Sorry for typo's
-
-
-Renjun mematung mendengar kata yang baru saja di lontarkan oleh pria yang sedang memeluk nya ini.
Ia hanya menatap pria itu dengan pandangan terkejut nya, dengan mulut yang sedikit terbuka, jaemin yang melihat pemandangan di depan nya hanya merasa gemas di hati nya, bagaimana tidak, muka bingung yang sangat menggemaskan, mata yang membulat sempurna, dan bibir mungil yang sedikit terbuka itu.
menurunkan arah pandang nya ke arah bibir Cherry si pria mungil.
Cup
Renjun terkejut, dan semakin membulat kan matanya, jaemin mencium nya, mencium nya! Di bibir!!, Ingat itu pren!.
Ia menjauhkan wajahnya agar bisa terlepas dari ciuman pria bongsor ini, namun pria di depannya ini malah semakin memperdalam ciumannya dan menahan tengkuk si pria mungil.
Renjun memukul dada bidang Jaemin, ia menjauhkan wajahnya, tidak berani menatap pria yang baru saja mencium nya di bibir, ia hanya menatap seprei dan memainkan jari jari nya gugup, entah mengapa ia merasa gugup.
Sama hal nya dengan jaemin, ia merasa jantung nya berdetak berkali kali lipat lebih kencang, jika di dekat si mungil, ia selalu merasa seperti itu.
"Aku menyukai mu"
"Hah?!" Renjun mendongak menatap manik si pria kelinci.
"Aku menyukai mu Huang Renjun", ulang nya, ia membawa si mungil ke dalam pelukannya. Renjun tak membalas atau pun menolak pelukan pria itu, ia masih mencerna kata kata yang di lontarkan si pria Na.
Renjun seketika tersadar, "Tentu saja, mana mungkin kau membenciku" ucap nya.
Jaemin memutar bola matanya malas, ia melepas pelukan itu dan lagi lagi menatap pria mungil di depan nya. Ternyata susah juga menjinakkan rubah di depan nya ini.
"Kenapa kau sulit sekali memahami nya injunie, aishhh!" Jaemin memgusak rambutnya kasar, oh, ayolah, ia sudah mengumpulkan nyali untuk menyampaikan ini.
"A-aku a-ku ingin ke bawah, Chenle tadi menelpon, katanya ingin ke sini" ucap nya, ayolah renjun, kau ini sangat payah dalam berbohong, kapan Chenle menelpon mu, sedangkan ponsel mu saja masih di meja ruang tamu. Ia turun dari ranjang dan menuruni anak tangga dengan tergesa gesa.
Jaemin yang melihat nya berdecak sebal dan mengacak rambut nya kasar lagi. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang yang empuk itu dan menutupi seluruh badan nya dengan selimut, dan mencoba tidur.
____________
Tak terasa hari sudah sore, pria berparas kelinci itu membuka matanya perlahan, dan menguap dengan lebar sambil meregangkan otot-otot nya.
Ia turun dari ranjang dan keluar dari kamar, lalu menuruni anak tangga, ia menggulir kan matanya ke sana kemari guna melihat si mungil, tapi nihil, ia tak menemukan nya.
"Injunie?" Panggil nya sambil melirik ke arah dapur, tak ada.
"Injunie kau di kamar?" Tanya nya sambil mengetok pintu si pria mungil.
Ia membuka pintu itu perlahan, dan menyembul kan kepalanya ke dalam, masih sama, tak ada.Ia menutup kembali pintu itu, dan berjalan ke arah sofa ruang tamu dan menduduk kan bokong nya, tak sengaja matanya menangkap secarik kertas putih di atas meja yang bertulis kan "aku kerumah haechan, jaga apart jaemin, jika kau lapar makan di luar atau delivery lah, aku sedang malas memasak" -Renjun
Jaemin panik sendiri setelah membaca kertas itu, Jeno pernah mengatakan padanya pada saat di bandara sebelum berangkat ke London, jangan membiarkan Lee donghyuck atau biasa di sebut Lee haechan mendekati Renjun. Haechan itu sudah seperti sangat terobsesi kepada si pria mungil, hanya saja renjun tak menyadari nya, karena haechan akan berpura pura polos jika sudah berdekatan dengan si mungil.
Jeno sudah pernah mengatakan padanya, tapi pria itu hanya mengatakan itu suka sebatas sahabat saja, karena renjun dan haechan itu sahabat sejak dulu, Jeno tak mengerti apa isi pikiran si mungil hingga berpikiran begitu, karena renjun merasa haechan itu menyayangi nya sebagai seorang sahabat.
Jaemin langsung buru buru menyambar kunci mobil nya, bahkan ia hanya memakai baju kaos dan celana pendek selutut, ia tak menghiraukan itu, yang di pikiran nya sekarang adalah renjun!.
Bagaimana jika terjadi sesuatu?, Ia melaju kan mobil mewah nya di atas rata rata menuju kediaman haechan. Sedikit informasi, haechan itu seorang perantau, jadi rumah nya ga besar" amat.
Ia menepikan mobilnya, lalu mengetuk pintu itu berkali kali, lalu meraih knop nya, terkunci!.
Prankkk
Ia semakin panik, sepertinya itu pecahan kaca, ia lalu mendobrak pintu itu, dan masuk kedalam nya mencari cari si mungil.
"Renjun!, Haechan!"
"Renjun! Kau di sini kan?!"
Prankkk
Suara pecahan kaca lagi!!, "RENJUN?!"
"Jaemin, tolong aku!!", Suara itu, itu suara renjun!.
"Renjun, kau dimana?!", Astaga, ia melupakan kamar, ya, kamar!.
Ia membuka pintu kamar itu, terkunci!, Mendobrak nya dan langsung melenggang ke dalam, ia melihat,
TBC
______________________________________
Hai💚, ehek, lanjut ga?See you♡.
Janlup voment oke♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Change(?) ?|Jaemren?
FantasyAkan kah jaemin yg notabe nya istri kedua jeno tetap pada posisinya sebagai seorang submissive setelah melihat istri pertama jeno? ??BxB ??Jaemren ??Jaemin Dom ??Renjun Sub Jangan salah lapak!