Fields Of Golds

Yu Xiaocao takut untuk berjongkok ke bawah ke rumput dengan kepala di pelukannya, takut bahwa kuda 'kuku akan turun dan menginjak-injak tubuh kecilnya. Untungnya, kuda-kuda di sekelilingnya tampak khawatir tentang keberadaan dirinya yang mungil dan menghindarinya, baik secara tidak sadar maupun sadar, ketika mereka sedang berlari.

Zhu Junyang memandang sosok kecil yang telah menggulung dirinya menjadi bola di tengah-tengah kawanan kuda dengan panik dan ketakutan. Kuda-kuda liar itu garang dan sulit dijinakkan. Puluhan kuda liar berlari melewatinya. Jika ada dari mereka yang menginjak-injaknya, akibatnya tak terbayangkan.

Bagaimana mungkin dia masih peduli tentang menjinakkan kuda liar di bawahnya? Dia melompat dari belakang kuda. Pelana pada kuda buckskin dengan santai dibuang dan kemudian dia dengan cepat melompat dan berlari menuju kawanan kuda liar di kejauhan. Dia berdoa kepada semua dewa yang ia tahu untuk melindungi gadis yang ia cintai sehingga dia bisa lolos dari kawanan kuda liar tanpa cedera.

Dia memanggil semua energi di dalam dan menerangi tubuhnya, menggunakan semua energi internal-nya untuk pergi menuju satu-satunya sosok di matanya. Kecepatannya sudah mencapai batas. Bahkan Fierce Wind dengan kecepatan puncaknya tidak bisa menyamai kecepatan sang Pangeran saat ini. Angin mengangkat rambutnya yang panjang dan matanya menjadi merah karena khawatir. Seluruh wajahnya tampak ditutupi dengan lapisan es berusia sepuluh ribu tahun.

Lebih cepat, lebih cepat, dia harus lebih cepat lagi! Namun, jarak antara mereka berdua terlalu jauh. Karena penampilannya yang tiba-tiba, kawanan kuda berlari lebih cepat. Rerumputan yang diinjak-injak itu terbang tinggi ke udara, bertebaran ke rambut halus berwarna gelap pada gadis itu dan kemudian jatuh dengan tenang.

Timah putih berderap di kejauhan tiba-tiba menoleh dan berlari kembali melawan gerombolan kuda itu. Angin sejuk dari padang rumput berhembus melalui surai tampan. Jumbai bulu di atas kepalanya bergerak naik-turun. Otot-ototnya tegang, membuatnya tampak kuat dan kuat.

Tepat ketika Zhu Junyang berada sekitar 30 sampai 40 meter dari Xiaocao, dia melihat kuda putih diterjang berhenti di depan Yu Xiaocao, Berlutut di depan Yu Xiaocao dan mendengus beberapa kali seolah-olah mengundang dia untuk menaiki itu.

Xiaocao terdiam sesaat. Sebelum otaknya sendiri bisa bereaksi, tubuhnya sudah bergerak. Dalam sekejap, ia melompat ke punggung kuda putih yang anggun itu.

"Gadis!" Zhu Junyang tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa. Gadis ini, ketika ia mencoba untuk menyelamatkannya menggunakan semua nya, telah melompat ke belakang kuda tanpa berpikir tentang hal itu, secara bertahap meninggalkan pandangannya. Seperti hal kecil yang tak berperasaan! Semua kekhawatirannya padanya sia-sia saja!

Seolah-olah telah melihat aura berbahaya datang dari Pangeran, saat Xiaocao melompat di punggungnya, kuda putih bangun cepat, menyebar empat kukunya, dan berlari seperti angin. Ujung ekornya hampir menyapu wajah Zhu Junyang yang menawan.

"Jangan khawatir, kuda tidak memiliki niat buruk terhadap saya! Tunggu aku kembali!" Yu Xiaocao, yang membungkuk di belakang kuda, hanya bisa berteriak di Zhu Junyang ketika angin bertiup ke mulutnya. Untungnya, keterampilan berkudanya cukup baik. Dia memegangi punggung kuda itu dengan tangan dan kakinya melilit kuda itu seperti seekor gurita.

Zhu Junyang ingin terus mengejar, tapi dia takut dia akan menakut-nakuti kuda untuk membawa gadis itu ke tempat yang lebih jauh. Ketika mereka kembali ke peternakan, dia harus memberikan gadis berani ini pukulan yang baik karena tidak membiarkan dia khawatir begitu banyak!

Sementara dia memiliki pikiran pahit, dia bersiul untuk Fierce Wind dan melompat ke punggung kuda, menuju ke arah kuda buckskin telah melarikan diri. Tidak semua orang bisa melarikan diri dengan mudah dari tangan Pangeran!