I'm Only Meant to be With You

"Kaisar agung tidak suka anak yang mudah dihasut. Mana mungkin dia ingin berteman denganmu."

"APA?"

Deon tersenyum melihat Shill yang semakin memantik adiknya. Ia tahu, Carlix adalah segalanya untuk Dave. Dan Dave paling tidak suka jika ada yang meragukan mimpinya itu untuk bisa berteman dengan Carlix.

Shill tersenyum saat bisa menahan serangan belati perak anak itu. Ia hampir kecolongan jika saja kewaspadaannya tiba-tiba surut tadi.
"Kekuatan yang luar biasa. Saya tidak akan menahan diri kali ini." Ucap Shill.

Suara pedang dan belati saling beradu. Dalam diam, Shill mengakui kekuatan dan kemampuan Dave. Dia bisa mengimbangi kekuatan pedang Shill hanya dengan belati peraknya. Itu adalah hal yang benar-benar luar biasa.

Pertarungan pedang dan belati yang dialiri sihir berakhir imbang. Mereka sudah mengatur pernapasan mereka akibat kelelahan. Disisi lain, Deon sudah menghancurkan beberapa tempat di wilayah utara untuk menyalurkan kekesalannya pada kaisar utara.

"Aku akan menjatuhkan negeri atas yang awalnya berdiri di atas awan, lalu akan berubah di atas lumpur kotor dan busuk."

"Aakkhhh..." Dave kehilangan fokusnya dan berhasil dilukai oleh Shill. Anak itu yang menyukai Carlix bukan hanya isapan jempol semata. Fokusnya sampai teralihkan saat melihat Carlix.

Bahkan ia yang awalnya terkejut karena mendapat luka akibat pedang Shill, kini malah tersenyum senang dengan mata yang berbinar.
"Sulit dipercaya." komentarnya.

Shill baru pertama kali bertemu dengan orang yang begitu menyukai Carlix sampai seperti ini.
"Aku harus bertanding dengan-" Shill menahan Dave yang ingin meninggalkan pertempuran dengan pedangnya.

"Sebaiknya kau menyerah. Biarkan Yang Mulia kaisar agung melawan kakakmu. Jika dia menang, kau bisa menjadi lawannya selanjutnya."

Mata Dave berbinar senang. Ia benar-benar seperti anak kecil.
"Benarkah?"

"Kau meragukanku? Aku ini sepupu kaisar agung."

"Tapi kakak bilang, aku harus mengalahkannya."

"Dia pasti berbohong. Kau bisa mengamati Yang Mulia bertarung dengan kakakmu. Setelah itu, kau bisa melawannya lain kali. Dia itu sangat kuat dan tidak terkalahkan."

-
-
-

Untuk orang yang tinggal di negeri bawah, dia adalah orang yang benar-benar kuat. Sialan! Manusia sialan ini! Ia bahkan tidak menunjukkan emosi apapun dan kebohongan sekecil apapun saat melawanku.

"Menyedihkan! Kau pikir wanita suci keturunan dewa seperti Eirine bisa menikah dengan orang kotor sepertimu?" Orang sialan ini benar-benar membuatku marah. Dia sampai tertawa mendengar ucapanku, apa dia pikir ini adalah lelucon?

"Ah, kau membanggakan dirimu sebagai keturunan dewa dan berniat merebutnya dariku? Bahkan dewa pun tidak akan kubiarkan melakukannya." aku mulai mengerti sekarang. Orang ini tidak mempercayai dewa dan menganggap mereka seperti dirinya. Itu membuat dewa tertarik, tapi dilihat dari sisi manapun, ini terlalu banyak.

"Omong kosong! Kalau begitu, lepaskan dewa yang menempel padamu!"

"Orang gila ini. Tidak ada dewa atau apapun disini."

Pedangku jatuh setelah lama melawannya. Dia menjatuhkannya dan membuatku lengah. Kupikir, dia sudah lelah saat melihatnya menguap. Nyatanya, dia sengaja membuatku lengah dan menjatuhkan pedangku. Aku segera mengambilnya sebelum dia menyerang kembali.