抖阴社区

                                    

“Baiklah, aku akan keluar untuk membeli camilan kesukaanmu. Apa kau ingin sesuatu yang lain, hyung?”

“Apa saja. Eung.. tapi jangan lupakan coklat, dan es krim,” jawab Jinyoung.

Hyunsuk mengangguk paham, ditolehnya ketiga hyung lain seolah meminta mereka untuk menjaga Jinyoung. Menyebalkan sekali. Ketiganya bahkan menahan diri untuk tidak menjitak si maknae yang bertingkah seolah mereka orang asing. Padahal mereka jelas sama khawatirnya dengan Hyunsuk.

“Aku akan kembali, hyung,” pamit Hyunsuk.

Tanpa izin lagi anak itu mencium dahi Jinyoung sayang, lalu kabur dari sana setelah diteriaki oleh ketiga hyungnya yang lain. Bisa-bisanya mengambil keuntungan dari orang yang sedang sakit.

“Hyung..”

Suara parau Jinyoung membuat ketiga orang yang tersisa di sana merasakan sesak di rongga dada.

Bae Jinyoung yang selalu penuh semangat, ceria, dan membuat mereka tertawa kini tampak lemah. Binar matanya berubah sendu. Tapi anak itu bahkan tidak menyesal dengan apa yang terjadi untuk dirinya sendiri. Ia menyesal karena merasa buruk untuk yang lain.

“Jangan bicara, Jinyoungie. Kau tau hyungmu ini sangat sentimen,” ujar Byounggon. Sang leader lantas mengusap-usap kepala adiknya itu sayang.

“Padahal aku sengaja ingin membuatmu menangis, hyung,” canda Jinyoung. Senyumnya mengembang, tapi disudut matanya tampak setitik air mata yang sehak tadi ia tahan.

“Kalian bisa melakukannya tanpaku, tapi kenapa—“

“Jinyoung, aku pikir kita sudah selesai membahas ini,” kata Yonghee mengingatkan.

Teman sebayanya ini bersimpuh di hadapannya seraya menggenggam kedua tangan Jinyoung yang bergerak gusar.

“Kita melakukannya bersama, kita mempersiapkannya bersama. Jika ada yang terluka dan jatuh, apa kau berharap kami akan terus berlari?” sambung Yonghee.

Perkataannya seolah mencubit hati Jinyoung. Itu benar, Jinyoung juga akan melakukan hal yang sama jika ia ada di posisi mereka. “Maafkan aku..”

“Kau benar-benar bandel,” gerutu Seunghun tapi justru memeluk erat Jinyoung dari samping.

“Ini bukan salahmu sampai kau perlu meminta maaf. Semua orang mengkhawatirkanmu dan hanya ingin kau sehat. Jangan berpikir kau mengecewakan siapa pun, Jinyoungie.”

Ucapan ketiganya membuat Jinyoung merasa hangat. Ia tahu bahkan sejak awal hingga sekarang perjalanan kariernya, Jinyoung masih dikelilingi orang-orang yang menyayanginya. Para member, manajernya, penggemar, dan  semuanya.

“Istirahat yang cukup. Kami pastikan setidaknya ada satu orang yang akan menjagamu di kamar, kalau-kalau kau perlukan bantuan untuk mengambil sesuatu,” kata Byyounggon yang disanggupi Seunghun dan Yonghee dengan anggukan.

“Jangan berlebih, hyung~”

“Kami hanya mengkhawatirkanmu, Jinyoung. Jangan membantah.”

“Baiklah.. tolong bantuannya hyungnimdeul~” balas Jinyoung setengah merajuk.

Dengan hati-hati Jinyoung merebahkan dirinya di kasur, dengan dibantu Yonghee sementara Seunghun menyelimutinya. Byounggon memungut beberapa pakaian Jinyoung di lantai— yang tidak sempat dibereskan sang pemilik lantaran sejak pagi sudah dipaksa manajernya untuk ke rumah sakit.

“Hyung, kalau aku menangis sekarang..—“

Jinyoung terdiam, tidak jadi melanjutkan ucapannya. Begitu pula ketiga membernya yang bahkan tidak tahu harus bagaimana menanggapi, di samping perasaan sesak ya g kembali memenuhi rongga dada.

FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang