"Yuadah ayo kita masuk, Rey gue duluan"
"Kak Rey? Kita duluan ya"
"Hm" gumam Rey seadanya.
Sepeninggalan Bima dan Kyara, pemuda yang sedari tadi diam hanya fokus kepada benda pipih yang ada digenggamannya. Entah kenapa pacarnya itu belum sampai-sampai, padahal seharusnya sudah sampai di depan kafe ketika pacarnya tadi memberitahu akan tiba 5 menit lagi.
Tanpa sepengetahuan Rey, dari arah belakang seorang gadis tiba-tiba menutup kedua matanya dengan tujuan mengejutkan laki-laki didepannya ini.
"Sayang"
Gadis yang menutup mata Rey itu segera berhamburan memeluk tubuh Rey, "kamu kok tau sih?"
"Karena aku tau semuanya tentang kamu" jawab Rey tersenyum tipis.
"hayo ngakuuu... kamu stalker tentang aku ya?" Gadis bernama Agatha itupun menjawil hidung pacar didepannya itu dengan gemas.
Rey mengambil tangan tersebut lalu mengelusnya lembut "kalo iya kenapa?"
"gapapa sih, nyebelin aja" jawab Agatha sedikit salah tingkah dengan perbuatan Rey barusan.
Rey terkekeh pelan, lalu mendekatkan dirinya pada telinga Agatha. "Nyebelin tapi sayang kan?"
"Ish" Agatha menutupi mukanya yang sudah memerah.
"Jangan ditutupi"
"Kenapa emang?" Gadis itu membuka tangannya sedikit.
"Lucu" jawab Rey kemudian meraih tangan Agatha untuk mengajaknya memasuki kafe, "ayo masuk"
Agatha mengembangkan senyumannya ketika sudah mendekati meja teman-temannya, gadis itu dengan ramahnya langsung menyapa mereka semua. "Hai, maaf ya telat"
"santai, Tha"
"Gapapa Tha, kesini naik apa?" Tanya Kyara yang sudah duduk disamping Bima.
"Taksi" jawab Agatha sembari menarik kursi kosong ke meja mereka. Lalu menarik tangan Rey yang sedari tadi hanya diam sambil berdiri ditempatnya. "kamu kenapa berdiri terus sih? sini duduk"
Setelah Rey duduk di kursi samping Agatha, barulah Vano bersuara "mau pesan apanih kalian? biar gue pesenin"
Tanpa meminta buku menu, Aurel langsung menyebutkan salah satu minuman favoritnya. "Jus stoberi"
"Aku lemon tea" Cacha menjawab pertanyaan dari pacarnya itu.
Sama seperti Aurel tadi, Kyara memesan minuman yang biasanya ia pesan. "Milk shake vanila"
Agatha melirik minuman Rey, lalu menjawab "samain sama punya Kak Rey"
"Oke"
Vano mengangkat salah satu tangannya untuk memanggil salah satu pelayan yang lewat, kemudian memesankan minuman yang tadi disebutkan oleh cewek-cewek tadi. "ohiya mbak, tambah ketang goreng 2 prosi"
"baik"
Setelahnya pelayan itu melenggang pergi untuk menyiapkan pesanan mereka. Sedangkan mereka lanjut untuk mengobrol membahas sesuatu kerandoman, kadang juga mengobrol tentang kegiatan sekolah.
"Eh, kapan turnamen basket diadain?" Kyara bertanya sambil matanya menatap keempat laki-lakinya yang pastinya tau tentang kegiatan tersebut.
Satya mengedikkan bahunya, "gatau"
"Kok gatau? Kan kalian Osis nya, gimana sih?" Tanya Aurel kebingungan dengan jawaban yang dilontarkan oleh Satya, alias pacarnya.
"Kan ketosnya bukan aku, jadinya gatau"

KAMU SEDANG MEMBACA
REYNANDO
Teen FictionReynando Demian Stevano Winata Remaja yang akrab di sapa Rey ini adalah cowok tampan yang sangat digemari oleh kalangan siswi di sekolahnya. Kegemarannya adalah bermain basket dan pelajaran fisika. Selain menjabat sebagai ketua OSIS, remaja ini juga...
chapter 3
Mulai dari awal