抖阴社区

~DUA PULUH EMPAT~

28.2K 2.6K 17
                                    

🍓🍓🍓










Sebuah rumah mewah yang sangat besar tampak berdiri megah di tengah-tengah perumahan kawasan elite. Rumah tersebut tak lain adalah milik keluarga Wardhana.

Seorang wanita paruh baya tampak duduk dengan anggun bersama sang anak yang duduk di hadapannya dengan raut wajah kebingungan.

Melvin, laki-laki itu segera duduk saat sang mama memanggilnya beberapa saat tadi. Ia bahkan belum sempat mengisi perutnya dan berbenah diri.

"Melvin, apa yang kamu buat sehingga Chelsea meminta hal yang sangat bertolak belakang dengan keinginannya sejak dulu?"

Sekian lama terdiam, Melvin menegakkan tubuhnya lalu menopang badannya dengan kedua lengan di atas lutut.

"Dia ingin membatalkan pertunangan ini lagi, ma?" tebak Melvin tepat sasaran. Ia tau kemana arah pembicaraan orang tuanya tersebut.

"Ya, dan dia berkata tidak ingin menjalin hubungan dengan kamu yang jelas-jelas tidak cinta sama dia."

"Mama tau, kamu lagi dekat sama seseorang, bukan?" lanjut mama Melvin membuat pria itu sontak terkejut.

"Chelsea bilang apa aja sama mama?" tanya Melvin dengan napas memburu merasa kesal karena ia pikir Chelsea membocorkan kedekatannya dengan Ica.

"Tidak, ini inisiatif mama sendiri untuk mencari tau tentang kamu dan perempuan itu. Sebaiknya tinggalkan wanita itu dan bujuklah Chelsea kembali. Perempuan itu tidak baik untukmu Melvin."

"Tidak! Melvin cinta sama dia, kalau mama tidak tau apa-apa lebih baik mama tidak usah ikut campur urusan Melvin."

"Mama tau mana yang baik dan mana yang buruk untuk kamu Melvin!"

"Oh mama sudah terhasut dengan gadis pembuli itu?"

"Pembuli?"

"Ya, Chelsea adalah gadis pembuli, karena itu Melvin ga suka sama dia."

Mama Melvin menghela napas kemudian memijit keningnya, ia pusing dengan sifat keras kepala anaknya yang tak jauh berbeda dengan suaminya sendiri.

"Mama yakin Chelsea anak yang baik."

"Terserah, pokoknya Melvin ga akan pernah jauhin gadis yang Melvin suka. Karena aku cinta sama dia!"

Melvin berdiri dengan amarahnya kemudian berjalan menuju kamarnya. Ia sangatlah marah mengetahui keputusan Chelsea tanpa pikir panjang. Ia akan membuat gadis itu menyesal.





"Kalian berdua, kenapa pakaian kalian basah begitu?"

Serentak Chelsea dan Niko menoleh ke arah sumber suara, yang tak lain adalah bunda mereka yang baru saja memasuki ruang keluarga, sedangkan ayah langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri setelah selesai bekerja hari ini.

Chelsea yang sedang mengeringkan rambut Niko dengan hair dryer segera menyengir. Niko hanya menggunakan celana pendek dengan atasan telanjang dada, menampilkan badan kekarnya.

Sedang Chelsea hanya menggunakan bathrobe hitamnya, tubuhnya masih setengah basah. Ia berencana menunggu tubuhnya benar-benar kering baru ia akan ke atas menggunakan pakaian kembali.

Chelsea mematikan hair dryernya lalu meletakkan di atas meja.

"Hehe, anu bun. Tadi... ."

Flashback on

Be The Antagonis Girlfriend [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang