♡ HAPPY READING ♡
***
Cklek!
Pintu ruang UGD terbuka menampilkan Dokter yang keluar dari ruangan tersebut. Semuanya pun mengalihkan pandangan kepada Dokter yang baru saja keluar.
"Dengan keluarga Naura?" tanya Dokter pada mereka semua.
"Saya Ayahnya, Dok. Bagaimana keadaan putri Saya?" ujar Reval menghampiri Dokter tersebut dengan wajah yang sangat khawatir akan keadaan putrinya.
Doktet tersebut menghembuskan nafas panjang, "Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan keras di kepalanya, tetapi untungnya stok darah dirumah sakit ini masih ada."
"Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang rawat. Kalau begitu Saya permisi dulu."
Dokter tersebut lalu beranjak pergi diikuti suster di belakangnya. Semuanya pun tampak bernafas lega setelah mendengar perkataan dari Dokter.
"Kalian mending pulang dulu gih, pasti capek habis pulang sekolah." ucap Sarah menatap para teman-teman Naura.
"Eummm.. ya udah, Tante, Om, kita pamit pulang dulu. Nanti kalau Naura udah sadar kita kesini lagi." pamit Fiolyna.
Mereka semuanya pun berpamitan kepada Sarah dan juga Reval, lalu pergi dari sana. Terkecuali Elang, cowok itu tidak pulang dan memilih untuk disana saja.
"Elang, kamu enggak pulang?" tanya Sarah menatap Elang.
Elang menggeleng lemah, "Elang mau disini aja, Bund. Temani Naura."
"Ya udah, kami titip Naura sebentar, ya. Ayah sama Bunda mau pulang dulu buat ambil baju Naura, nanti kita kesini lagi." ujar Reval.
"Iya, Yah."
"Aldo, kamu mau disini atau pulang?" tanya Reval pada putranya.
"Aldo disini aja, Yah." jawab Aldo.
"Ya udah, kalian berdua jagain Naura yang benar, ya. Dan kamu Aldo, jangan salahin Elang terus, dia enggak sepenuhnya salah."
Aldo terdiam mendengar perkataan dari Ayahnya. Yang Ayahnya ucapkan adalah benar, ia tak seharusnya menyalahkan ini sepenuhnya kepada Elang.
Setelah Sarah dan Reval pergi dari sana, Aldo menghampiri Elang dan menyuruh cowok itu untuk duduk disalah satu kursi disana.
"Sorry, Lang. Tadi gue emosi banget makanya sampe nonjok lo gitu."
"Iya, nggak apa-apa bang. Gue ngerti kok perasaan lo."
"Ya udah, gue ke kantin dulu, ya. Laper nih perut. Jagain adik gue bentar."
Elang terkekeh, "Siap bang."
Aldo beranjak pergi dari sana dan menuju ke kantin. Sedangkan Elang, kini ia menatap sendu pintu UGD yang masih senantiasa tertutup.
Cepat sadar, cantiknya Elang Batin cowok itu seraya mengukir senyum tipis.
***
"Nauraa."
"Heii, siniii."
Naura terkejut mendengarnya. Suara itu adalah suara orang yang selama ini ia sangat rindukan, ia mencari sumber suara itu yang berasal darimana datangnya. Namun ia sama sekali tak menemukannya.
"Nauraa, aku disinii."
Lagi dan lagi suara itu muncul kembali di indra pendengarannya. Ia mencoba terus mencari darimana sumber suara tersebut berasal, tapi sama sekali tidak ada.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BESTIE SEBELUM MEMBACA] Hai semuanya! ? Ini cerita pertamaku dan aku berharap semoga kalian suka yaa ?? Dilarang plagiat dalam bentuk apapun?? **** Elang Putra Rajendra. Ketua geng motor Black Wolf dan juga Most Wanted SMA CAKRAWALA...