Terlalu malas untuk bergerak, tapi perutku sudah bernyanyi serak di dalam sana. Berfikir tentang apa yang harus aku makan hari ini, membuatku tambah malas untuk bergerak. Kenyataan bahwa di dalam Freezer tidak ada makanan yang bisa langsung di makan atau makanan yang hanya tinggal di panaskan saja sebelum di lahap, membuatku kembali menghela nafas berat. Aku terlalu malas untuk memasak sekarang tapi perutku kelaparan.
Pandanganku tidak sengaja menemukan ponsel yang tergeletak di jauh dari tubuhku. Berfikir untuk memesan makanan saja tapi langsung kutolak, karena kenyataannya kondisi keuanganku sedang tidak baik-baik saja. Jadi sekarang pilihan hanya satu, yaitu memasak, sebelum perutku menghukumku dengan rasa sakit karena terlalu sering membiarkannya kosong (maag) .
"Apa hari ini aku absen aja ya?" gumanku sambil berusaha menarik tubuhku dari kasur yang sudah menggelamkanku dalam kemalasan selama 2 jam.
Entah kenapa minggu ini moodku tidak karuan, mungkin datang bulan adalah salah satu penyebabnya. Padahal aku harus ke kampus hari ini ataupun besok atau bahkan lusa nanti. Seminggu full waktuku, sebagian besar di kampus bahkan jika itu hari sabtu dan minggu.
Aku salah satu mahasiswa di kampus ternama di inggris, rutinitas yang tak pernah tidak padat membuatku selalu kelelahan setiap pulang kerumah. Setiap projek atau tugas yang di berikan professor ku sangat-sangat jarang kutolak, semuanya ku garap sampe tuntas. Serakah? Bukan,aku suka melihat diriku kelelahan saat pulang.
Motivasiku adalah tidur nyenyak. Menurutku, tidur dengan keadaan kelelahan adalah tidur yang paling nyenyak dan nikmat, untuk itu aku selalu membuat diriku kelelahan setiap harinya. Menyiksa diri sendiri? Bukan, --setidaknya menurutku. Aku benar-benar menyukai saat aku bangun pagi dengan keadaan tidur nyenyak, itu sangat satisfaction.
Selain itu, setiap tugas atau project yang aku kerjakan, professor-ku selalu memberi upah, tidak ada yang rugi buatku. Dari upah tersebut, aku dapat membeli kebutuhanku.
Kutarik tubuhku dengan malas, meninggalkan kasur yang sangat empuk itu, bahkan aku merasakan kasurku mengatakan untuk tidak meninggalkannnya, namun apa daya, aku harus ke pergi, demi tanggung jawab.
Pukul 9.00 aku selesai, karena malas yang masih tersisa dalam diriku, aku tidak membuat sarapan hari ini, padahal biasanya aku selalu buat sarapan dan bekal untuk kumakan di kampus, supaya menghemat pengeluaran. Kuliah di luar negari benar-benar mengajarkanku mengelola dengan baik uangku, agar semua kebutuhkanku terpenuhi terutama skincare-hahah.
Karena tidak membuat sarapan, dan demi menjaga kinerja lambungku, kuputuskan untuk mampir di salah satu cafe yang sering aku singgahi saat ingin mencari ketenangan. Untungnya cafe ini, buka cukup pagi. Makanan yang kupesanpun, akhirnya datang, tanpa menunggu aku langsung menyantap makanan itu.
Jangan tanya, kenapa tidak mampir di supermarket saja, alasannya mood ku sedang tidak baik-baik saja. Aku perlu memperbaiki moodku sebelum bekerja di kampus. Lagipula, sarapan pagi di cafe sangat jarang kulakukan. Selain karena terlalu sibuk, keuangan juga menjadi pertimbangan besar.
Mataku tidak sengaja menangkap seseorang yang sedang mengendap-endap di luar sudut cafe, dengan pakaian serba hitam dan tertutup, wajahnya pun di tutup dengan masker hitam. Orang jahat? Tentu saja itu juga yang aku pikir, pakaian seperti itu sudah sering di gambarkan di film-film. Aneh memang orang-orang, sudah tahu pakaian seperti itu akan menarik perhatian, kalau mau berbuat jahat jangan menggunakan pakaian yang sudah di ilustrasikan di film-film. Semua orang tahu.
Aku mengikuti arah pandangan orang tersebut, yang ternyata tertuju pada salah satu meja yang tidak jauh dariku. Disana ada dua pria tampan yang sedang asik mengobrol sambil menyantap makanannya tanpa terusik dengan orang lain, aku yakin, mereka tidak menyadari jika seseorang sedang menantap mereka dengan pandangan yang marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not your Groupie
FanfictionFanfiction-- Pertemuan pertama yang langsung membuat kedua idol tampan yang berasal dari korea menaruh rasa penasaran yang tinggi, kemudian berakhir menjadi pejuang yang ingin mengejar dan memiliki seorang gadis mandiri yang serba bisa, namun ti...