抖阴社区

chapter 19

412 32 1
                                    


"SIANG MAYPREN!! VANO DATANGGG!" Vano yang tak tau malu langsung menyelonong masuk ke ruang inap Rey dengan cengiran khasnya.

"berisik!" ketus kedua remaja yang berada dibelakang pemuda tersebut.

Satya menggelengkan kepalanya malu melihat tingkah absurd Vano yang sedari tadi tidak bisa diam, ia meletakkan buah-buahan yang tadi sempat dibelinya dari supermarket. "gimana Rey?"

"kok tau gue disini?" bukannya menjawab, Rey justru heran menatap ketiga sahabatnya.

"bang Sam tadi nelfon gue, katanya lo kemo hari ini" jawab Bima sambil mengeluarkan isi bingkisan yang ia bawa ke atas nakas "mana orangtua lo?"

"papa sama Alea ke kantin, mama masih di kamar mandi" jawab Rey bergumam, namun Bima bisa langsung mengerti "latihan besok gimana?"

"gausah dipikirin, biar kita aja yang urus" sahut Vano sambil menoleh ke arah Satya dan Bima "ya gak, bro?"

"yoi"

ceklek

pintu kamar mandi terbuka, disana Bella keluar sambil memandang heran teman-teman Rey "lohh kalian dateng? sejak kapan?"

"barusan tan" Satya mengulurkan tangannya untuk menyalimi tangan Bella disusul oleh Bima dan Vano dibelakangnya "mau jenguk Rey"

Bella mengangguk "iyatuh, Rey dari tadi diem aja, gak ada temen ngobrol katanya"

"wahh kebetulan disini Vano, Satya sama Bima lagi pengen ngajak Rey ngobrol" jawab Vano antusias "tante udah makan siang?"

"belum" jawab wanita paruh baya itu "tante mau titip jagain Rey, boleh? mau ke kantin sebentar"

"boleh dong tan, apasih yang gak buat Rey"

Bella terkekeh geli mendengar jawaban dari Vano "yaudah, tante permisi dulu ya. kalau ada apa-apa telpon"

"siap!"

Setelah Bella keluar dari kamar inap, mereka bertiga mencari kursi agar bisa leluansa mengobrol bersama Rey yang katanya sedari tadi irit bicara. Tak lupa juga Vano menaikkan kepala brankar agar lebih tegak.

"Olim lo besok gimana?"

Rey mengedikkan bahunya "katanya mama boleh online"

"berarti Bu Diana tau dong kondisi lo?"

"gak tau" selanya cepat "beliau cuma tau kalau gue sakit, tapi gak dikasih tau sakit apa"

Vano mengangguk sambil mengupasi buah jeruk "btw lo gak ngasih tau si Agatha? semenjak lo pingsan si Agatha jadi jarang jalan sama lo"

"gue gamau dia kepikiran, kalian jangan ada yang ngasih tau"

"kalau gitu apa gak nambah pikiran dia, Rey?"

"biarin aja"

Bima bergumam tak tau harus bagaimana lagi menuturi temannya ini "pemilihan ketua osis gak mau lo tambahin apa-apa kan?"

"gak ada, tolong nanti hari Senin kalian urus. gapapa kan?" Bima mengangguk "suruh Kavin sama Rion pidato waktu selesai upacara"

"siapp, mereka berdua udah ngechat gue kalau semua text nya udah beres. tinggal ditampilin besok lusa" jawab Bima disela-sela memakan jeruk hasil kupasan Vano "lo kalau belum fit, jangan dipaksain masuk sekolah"

Remaja itu menggeleng mendengar penuturan dari temannya itu "gue gabisa rebahan mulu dirumah, ntar ketinggalan pelajaran" imbuhnya seperti tak mau untuk dibantah. "gue usahakan Senin udah pulang dari sini"

Para sahabatnya yang hafal watak keras kepala Rey itupun hanya berdecak kesal, entah apa yang dipikirkan di dalam otak remaja yang kini tengah terbaring lemah dengan selang infus terpasang ditangannya.

Tak berselang lama, tubuh Rey rasanya seperti diputar-putar. kepalanya sangat pusing ditambah perutnya ingin mengeluarkan sesuatu. "bim.. baskom"

"ha?" tanya Bima yang memainkan ponselnya.

"baskom"

Bima yang mendengar itu dengan cekatan mengambil baskom yang sengaja ditaruh di bawah brankar oleh Bella. setelah menerima baskomnya, tanpa permisi Rey memuntahkan isi perutnya ke dalam baskom tersebut.

Selagi Bima membantu Rey yang sedang muntah-muntah karena efek dari kemo, Satya segera masuk ke dalam kamar mandi mengambil handuk basah untuk mengelap muntahan disekitar mulut temannya. sedangkan Vano sendiri memijat tengkuk Rey agar mualnya mereda.

"keluarin aja semuanya" gumam Bima membantu memegangi baskom Rey, 

huek..huekk..

sekitar lima menitan tak ada muntahan lagi dari Rey barulah Bima berjalan ke kamar mandi untuk membuang cairan tersebut ke closet, sedangkan Satya membersihkan mulut Rey dengan handuk basah. Mereka tidak merasa jijik sama sekali, malahan terlihat ikhlas membantu sahabatnya.

"thanks" lirih Rey sambil memejamkan matanya "tolong turunin kasur gue"

Vano mengangguk untuk menurunkan posisi ranjang Rey agar lebih nyaman "udah?" ketika mendapat anggukan, barulah Vano kembali pada tempatnya.

"gue panggilin dokter ya?"

"gausah" tolak Rey "ini cuma efek obat doang"

Bima keluar dari kamar mandi menghampiri brankar Rey sambil memandangi wajah pucat cowok itu "lo beneran gapapa?"

"iya"

"mau makan siang?"

"gak nafsu"

"kalau gitu tiduran aja biar gak tambah pusing" ucap Vano menaikkan selimut Rey agar lebih hangat "kalau butuh apa-apa panggil aja, kita disini sampai sore"

"iya"

Setelah Rey mulai terlelap barulah ketiga remaja itu duduk disofa dengan ponselnya masing-masing. Mereka sama sekali tak beranjak dari tempatnya karena takut Rey meminta sesuatu ketika mereka tak ada ditempat. Sampai akhirnya Bella, David dan Alea datang dari kantin sambil membawa kantung plastik.

"kalian makan siang dulu gih, ini tante beliin nasi goreng"

Mereka mendongak sambil mengangguk "makasih tante"

"tadi kami tinggal ke kantin, belum ada efek dari obatnya kan?" tanya David yang melihat Rey tertidur pulas diatas brankar.

"Rey barusan muntah-muntah om"

"astaga, kenapa gak langsung telpon tante?" tanya Bella menatap khawatir anaknya yang terlelap, wanita itu mengelus pelan rambut Rey. "maaf ngerepotin kalian"

Satya menggeleng cepat "gapapa tante, tadi Rey sendiri yang gak ngizinin kami panggil dokter dan telpon tante"

"dasar anak bandel"

ceklek

Sam datang sambil menenteng kantung plastik berisi es krim "wihh, rame nih kamar"

"kok cepet bang?" tanya Bella yang mengambil kantung tersebut untuk ia taruh didalam kulkas kecil dipojok ruangan.

Sam mengangguk "sengaja ngeskip rapat organisasi ma, biar bisa liat Rey" jawabnya "kalian bertiga udah dari tadi?"

Bima mengangguk disela kunyahannya "iya bang"

"makan dulu bang, itu mama beli nasi goreng" ucap Bella menunjuk satu bungkus nasi goreng yang belum tersentuh diatas meja "keburu dingin"

"iya ma"

.........

29/07/23

jangan lupa bintangnya guys!
Next?!!

REYNANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang