抖阴社区

~EPILOG~

28.9K 2K 136
                                    

🍓🍓🍓














   Hari telah berganti bulan, genap enam bulan Aliya menempati tubuh Chelsea. Banyak sekali pengalaman yang belum pernah Aliya rasakan di tempat ini. Ia juga bersyukur diberi kesempatan melihat beberapa cogan di dunia fiksi ini.

   Yeah, tak usah heran dengan otak manusia satu itu yang dipikirannya hanyalah cogan saja.

   Seperti yang sudah dikatakan kemarin, malam ini adalah tepat malam perayaan kelulusan Chelsea. Akan diadakan promnight malam ini di sebuah gedung hotel yang sangat megah di kota tersebut.

   Chelsea sudah menyiapkan dress yang akan ia kenakan malam nanti. Rok selutut berwarna putih pilihan Chelsea pasti akan memukau semuanya di acara nanti malam.

   Fyi, setelah insiden terkuaknya jati diri Ica, Chelsea sudah tak melihat gadis itu akhir-akhir ini. Apa mungkin gadis itu pergi?

   Chelsea tak tahu.

   Untuk Ezra, pria itu memilih menyendiri saat berada di sekolah, bahkan Melvin tak berminat mengajak mantan sahabatnya itu berbicara sepatah kata pun.

   Mungkin mereka sudah memutuskan persahabatan sejak kejadian itu.

   Dengan langkah riang, Chelsea berjalan menuju kamar adiknya. Hal pertama yang ia lihat saat membuka pintu yaitu Niko tampak fokus berkutat dengan beberapa buku medis yang terlihat sangat tebal.

   Chelsea berjalan masuk kemudian berdiri di belakang kursi Niko. Bahkan dalam jarak sedekat ini adiknya itu belum menyadari keberadaannya.

   "Kenapa baca buku kaya gitu?"

   "Eh-"

   Niko menutup bukunya kemudian menoleh ke arah Chelsea, ia tersenyum kemudian berdiri.

   "Niko cuma pengen tau tentang medis aja kak."

   "Kamu mau jadi dokter?" tanya Chelsea dengan mata selidik.

   "Emm, iya kak. Tapi jangan bilang bunda sama ayah dulu ya! Niko takut mereka ga setuju," ucap Niko dengan nada cemas karena ia tahu, ayahnya itu berharap pada putra satu-satunya untuk meneruskan perusahaannya kelak.

   Chelsea tersenyum lebar kemudian menepuk puncak kepala Niko dengan kaki yang sedikit berjinjit.

   "Good, kakak dukung cita-cita kamu."

   "Kakak yakin mereka bakal setuju sama cita-cita mulia kamu itu."

   Niko menatap kakaknya dalam diam kemudian memeluknya dengan erat sampai tubuh Chelsea terangkat. Bahkan Chelsea terkejut saat kakinya tak menapak pada lantai.

   Sependek itukah dirinya?

   "M-makasih kak. Niko sayang banget sama kak Chelsea... ."

   "Ututu, gemes banget sama bayi gede satu ini."

   Melepas pelukannya, Chelsea mencubit pipi Niko yang terlihat memerah karena menangis terharu.

   "Makan yuk? Udah siang, waktunya makan siang. Kamu mau makan apa? Biar kakak masakin."

   "Ga usah kak, Niko ga mau kakak cape, kan ada maid. Lagian nanti malem kan kakak ada promnight."

   "Gapapa kali. Ini kan cuma masak aja Niko-ku yang comel."

Be The Antagonis Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang