FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)

#7

“Tidak mau, banyak virus,” jawab Jinyoung. Mulai merajuk.

“Alasanmu saja, kemarin juga jalan-jalan dengan Minhyun hyungmu itu tidak takut virus?”

Jinyoung mendengus mendengar sang ibu. Dengan pasrah mengangguk tanda ia setuju.

“Iya, iya baiklah. Tapi mau dengan Byounggon hyung saja.”

“Loh? Tidak sopan begitu, nak. Hyunsuk kan sudah menawarkan diri tadi?”

Yang disebut lantas tersenyum. Rasanya ingin sekali bersujud di hadapan Nyonya Bae karena wanita itu peka sekali dengan apa yang terjadi di antara keduanya. Byounggon, Seunghun, dan Yonghee melirik Hyunsuk, tahu kalau anak itu pasti sedang senang minta ampun.

“Dia menyebalkan..”

“Hush, tidak baik bicara begitu. Lagi pula Byounggon sedang main dengan adikmu,” balas ibunya, mengedikkan kepala pada si bungsu yang asyik bermain monopoli dengan ketiga temannya— empat bersama Hyunsuk yang dengan segera mengaku kalau ia hanya melihat-lihat.

“Mama ini, benar-benar ya,” gerutu Jinyoung.

Walaupun begitu dengan segera ia melapisi kaos oblongnya dengan sebuah sweater tipis, mengenakan topi dan tak lupa masker yang nyaris menutupi wajahnya.

“A— ayo. Jangan membuatku kesal, ingat!”

Hyunsuk tersenyum semringah, beranjak dari duduknya sampai tak sengaja menendang uang mainan yang telah disusun rapi. Keempatnya yang tengah bermain lantas mengutuk sang maknae.

“Sejak kapan aku membuatmu kesal hyung?” tanya Hyunsuk yang mengekori Jinyoung keluar rumah.

“Misiku kan bukan membuatmu kesal, tapi membuatmu jatuh cinta padaku.”

“... kau benar-benar melunjak ya?”

“Iya, dan hyung benar-benar cantik.”

.........

Hyunsuk tak bisa berhenti tersenyum dibalik maskernya. Tangannya besar mendorong troli belanjaan yang sudah setengah terisi. Pandangannya tak lepas dari si manis yang berjalan di depan, meneliti jajaran susu bubuk di hadapannya.

“Seojin dan Seochan stock susunya masih tidak ya?” gumam Jinyoung. Tak lama ia berpikir sampai akhirnya ia meletakkan 2 kotak susu bubuk berukuran besar ke dalam troli. Mata bulatnya melirik Hyunsuk diam-diam.

“Apa?”

“Kau yang apa?”

Hyunsuk hanya terkekeh, membawa troli di tangannya lebih dekat dengan Jinyoung.

Tubuhnya yang jangkung ia condongkan ke arah Jinyoung, berbisik dengan suara rendahnya di telinga sang hyung. “Hyung, aku juga mau susu..”

Jinyoung menoleh Hyunsuk sekilas, lalu kembali berkutat dengan dua kotak susu di tangannya yang berbeda rasa. Ia bingung ingin rasa apa.

“Ambil saja sana, biar sekalian aku yang bayar.”

“Sungguh?”

“Iya, anggap saja bayaran karena kau menemaniku belanja.”

“Yess! Kalau begitu buka bajumu, hyung!”

Jinyoung menghela napas, berdecak kesal karena—

“hEY! APA KATAMU!?”

Dengan cengiran lebar di wajah tampannya, Hyunsuk merampas kedua kotak susu di tangan Jinyoung kemudian menahan pergelangan tangan pemuda itu di rak belakang. Matanya menelusuri wajah Jinyoung, terus turun ke bawah dan berhenti di kerah baju si manis.

“Aku ingin yang itu..” bisiknya dengan rendah, setengah menggeram.

Mata bulat Jinyoung semakin membulat, menatap tak percaya si maknae dan mulut lancangnya itu. “Me— mesum!!”

Hyunsuk tersenyum miring, membiarkan si manis itu menjauh darinya seraya membenarkan kerah pakaiannya yang rendah. Benar-benar si maknae itu. Apa jadinya jika penggemar tahu kalau maknae yang terlihat polos tak berdosa itu punya otak yang— Jinyoung saja tak habis pikir.

“Cepat berikan padaku. Kau sudah bilang iya tadi, hyung.”

“Otakmu tidak beres, Yoon Hyunsuk.”

Jinyoung dengan wajah merahnya berjalan cepat, mengambil alih troli belanjaan dari tangan Hyunsuk dan meninggalkan bocah itu di belakang.

Hyunsuk tertawa, wajah Jinyoung benar-benar lucu hingga ia suka sekali menggoda lelaki itu. Untung saja ia tak sampai ditendang Jinyoung. Dengan mudah Hyunsuk menyusul Jinyoung yang kelihatan kewalahan di depan sana karena harus mendorong troli berat itu dengan buru-buru.

“Ah hyung, ayolaaah. Kau sudah setuju tadi! Ayo ke toliet!”

“Hyu— Hyunsuk, jangan tarik-tarik bajuku!Astaga, kau kenapa begini sih!?”

___---___

Terus suk, buka saja yang lebar.