抖阴社区

Chapter 6

23 3 0
                                        

---

Sejak insiden Felix kemarin, para member tidak pernah membiarkan Felix keluar sendirian bahkan jika hanya untuk membeli ice cream saja, salah satu dari mereka akan secara suka rela menawarkan diri untuk menemani Felix ataupun Hyunjin.

Setelah insiden kemarin, sepertinya rumor lama kembali menyebar, perusahaan JYP mulai memperketat keamanan para member utamanya Hyunjin dan Felix. Untungnya insiden itu tidak ada satupun yang mempengaruhi pekerjaan mereka kecuali diri mereka sendiri yang terkadang ketakutan saat berada di tengah-tengah banyak orang. Takut-takut jika salah satu dari mereka ada yang berniat jahat lagi, namun sejauh ini belum ada.

Hyunjin yang sudah bosan seharian di asrama, mengajak Chanbin untuk bermain keluar, dan disinilah mereka, keduanya memutuskan untuk bermain Bowling. Awalnya Bangchan ingin ikut tapi tiba-tiba ada pekerjaan mendadak jadi ia mengurungkan niatnya. Sementar Felix, pria itu sedang di luar negeri karena ada pekerjaan juga.

Hyunjin dan Chanbin sangat menikmati permain ini, tawa mereka bahkan tak pernah luntur sejak permainan pertama.

"Aiss" teriak Hyunjin saat bolanya masuk dalam slokan, Chanbin tertawa puas melihat itu.

Kini giliran pria berotot besar itu, namun nasibnya tidak lebih buruk dari Hyunjin. Faul. Seakan Tuhan membalasnya langsung karena menertawakan Hyunjin tadi.

"AARGHHHH" suara itu menarik perhatian Hyunjin, ia menoleh dan menemukan seorang gadis yang tengah duduk di lantai tak jauh darinya, salah satu kakinya di biarkan memanjang dan salah satunya di lipat untuk di gunakan menyanggah siku, kedua tangannya menjambak rambut lurusnya.

Hyunjin memperhatikan gadis itu sejenak, kemudian melihat kearah bola yang sedang mengelinding di slokan. Sejenak Hyunjin tersenyum, namun setelah gadis itu mengangkat wajahnya yang terkurung oleh setiap helai rambutnya tadi, barulah ia menyadari jika ia mengenal gadis itu.

"Lavanya?"

Gadis yang merasa disebut namanya akhirnya menoleh. Sejak tadi Lavanya tidak memperhatikan sekelilinya, ia hanya fokus dengan pemainannya.

"EH?" kata Lavanya kemudian bangkit dari duduknya.

"Kau bermain juga?" tanya Hyunjin kini mendekat ke arah Lavanya.

Lavanya mengangguk, Hyunjin memperhatikan gadis di hadapanya, penampilan Lavanya cukup rapih hanya rambutnya saja yang sedikit berantakan, mungkin karena ia menjambak rambutnya sendiri.

"Kau mau bergabung dengan kami?"Tanya Hyunjin.

"Aku akan mengajarimu, kulihat dari tadi kau hanya mendapat Faul atau slokan," ucap Chanbin yang sudah berada disamping Hyunjin.

Lavanya menggeleng, "Tidak aku ingin bermain sendiri," kata Lavanya sambil membuat tanda silang di depan dadanya. Hyunjin tersenyum kecut dan kembali ke posisinya, Hyunjin ingin gadis itu menerima tawarannya dan bermain bersama.

Keduanya kini bermain di posisnya semua, namun tak di pungkiri, Lavanya terlalu menarik perhatian Hyunjin. Hingga fokusnya tidak sepenuhnya di permainanya, tapi sebagai melihat tingkah Lavanya yang frustasi karena satupun bolanya tidak ada memenuhi kemauannya.

Tak jarang gadis itu mengeluh dan sesekali menjambak lembut rambutnya, semakin membuat rambut itu berantakan. Terkadang Hyunjin menggigit bibir bawahnya karena gemas, ia ingin sekali membantu gadis itu, tapi karena penolakan yang sangat tegas tadi, ia mengurungkan niatnya.

"Aishh,, kenapa sih?" guman Lavanya sambil berdecak kesal.

Gadis itu kembali merahi bola bersiap-siap melempar, ia mulai mengatur nafas, memperbaiki posisinya yang benar kemudian melempar dan lagi-lagi bola itu hanya mengenai beberapa, bukan seluruhnya.

I'm not your GroupieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang