抖阴社区

CHAPTER 31

12K 364 0
                                        

♡ HAPPY READING ♡

***

Hari libur telah berakhir dan hari ini waktunya siswa dan siswi kembali ke sekolah mereka. Pagi ini seperti biasa Elang tengah melakukan ritual mandinya, dan setelah 15 menit mandi ia bersiap-siap memakai seragam sekolahnya.

Ia bercermin lewat kaca di kamarnya, melihat dirinya sendiri dari pantulan cermin yang menampakkan ketampanan-nya. Ya, walaupun penampilan cowok itu sangat tidak rapi, lihatlah penampilan cowok itu! Seragam yang ia keluarkan, kancing dua atas yang ia biarkan terbuka hingga menampakkan kaos hitam polos miliknya, dasi yang entah kemana, dan rambut yang acak-acakan. Tetapi semua itu bukannya membuat jelek cowok itu, justru malah menambah aura ketampanan seorang Elang.

Elang turun kebawah untuk sarapan pagi bersama keluarganya, ia menuruni tangga dengan santai dan tak lupa raut wajah datar milik cowok itu. Ia menarik kursi setelah sampai dimeja makan lalu mendudukkan dirinya dikursi, ia melihat meja makan yang masih kosong, hanya ada piring dan gelas saja yang terdapat dimeja itu.

Elang mengalihkan pandangannya kala mendengar suara derap langkah kaki terdengar sedang menuruni anak tangga, ternyata itu Ayahnya.

"Bunda kamu mana?" Elvan bertanya seraya menarik kursi dimeja makan.

"Didapur." jawab Elang singkat, dan Elvan pun hanya ber 'oh' ria saja mendengar jawaban dari putranya itu.

"Udah pada rapi aja, nih." Naysa berucap datang dari arah dapur lalu menata makanan dimeja makan.

Setelah itu mereka bertiga pun sarapan pagi bersama dengan tenang. Tak ada yang berbicara satu pun, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

"Yah, Bund, Elang berangkat dulu." ucap Elang berpamitan kepada orangtuanya setelah ia menyelesaikan sarapan miliknya.

"Iya, hati-hati, ya, sayang." ucap Naysa lembut dan tersenyum.

Elvan memperhatikan anaknya dari atas hingga bawah, ia menggelengkan kepalanya melihat penampilan anak laki-lakinya itu. Sangat-sangat tidak rapi, perasaan dulu ia tidak senakal ini tapi mengapa anaknya menjadi urakan dan nakal seperti ini, ditambah Elang menjabat sebagai ketua dari geng motor yang sangat lah disegani itu. Ya, Elvan dan Naysa tahu jika anaknya ini ketua dari geng motor, sebenarnya Naysa telah melarang Elang untuk tidak ikut hal-hal begitu tetapi melihat wajah anaknya yang tampak kecewa jadi ia memperbolehkannya.

"Elang, seragam kamu yang rapi gitu loh. Lah ini, rapi enggak urakan iya." ucap Elvan.

"Namanya juga anak cowok, Yah. Jadi, ya, harus cool dong." jawab Elang.

Elvan menghela nafas panjang, "Iya, deh, iya! Terserah lo!"

Bokap gue gaul banget anjayy! Batin Elang menatap Ayahnya itu.

"Ya udah, sana gih berangkat, nanti telat lagi." ucap Naysa.

"Iya, Bunda." setelah mengucapkan itu ia beranjak pergi dari sana dan menuju ke garasi untuk mengambil motor sport-nya.

Elang menjalankan motornya melesat pergi dari halaman rumahnya. Ia menuju ke rumah Naura dulu untuk menjemput gadis itu.

Lima belas menit ia menempuh perjalanannya, dan ia pun kini telah sampai didepan rumah gadisnya. Ia melepas helm full facenya dan menyugar rambutnya kebelakang, setelahnya ia turun dari motor berjalan memasuki rumah mewah itu.

"Assalamualaikum." ucap Elang sembari mengetuk pintu rumah Naura.

"WAALAIKUMSALAM!" teriak seseorang dari dalam rumah.

ELANG [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang