“Aku akan menemui noona setelah sembuh nanti,” ujar Jinyoung pada akhirnya.Hwang Soojin memang suka sekali menggodanya dan Minhyun, tapi di samping itu semua Jinyoung benar-benar merasa Soojin sudah menganggapnya seperti adiknya sendiri.
“Tak perlu, jangan pedulikan wanita itu.”Minhyun mengibaskan tangannya, seolah meremehkan sang noona. “Jadi bagaimana cederamu, hm? Hyung sangat khawatir, kau tahu..”
Minhyun turun dari sofa untuk bersimpuh di hadapan Jinyoung, dielusnya pergelangan kaki berbalut perban itu. Raut wajahnya jelas kali menunjukkan kekhawatiran.Bagaimana tidak, tanpa diberi kabar apa pun, tiba-tiba ia mendapat kabar kalau adik kesayangannya itu mengalami cedera.
Minhyun mengerti maksud Jinyoung yang tidak ingin membuatnya cemas, tapi kalau seperti ini, Minhyun merasa benar-benar kesal dengan diri sendiri karena ia tidak tahu adiknya itu sedang kesulitan.Nyaris dua tahun terakhir tinggal dan menghabiskan waktu bersama sudah lebih dari cukup untuknya mengenal Jinyoung.
“Apa ada lagi yang sakit, Jinyoungie? Selain cederamu ini?” Tanya Minhyun seraya menempelkan punggung tangannya ke dahi, lalu pipi halus si manis.
Jinyoung menggeleng, tanpa sengaja pandangannya menangkap Hyunsuk yang duduk di sofa berseberangan tengah menatapnya dalam.Oke.. Jinyoung tidak tahu kenapa bocah itu bertingkah aneh lagi.
“Aku benar-benar baik, hyung. Tidak ada sakit selain cedera ini. Tadi Woojin hyung juga sudah memberi nasihat, aku akan mendengarkannya,” kata Jinyoung meyakinkan. Dipaksanya Minhyun untuk kembali duduk di sofa.
“Apa di sini banyak serangga?”
Pertanyaan Woojin yang tiba-tiba itu membuat Jinyoung beserta member CIX lainnya mengernyitkan dahi.
“Tidak, kurasa tidak,” jawab Byounggon kikuk. Tak lupa menggaruk kepalanya yang tak gatal.“Iya, hyung. Kami semua benci serangga— aku tidak takut, loh! Hanya tidak suka saja—“
“Ya, Bae Jinyoung terserahmu.. anggap saja begitu tapi—“
Woojin menjeda ucapannya sesaat, tapi jari telunjuknya mengarah ke Jinyoung. “Kau yakin, bekas di lehermu itu bukan karena sengatan serangga?”
“... ya??”
Bekas?
Sengatan.. serangga?
Di leher?!
“Yang mana? Apa? Biar hyung lihat!”
Rasa cemas bercampur panik langsung memenuhi rongga dada Jinyoung begitu Minhyun menangkup wajah mungilnya. Dengan panik sang hyung menolehkan kepala Jinyoung ke kiri dan kanan, mencari sengatan serangga yang dimaksud Woojin.
Seolah teringat sesuatu, Jinyoung refleks menoleh ke Hyunsuk. Meski terlihat tenang, Jinyoung tahu sang maknae sama paniknya.
Ah, sial! Sial!
“Yoon Hyunsuk, kau— jangan bilang kalau itu..” Byounggon berucap, lebih tepatnya berbisik. Diliriknya tajam sang maknae.
“Apa? Itu bukan sesuatu seperti yang sedang kupikirkan, kan Hyunsuk?” timpal Seunghun tak kalah cemas.
Yonghee menjitak Hyunsuk segera. Ia tahu itu apa. Melihat Jinyoung yang menoleh mereka dengan tatapan nanar serta bibir mungil yang entah sedang menggerutu apa, ia tahu pasti.“Apa saja yang sudah kau lakukan pada mantanku? Aku saja dulu belum sempat melakukan itu padanya!”
Ini pun masih jadi misteri bagi Hyunsuk maupun Byounggon dan Seunghun. Apa Yonghee pernah memacari Jinyoung sungguhan atau tidak. Keduanya enggan menjawab.

KAMU SEDANG MEMBACA
FANCY || YoonBae (Hyunsuk x Jinyoung)
FanfictionPerjuangan Yoon Hyunsuk untuk jadi one and only maknae bagi Bae Jinyoung. Kalau bisa sih, lebih. ??bxb Hyunsuk x Jinyoung dom!YHS sub!BJY