku, menjelaskan apapun, ia baik. Tapi aku malah takut saat itu, mukanya galak. Dan sekarang, lihatlah! Aku bahkan tidak bisa jauh jauh darinya. Dia duniaku.
Lalu perlahan Taehyun, Kai, dan Beomgyu mulai berkenalan denganku. Aku mulai berbaur, dan kurasa berteman dengan mereka menyenangkan.
"Hyung," Panggil Taehyun tiba tiba.
Otomatis aku menolehkan kepalaku, menatapnya. "Ada apa?"
"Jika kontrak kita berakhir, kau ingin menjadi apa?"
Pertanyaan ini. Memenuhi otakku saat aku memilih jalan untuk menjadi idol. Apa yang akan kulakukan jika aku sudah tidak menjadi idol lagi?
Kami memulainya bersama. 04 Maret 2019. Kami resmi debut. Resmi menjadi boygrup dibawah naungan Bighit dan dikenal dengan sebutan 'adik bts'. Beban yang kami tanggung bukan main beratnya, kami bekerja tanpa lelah agar kami bisa mengeluarkan aura grup kami sendiri.
"Soobin-ah," Tegur Yeonjun Hyung.
Aku sedikit terkejut. "Iya Hyung?"
"Kau belum menjawab pertanyaan Taehyun."
Benar. Memikirkan bagaimana kami berevolusi secepat ini, membuatku melamun tanpa sadar.
"Mungkin aku akan membangun cafe yang besar dengan aneka macam roti? Dan akulah CEO-nya."Sahutku. Aku hanya berucap asal, siapatau benar terjadi dimasa depan kan?
"Kalo aku, ingin membuka les privat piano." Sahut Kai bersemangat. "Hyung bagaimana?" Tanya Kai pada Beomgyu yang nampaknya juga sedang berpikir.
Beomgyu menggeleng. "Aku tidak tahu. Tapi kupikir, aku akan membangun sebuah agensi."
Yeonjun Hyung berdecak kagum. "Keren sekali, gyu-ah!"
Beomgyu tersenyum malu. "Bagaimana dengan kalian?" Tanyanya pada Taehyun dan Yeonjun Hyung.
Taehyun menjawab duluan. "Aku? Akan bekerja diperusahaan Hyung agar terus bersama Hyung."
"Hey!" Beomgyu memukul pelan lengan Taehyun. Tangannya terlipat, nampak merajuk tapi pipinya yang memerah jelas menunjukkan bahwa ia tersipu.
"Kalo Hyung... mungkin akan beristirahat sebentar lalu menikah?"
Aku menyela mendengar jawaban Yeonjun Hyung. "Hyung! Tidak bisa! Aku harus sukses dulu baru bisa menikahkan Hyung. Tunggu aku sebentar."
"Siapa bilang aku ingin menikah denganmu? Wle!" Yeonjun Hyung meledekku. Nakal pada pacarmu ya Hyung? Lihat saja!
Lalu kami terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing.
Apakah setelah kami bubar kami akan tetap bisa bertemu? Tetap bisa bercanda dan menangis bersama? Atau kami justru sibuk dengan kesibukan masing masing dan melupakan fakta bahwa kami pernah bersama?
Tiba tiba aku mendadak sedih. Membayangkan aktivitas sehari hari tanpa Yeonjun Hyung, Beomgyu, Taehyun ataupun Kai, membuatku ingin menangis saja. Hidupku sudah sempurna bersama mereka, bersama MOA yang selalu menemani hari hariku. Tanpa mereka kupikir aku akan berdiam dirumah saja, membaca buku atau menghabiskan roti sebanyak banyaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
yeonbin [ end ]
FanfictionPokoknya dibalik kamera, ini mereka Top! Bin Bot! Jun ps. maaf kalo judulnya yeonbin bukan binjun padahal Soobin top. ga suka? tinggal minggat, hidup gausah dibawa susah.
![yeonbin [ end ]](https://img.wattpad.com/cover/185257339-64-k51652.jpg)