Awas typo....
...
Rey dan juga ketiga temannya berjalan menuju ke arah kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar, karena rapat tadi yang memakan waktu sekitar 30 menit.
Sesampainya di kantin, kondisi disana terlihat sangat lenggang dan hanya diisi oleh beberapa murid termasuk anak OSIS yang sedang mengisi perut mereka masing-masing.
"Pada mau pesen apa?" Tanya Vano ke teman temannya.
"Es teh sama bakso" jawab Bima sambil memainkan benda pipih yang selalu ia bawa.
"Gue Es teh sama batagor" jawab Satya.
"Lo pesen apa Rey?" Tanya Vano menatap kearah Rey.
"Bakso, es jeruk" jawab Rey tanpa menoleh ke arah Vano.
"Oke, gue pesenin dulu" Vano pun meninggalkan meja tanpa menghiraukan keacuhan dari Rey.
Sambil menunggu makanannya datang. Satya dan juga Rey lebih memilih mengerjakan beberapa map yang harus diselesaikan untuk ia setorkan ke guru kesiswaan nantinya.
"Rey, nih Lo tanda tangan disini" ucap Satya menyodorkan kertas hvs ke arah Rey.
Selesai menandatangani kertasnya, Rey mengembalikan kembali dan lanjut mengecek beberapa map lainnya.
Beberapa menit kemudian Vano berjalan ke arah meja mereka bersama bi minah penjual bakso yang ada di kantin dengan tangan membawa baki.
"Makasih ya bi" ucap Vano yang langsung di angguki wanita paruh baya tersebut. "Nih makan, jangan melototin tuh map sama hp Mulu"
Ketiganya hanya menatap Vano sebentar, lalu memasukan kembali map nya ke dalam tas.
Saat keempat cowok tampan ini sedang asik dengan makanannya masing masing. Tiba-tiba datang dua cewek yang langsung duduk di samping Rey.
Kalau kalian mengira itu Agatha? Salah besar. Faktanya yang duduk disamping Rey adalah cewek yang sering di juluki Cabe.
You know lah, siapa sih yang gak tau kelakuan cewek bar bar? Plus kelakuannya bisa dibilang kayak cabe.ups
Kesana kesini sering labrak adek kelas demi ketenarannya di sekolah. Kalo ngira, masih jaman ya sekarang labrakan? Hey! Emang gak tau kelakuan anak jaman sekarang kayak apa? Mungkin didepan orang banyak dia biasa aja, kalo sendirian? Pasti digeret ke gudang sekolah buat labrakan kali ya.
Kembali ke Rey dan teman temannya, yang sekarang hanya fokus ke makanan tanpa merasa keganggu oleh dua cewek yang ada disampingnya.
"Rey" panggilnya sambil bergelayut manja dilengan kiri Rey.
"Pergi Lo" usir Vano yang selera makannya tiba tiba berkurang saat melihat kelakuan cewek yang ada di depannya itu.
"Apaan sih lo! Gue gak punya urusan sama lo ya" sinisnya ke arah Vano.
Cewek itu tetap duduk disamping Rey tanpa tahu malu. Meskipun sekarang jadi bahan lirikan oleh anggota osis yang sedang makan disekitar nya.
Sedangkan teman gadis itu, merasa tak enak dengan suasana yang sekarang ada dikantin "sya, pergi yuk"
"Apaan sih Nad, kalo Lo mau pergi, pergi aja" usir gadis bernama Tasya itu kepada temannya.
"Habis ini pelajaran matem sya" bujuknya sekali lagi.
"Nada, gue bilangin sekali lagi ya. Kalo lo gak mau temenin gue disini, pergi aja deh" balasnya.
"Oke, gue pergi" Nada yang diusir sama temannya pun hanya menurutinya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
REYNANDO
Teen FictionReynando Demian Stevano Winata Remaja yang akrab di sapa Rey ini adalah cowok tampan yang sangat digemari oleh kalangan siswi di sekolahnya. Kegemarannya adalah bermain basket dan pelajaran fisika. Selain menjabat sebagai ketua OSIS, remaja ini juga...