Bohong jika saya tidak memikirkan hari itu, hari ketika Igris pulang dari Ibukota.
"Adik, saya biasanya tidak suka dengan ramalan, bahkan tidak mempercayainya sedikit pun. Tapi, saat mendengar ramalan ini, saya tidak bisa mengabaikannya."
"Kita bicara di dalam."
Hanya ada raut wajah serius disana. Igris menghela nafasnya melihat Greine yang tiba-tiba datang dan ikut bergabung. Sepertinya Greine harus diajar etika lebih karena bersikap seperti ini, tapi meski begitu saya tetap memakluminya. Ya, untuk kali ini.
"Kak Igris tidak mendengar ramalan yang aneh kan? Saya juga ingin mendengarnya."
Igris menghela nafasnya, tatapannya sangat serius hingga terasa ketegangan di ruangan ini."Dalam perjalanan ke Ibukota, ada seorang peramal terkenal. Para kesatrian menyeretku untuk ikut mencobanya, Ya.. mencoba peruntungan meskipun saya tidak akan mempercayainya. Saya lalu mencobanya dan tidak ada yang istimewa, saya tidak menikah dan hidup dengan baik."
Greine mengangguk dan masih mendengarkan dengan serius."Dan saya juga ingin mencoba peruntungan kalian. Greine akan menikah dengan tunangannya dan hidup bahagia. Tapi..." Igris terlihat menarik nafasnya dengan berat.
"Ramalan mengenai Eirine sedikit aneh."
"Saya menyebut nama Eirine padanya, dan dia mengatakan ini..."
"Yang Mulia Putri Eirine Arlenta. Orang yang ditakdirkan untuk menjadi Permaisuri Agung. Jadi, ini orang yang membuat para peramal di seluruh negeri penasaran?"
"Apa maksudmu? Putri sudah bertunangan dengan seorang Baron dari utara."
"Baron? Ramalannya tetap sama, Yang Mulia Putri akan menikah dengan seorang kaisar meskipun bertunangan dengan Baron sekalipun. Semua peramal juga mengatakan hal yang sama tentang ini."
"Jadi maksudmu dia akan batal menikah dengan Baron?"
"Dia akan mengalami banyak hal sulit, dan seorang kaisar yang tidak pernah diduga akan menariknya dari sana dan memberinya cinta yang begitu besar. Lalu Putri akan memberi cahaya pada matanya yang penuh kegelapan."
"Ramalan itu sangat aneh." gumam Greine.
Saya hanya diam. Tidak ada yang mengetahuinya selain kaisar Aidir jika saya sudah mendengar ramalan serupa sejak kecil.
-
-Greine menatap tajam seorang pria yang baru saja datang. Bersama Countess Linberg, gadis muda itu datang di sebuah restoran untuk bertemu dengan tunangan kakaknya, Baron Carlix Nigreos. Ia akan menanyakan sesuatu dan menilai sendiri bagaimana pemuda itu. Meskipun Eirine mempercayainya, namun tidak menutup kemungkinan jika pemuda itu hanyalah seorang pengecut, terlebih ia telah mendengar ramalan itu dari Igris.
"Maaf karena terlambat, nona Arlenta." Bahkan Countess Linberg memuji dalam hati etika dan tata krama pemuda itu.
"Duduklah, Tuan Baron."
Carlix tersenyum dan mengambil tempat di hadapan gadis remaja itu. Ia tersenyum saat membandingkan Greine dan Eirine yang memiliki sifat yang jauh berbeda. Greine adalah gadis yang akan bertindak langsung dan akan melupakan tata krama jika bertemu dengan orang yang mengganggunya. Ia tegas, terlalu jujur, sama seperti Igris. Berbeda dengan Eirine yang anggun, lembut, manis namun menyimpan ranjau dalam setiap senyum, sorot mata, bahkan ucapannya yang terpelajar.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Meant to be With You
Historical Fiction"Ia ditakdirkan untuk menikah dengan kaisar agung dan menjadi permaisuri agung." "Jodohnya adalah seorang kaisar." "Yang Mulia Putri akan membawa kebahagiaan pada sebuah kekaisaran besar sebagai permaisuri agung, satu-satunya wanita yang akan menja...