抖阴社区

Bagian 78

50 4 7
                                        

Reno membuka matanya perlahan ketika mendengar ada seseorang yang menekan bel apartemennya secara berulang, ia berdecak sebal sebab dipagi buta seperti ini sudah ada yang bertamu ke apartemennya.

"Masih jam lima, bangke! Kenapa udah ada tamu aja sih?!" dumel Reno seraya turun dari atas kasurnya secara kasar, membuat Leon yang ada disebelahnya menggeliat kecil karena terganggu oleh gerakan asal Reno barusan.

Mereka berdua baru pulang dari kelab malam jam 2 pagi, karena sudah begitu teler ditempatnya kala itu. Tak ada pilihan selain membawa Leon pulang ke apartemennya. Kedua orang tua remaja itu sudah berada dirumah, Reno tidak mungkin juga mengantarkannya ke sana. Jika pun nekat, sama saja Reno cari mati dengan kedua orang tua Leon karena membawa remaja itu pulang dalam keadaan mabuk berat.

Reno membuka pintu apartemennya pelan, dengan wajah bantalnya ia kini menatap si tamu yang berkunjung kemari sepagi ini dengan mata yang melotot karena terkejut.

"Sonnya? Lo ngapain ke sini pagi-pagi begini?" tanya Reno kaget, rasa kantuknya menguap seketika saat mendapati Sonnya ada dihadapannya sekarang.

"Maaf, kak, ganggu waktu tidur lo. Tapi kata papanya Leon, semalem Leon pergi. Terus beliau minta gue buat nyari tuh cowok, kalo boleh tau Leon ada disini gak?" tanya Sonnya ragu. Pasalnya ia kemari saja hanya bermodalkan sebuah kenekatan, ia tidak tahu pasti Leon akan berada disini atau tidak.

Meski sepat linglung sebentar diposisinya, Reno lantas segera mengangguk pelan kepada Sonnya yang kini tengah menatapnya penuh tanya.

"Ada.. dia masih tidur, Nya. Lo mending masuk dulu aja" senyum Reno terulas diwajah tampan cowok itu, ia mempersilahkan Sonnya masuk ke dalam apartemennya.

"Semalem Leon ngapain aja, kak?" tanya cewek itu sembari meletakkan beberapa kantong kresek diatas meja ruang tamu milik Reno.

"Mabuk, sih. Katanya kepalanya berisik semalem" jawab Reno seadanya. "Eum, gue boleh tanya gak? Kemarin lo lagi ada masalah sama Leon? Atau gara-gara gue ngadu sama Leon kalo lo pergi sama cowok lain?" terkanya menebak-nebak. Dalam hati Reno merasa tidak enak sebab tanpa disadari cowok itulah yang membuat hubungannya Sonnya dan Leon menjadi bersitegang seperti ini.

Memang seharusnya Reno tidak usah bilang apa-apa pada Leon jika ujungnya akan seperti ini.

Sonnya menggeleng pelan, senyuman manisnya kini terlukis diwajah cantiknya. "Enggak kok, kak. Bukan masalah itu, lagipula emang kemarin gue yang salah karena ngelanggar janji sama Leon" balasnya sedikit canggung dihadapan Reno.

"Kak, sarapan bareng mau? Gue udah bawain makanan dari rumah" ucap Sonnya, berniat mengalihkan pembicaraannya sekarang.

Raut wajah Reno langsung berubah seketika. Dirinya sumringah sekarang karena melihat berbagai lauk, serta nasi sudah tertata rapi diatas meja ruang tamunya itu.

"Ya ampun, Nya. Seneng deh gue kalo tamunya yang dateng elo! Tuhan, mana enak-enak lagi" ujar Reno penuh antusias yang membara dalam tubuhnya.

Reno tentu menyukainya. Semua makanan yang tertata diatas meja itu terlihat enak sekali. Sonnya membawakannya nasi, ayam goreng, sambal, cumi tepung saos padang, dan yang terakhir adalah sup jagung kesukaan Leon. Semuanya lengkap ada disana, Reno semakin tidak sabar untuk menyantapnya pagi ini.

"Gue ke kamar mandi dulu, ya? Oh, kalo lo mau bangunin Leon masuk aja ke ruangan yang ada dipojok itu. Kamarnya Leon itu" ujar Reno sembari menunjuk salah satu ruangan yang katanya adalah kamar milik Leon.

Sonnya menganggukkan kepalanya pelan saat Reno melenggang pergi dari hadapannya untuk pergi ke kamar mandi, ia kemudian mengambil paper bag yang berisi seragam sekolah milik Leon. Kaki putihnya itu ia bawa mendekat ke sebuah ruangan yang ditunjuk oleh Reno beberapa menit lalu. Sonnya kemudian mengetuknya pelan, namun sampai beberapa menit terlewat Leon sama sekali tidak membukakannya pintu.

Don't Leave Me (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang