抖阴社区

~ENAM BELAS~

42.7K 3.3K 91
                                    

🍓🍓🍓








"Thanks lo udah sudi mau ngorbanin diri lo demi dia."

"Gue lakuin semua ini karena gue punya hutang budi sama lo."

"Cepet sembuh, gue pergi dulu Gas."

"Iye, thanks udah mau jenguk gue Ar."

Lelaki yang dipanggil Ar tersebut tersenyum lalu segera berlalu dari ruang rawat Bagas. Tak lupa ia memakai tudung hoodienya agar tidak ada yang mengenali.





"Huhuuu Nana tuh khawatir sama kak Vero~"

"Gue udah gapapa Na, cuma lecet dikit."

Chelsea tersenyum lantaran Nana senantiasa merengek sedih tiap melihat tubuh Chelsea yang memang di beberapa bagian tubuh terdapat perban dan luka goresan kecil.

Adik Melvin itu datang ke rumah sakit langsung sepulang sekolah, ia mengatakan tak sempat untuk pulang ke rumah terlebih dahulu karena terlalu cemas dengan kondisi kakak iparnya.

Sedangkan bunda dan ayah sudah menjenguknya tadi pagi, meninggalkan beberapa buah-buahan segar di atas meja dengan bunga untuk membantu Chelsea terapi pernapasan.

Siapa tau tidur sambil menghirup aroma bunga dapat membuat dirinya lebih santai dan rileks.

"Kak Pin belum ke sini ya kak?" ucap Nana dengan sebelah alis naik ke atas.

Chelsea menggeleng pelan lalu mengambil ponselnya yang tergelatak di samping bantalnya.

Chelsea membuka ponselnya melalui finger print lalu menelusuri tempat makanan yang menjual makanan lezat di sekitar Rumah Sakit Pelita Harapan.

Namun, belum mensearch lebih jauh, ponselnya sudah melayang diambil seseorang yang tak lain adalah Niko, adik tampannya itu.

"Jangan main ponsel dulu kak."

"Ih! Kan kakak baru sebentar buka ponselnyaa! Niko kembaliin ih!"

Niko menggeleng lalu meletakkan ponsel kakaknya di atas meja. Melihat itu Chelsea bersedekap lalu memalingkan kepalanya, berlagak ngambek pada adiknya.

Sedangkan Nana malah terkikik pelan. Niko tersenyum tipis lalu mengambil satu buah apel dan pisau di atas meja. Ia duduk di kursi samping ranjang Chelsea sambil mengupas buah apel.

Setelah itu, ia memotong menjadi kecil-kecil agar mudah dimakan sang kakak nanti. Niko meletakkan pisaunya lalu mengambil garpu yang ada di laci meja.

Kemudian ia menusukkan garpunya ke buah apel yang sudah ia potong lalu mengarahkannya ke mulut Chelsea.

"Buka mulutnya kak."

"Tapi abis itu ponselnya balikin."

Niko tersenyum sabar lalu mengangguk pelan. Tau jika Niko menuruti kemauannya, Chelsea tersenyum senang lalu menerima suapan adiknya dengan bahagia.

"Lo ga sama Kak Melvin, Na?" tanya Niko karena tak mendapati kakak gadis itu di sini.

"Enggaa, orang Nana dari sekolah langsung ke sinii."

Niko ber-oh ria lalu kembali fokus menyuapi kakaknya sampai buah itu habis tak bersisa. Chelsea mengunyah dengan cepat lalu menadahkan tangannya ke arah Niko.

"Mana ponsel kakak!"

Niko mengambil ponsel Chelsea lalu memberikannya.

Selagi kakaknya sibuk bermain ponsel, Niko melepas hoodienya lalu menaruhnya di atas ranjang kakaknya yang kosong. Pria itu juga ikut bermain ponsel, saling bertukar pesan dengan seseorang.

Be The Antagonis Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang