抖阴社区

CHAPTER 3

30.8K 879 7
                                        

THANKS YANG UDH VOTE SAMA KOMEN

MAAF KALAU ADA YANG TYPO

♡  HAPPY READING ♡

***

"ELANG PUTRA RAJENDRAAA! NGGAK BANGUN BUNDA SITA MOTOR KAMU!"

Elang terlonjak kaget mendengar pekikkan dari Bundanya, dan ia harus terpaksa bangun daripada nanti motornya yang menjadi korban.

"Jangan disita juga dong, Bund, motornya." ucap Elang cemberut. Kalau udah sama Bundanya aja manja banget.

"Ya, makanya cepat bangun. Habis itu mandi, habis itu sarapan, terus berangkat."

"Berangkat kemana, Bund?"

"Ke Korea... ya, ke sekolah, lah. Ya udah, cepat kamu mandi nanti telat, loh."

"Iyaa, Bundaa." ucap Elang mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.

Naysa sang Bunda hanya bisa mengehela nafas sabar melihat sifat anaknya itu, kemudian ia keluar untuk menyiapkan sarapan.

Elang selesai dengan ritual mandinya dan sudah rapi dengan seragam yang melekat pada tubuhnya.

Bisa dibilang penampilannya tidak seperti anak sekolah pada umumnya, baju dikeluarkan, dasi tidak dipakai, rambut acak-acakan, tapi semua itu sama sekali tidak mengurangi ketampanannya.

Ia mengambil jaket kulit kebanggaannya dan memakainya, kemudian ia keluar kamar dan berjalan menuruni tangga menuju kebawah untuk sarapan.

"Ayah mana, Bund?" Elang bertanya ketika sampai di meja makan.

"Masih dikamar, bentar lagi juga turun." jawab sang Bunda dan Elang pun hanya menganggukkan kepalanya.

"Emang kenapa?" tanya Naysa sambil mengoleskan selai pada roti.

"Nggak apa-apa, cuma tanya aja."

Bundanya yang mendengar itu pun hanya ber 'oh' ria saja dan melanjutkan aktivitasnya tadi.

Saat sedang mengoleskan selai pada roti, tiba-tiba ada yang memeluk tubuh Naysa dari belakang dan membuat Naysa sedikit terkejut.

Elang yang melihat itu pun berdecak sebal, "Disini nggak cuman ada Bunda doang." ucap Elang yang bermaksud menyindir Elvan sang Ayah.

"Iri bilang jomblo." ejek Elvan pada anaknya sembari duduk dikursi meja makan.

Elang yang mendengar itu pun mendengus kesal. Sedangkan Naysa hanya terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah mereka berdua.

"Ngapain juga iri." balas Elang kesal.

"Makanya kamu cari cewek biar nggak jomblo terus." Naysa sang Bunda berkomentar.

"Udah jomblo, ngenes lagi." ejek Elvan untuk yang kedua kalinya.

Elang yang mendengar ejekan dari Ayahnya hanya bisa mengehela nafasnya sabar.

Untung bokap gue Batinnya.

Ia kadang sempat berpikir gini, dulu Omanya ngidam apa pas lahirin Ayah, kok bawaannya menguji kesabaran terus.

"Udah-udah, sekarang lanjut makannya." ucap Naysa.

Mendengar perkataan dari Naysa mereka berdua pun memilih melanjutkan memakan sarapannya.

ELANG [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang