抖阴社区

                                    

"Yang kalian lihat jangan dibagian itunya, tolong kalian lihat waktu dia dikasih tugas buat proker baru, gue suka sikap gercepnya yang gak dibuat-buat. Gue tau kalian pasti tau apa yang gue maksud." Penjelasan dari Rey sepertinya belum bisa diterima oleh ketiga teman-temannya.

"Tapi Rey, gue denger-denger dia ketua genk."

"Gue gak peduli!" Rey berdecak dengan komentar negatif tersebut, "mau dia anak berandalan, anak nakal, anak penyihir, anak siluman. Gue gak peduli!"

"Oke..oke, Bahasnya nanti aja waktu di ruang osis." lerai Bima agar temannya yang baru saja pulih itu tidak tersulut emosi.

Vano tertawa "bener juga sih, biar gak jadi ruang rapat kedua nih uks."

"Gimana Rey? Dah mendingan Lo?" Tanya Satya mendekati brankar uks yang ditempati Rey.

"Udah" 

"Kalo gak kuat tiduran lagi aja." saran Satya yang ditolak oleh Rey langsung.

"Gue udah mendingan, Sat"

"Sesekali gausah ngebantah anjir, lo udah pucet masih aja ngeyel." cecaran dari Vano hanya di anggap angin lalu. "Gue sama yang lain mau ke kantin, lo tunggu disini."

"Gue sendirian gitu?" 

"Yaelah, masa kagak berani?" tanya Vano menukikkan salah satu alisnya.

"Istirahat sono lu, muka kek mayat idup gitu" ucap Bima yang ikut menimpali.

Rey mencebikkan bibirnya tat kala teman-temannya pergi meninggalkan dirinya sendirian di tempat berbau obat-obatan seperti ini. Ketika pemuda itu merebahkankan badannya kembali berniat untuk tidur, suara pintu terbuka terdengar dari gendang telinga.

Pemuda itu awalnya akan mengira jika salah satu temannya akan kembali untuk mengambil barang yang tertinggal, namun yang ia lihat justru pacarnya yang terlihat sekali gerutan khawatir disana.

Agatha menghampiri pemuda yang kini juga menatapnya. Gadis itu mengulum senyum "udah baikan?"

"Seperti yang kamu lihat" jawab Rey membalas senyuman Agatha.

"Kan dari awal aku sering peringatin ke kamu buat selalu sarapan pagi apapun kondisinya, kalau gini kan yang rugi diri kamu sendiri." cecaran dari Agatha hanya diangguki saja oleh Rey tanpa berniat menjawab. "Kamu tuh tau sendiri kalau harus sarapan setiap pagi, punya maag bukannya sadar diri malah dibuat main-main!"

Okey kali ini Rey akui kalau pacar didepannya ini sudah dalam mode galak. Terlihat celotehan sang kekasih yang terus menerus keluar untuk menasehati sikap kecerobohannya. Dengan cepat tangan Rey langsung mengacak rambut Agatha gemas.

"Iya bawel, maaf"

"Ih! dinasehatin malah berantakin rambut aku! nyebelin banget sih"

"Hehehe.. maaf sayang" ucap Rey yang ikut merapikan rambut panjang Agatha, "kamu gak ke kantin?"

"Bentar lagi, sekalian nunggu bel istirahat bunyi"

"Ohh, emangnya belum bunyi bel istirahatnya? Kok kamu malah kesini?"

"Tadi ada esai dadakan, trus yang selesai duluan disuruh keluar, yaudah aku kesini deh." jawab Agatha yang menjelaskan keberadaannya ke pada Rey.

"Kirain bolos"

"Enak aja" Agatha mencubit pinggang pemuda didepannya itu gemas. "Lain kali kalau berangkat ke sekolah jangan lupa sarapan, biar gak buat khawatir anak orang."

"Emang siapa sih yang khawatir?" goda Rey sambil menaik turunkan alisnya.

Agatha melebarkan matanya tak menyangka jika pacarnya itu masih bisa menggoda di keadaanya yang seperti ini. "Ih, kamu nyebelin ya lama-lama. Aku nasehatin tuh didengerin!"

"Iya, tuan putri" 

"Nyebelin banget sih!" Agatha mengerutkan kedua alisnya kesal.

"Ga peduli, yang penting aku sayang"

"Gak nyambung" balas Agatha dengan melipat tangannya di depan dada.

"Sambungin"

"Bodo ah bodo. Aku mau ke kantin aja, dari pada disini, bye!"

Rey tertawa melihat tingkah Agatha yang menggemaskan. Cowok itu hanya melambaikan tangannya tanpa ada niatan untuk menghentikan langkah kaki pacarnya yang sedang dihentak-hentakkan. Lalu kepala itu kembali ia rebahkan ke atas bantal uks sambil menerawang ke langit-langit uks.

"huh..."







....

Next?!
Jangan lupa Vomment!!!

See you.
(150420)

REYNANDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang