Change(?) ?|Jaemren?

Sorry for typo's
-
-
-

Ia melihat renjun yang sedang berdiri di atas ranjang, sepertinya itu ranjang haechan, dengan tongkat baseball di tangan nya dan menatap geli ke arah lantai, jaemin mengikuti arah pandang itu, wajah yang awal nya panik berubah menjadi datar, sangat datar, apa yang ia lihat cobak?

Tikus.

Yap tikus, tikus yang sedang menggigiti baju baju kotor yang menumpuk, ewh, astaga haechan, kapan terkahir kali kamu mencuci baju.

Jaemin mengedar kan pandang nya, dapat ia lihat pecahan vas keramik, dan bantal berserakan di mana mana, terlebih lagi si mungil yang tengah ia khawatir kan sedang berlari ke arah nya dan menyerahkan tongkat baseball itu, dan langsung berlindung di belakang tubuh nya.

"Pukul tikus itu Jaem!, Astaga haechan!, Kapan terkahir kali kau membersihkan rumah mu" omelnya.

"Pukul Jaem!, Kenapa bengong saja?!" Lanjutnya.

Jaemin berbalik menghadap pria mungil yang sedang berlindung di belakang tubuhnya ini.

"Di mana haechan?" Tanyanya.

"Aku di sini" Jawab seorang pria Tan yang sedang berusaha keluar dari kolong ranjang.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya si pria kelinci.

"Dia sedang bersembunyi, cih" si mungil menjawab dengan nada mengejek.

"Apa maksud semua ini" tiba tiba kepala jaemin terasa pusing, ia memegangi kepala nya, kali ini bukan akting, ini real.

"Apa?, Kau kira aku akan melecehkan istri tua suami mu itu?"

"Cih, dengan tikus saja takut, begitu ingin melecehkan ku?"

"Apa? Kau mengatai ku? Kau bahkan lebih takut tadi, sampai memecah kan vas yang di berikan mama ku" ucap si pria Tan menggebu gebu sambil menunjuk vas yang sudah tak berbentuk lagi.

"Kau seharusnya sadar Lee, kau bilang kau ini pihak atas, di mana kejantanan mu Lee donghyuck?!"

"Di sini" jawab nya sambil menunjuk bagian bawah nya.

"Gila" renjun

"Tunggu sebentar, kau tidak apa apa kan injunie?, Kau di apakan pria itu?" Ucap nya sambil memutar mutar tubuh mungil itu.

"Aku tidak apa apa Jaem, astaga berhenti, aku merasa pusing"

Jaemin menutup mulut nya tak percaya, "kau!, Astaga kau di apakan laki laki itu injunie?!, apa kau mual?!"

Plak

Renjun menampar pipi jaemin pelan, "kau kira kami sedang apa?!, Aku pusing karena kau terus memutar mutar Na jaemin!"

"Cih, kalau aku jahat mungkin aku sudah mengambil kesempatan itu" si pria Tan bersuara, "Lee Jeno saja yang terlalu menganggap ku begitu" lanjutnya dengan gumaman. Ia mulai membereskan semua kekacauan di kamar nya ini.

"Astaga, aku khawatir sekali kau tau?!"

"Yasudah, ayo pulang, ini hampir senja" si mungil berjalan melewati jaemin dengan mulut yang masih menganga, ia tak tau apa, jaemin hampir mati saja karena khawatir.

Jaemin lalu menyusul si mungil, sebelum itu si pria Tan bersuara lagi.

"Hey, kau" jaemin menoleh, ", Otot mu bagus" jaemin reflek melihat tubuhnya, "Aku tak yakin kau ini pihak bawah" pria Tan bergumam, yang sayangnya masih di dengar jaemin.

"Hah?" Jaemin

Pria Tan bergeleng, "Jangan lupa tutup pintu depan" jaemin mengangguk, ia melanjutkan langkah nya.

_____________

Setelah pulang dari rumah haechan, ia merebahkan dirinya di sofa, lalu membuka ponsel nya dan mulai menscroll ig.

Jaemin yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

"Oh ya Jaem, kau tadi jadi delivery tidak?, Atau kau memasak?, Masih ada tidak?" Tanyanya bertubi tubi.

Jaemin menggeleng, "Aku langsung ke rumah haechan saat bangun tadi, kalau kau lapar kita bisa makan malam di luar" jawab nya.

Renjun berpikir sebentar, "Boleh boleh, aku mau mandi dulu" ucap nya, lalu melenggang pergi.

Jaemin yang menatap itu hanya bernafas lega, ia kira setelah kejadian tadi siang, mereka akan canggung. Ia tersenyum tipis, lalu melakukan hal yang sama seperti renjun, mandi.

TBC
______________________________________
Hai💚, gimana? Sesuai ekspektasi ga? Hehe, Liat komenan kalian itu kesenangan tersendiri buat aku😸, tapi tetep aja ya, ini cuma cerita, jangan sampai di bawa ke real ya sayang ku. Tapi bucin nya jaemin ke renjun bikin aku berfikiran yang iya iya, mwuehe kalian gitu ga?.

See you♡
Janlup voment oke♡