🍓🍓🍓
•
•
•
Setiap part POV hanya menceritakan yang inti-inti saja.
"Luruskan barisan!"
Melvin yang tengah memandang ke arah Chelsea segera tersadar saat mendengar intruksi dari seorang guru di depannya. Melvin heran, sejak kapan tunangannya itu mau berdekatan dengan adiknya sendiri.
Bahkan ia sudah mengamati interaksi keduanya saat mereka masih berada di lantai dua sebelum turun ke lapangan untuk mengikuti upacara hari ini.
Melvin juga heran, Chelsea tampak lebih ceria dan cantik, tidak seperti sebelum-sebelumnya. Ada apa dengan gadis itu? Mengapa tampak berbeda setelah mengalami kecelakaan kecil di rumahnya?
Sudahlah, Melvin tak mau pusing-pusing memikirkan gadis itu.
🍓🍓🍓
"SMA Bhintara Jayaaa!"
"JAYA!"
"Wuuuu!"
Prok prok prok!
Seluruh anggota tim basket 'RaJa' bertepuk tangan memeriahkan kemenangan mereka. Mereka saling bersalaman kemudian kembali ke dalam kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan pembelajaran seperti biasanya.
Tak terkecuali Melvin yang juga harus segera masuk ke dalam kelas sebelum pembelajaran di mulai. Pria itu berhenti di samping kelas, matanya mengamati Chelsea yang tengah bingung sendiri.
"Siapa yang mindahin tas gue?"
"Kan emang kursi lu di situ."
Mendengar sahutan seorang siswi, Chelsea lalu berjalan menuju bangku yang ditunjuk olehnya.
"Bener?"
"Hm. Lagian ngapain gue bohong."
'Aneh, kenapa Chelsea bersikap kaya gitu?'
Kriiing!
Melvin terperangah saat bel masuk berbunyi nyaring. Pria itu segera berjalan masuk ke dalam kelas.
Ia duduk di samping Chelsea kemudian menatapnya datar. Gadis ini memang terlihat beda, mengapa Chelsea tak menyadari kedatangannya dan masih asik membaca buku pelajarannya?
Sejak kapan Chelsea terlihat sangat semangat untuk membaca buku pelajaran?
Melvin menatap Chelsea saat gadis itu menoleh ke arahnya.
"Ngapain liatin gue?"
Aneh! Sungguh aneh! Ini bukanlah Chelsea yang ia kenal. Mengapa nada gadis itu terlihat datar dan tidak seheboh seperti biasanya? Kemana Chelsea yang selalu bersikap manja padanya?
Jangan lupakan matanya yang melirik sinis Melvin. Melvin terkejut dengan perubahan gadis ini. Apakah ini termasuk salah satu akal-akalan gadis itu untuk menarik perhatiannya seperti yang sudah-sudah Chelsea lakukan dahulu?
🍓🍓🍓
"Aneh ga sih, Chelsea pergi gitu aja, padahal biasanya suka narik-narik tangan Melvin buat makan bareng ke kantin."
"Hooh, tadi juga pas di upacara gelagatnya juga aneh. Masa dia berlagak kaya ga kenal Jordan."
Ternyata bukan hanya dirinya yang menyadari perubahan sikap Chelsea. Kedua sahabatnya pun juga menyadari itu. Melvin semakin bingung.
"Gue juga ga tau," ucap Melvin.
"Yaudah lah paling itu akal-akalan dia biar Melvin ngelirik dia lagi."
Melvin terdiam, karena tak mau ambil pusing, mereka bergegas menuju salah satu sahabatnya lagi, Bagas, yang berada di kelas IPA 1.
Sesampainya di kelas Bagas, Melvin lihat gadis yang sudah mengisi hatinya itu sedang berjalan masuk ke dalam kelas untuk menghampirinya.
"Kak Melvin! Selamat!"
Melvin tersenyum hangat saat Ica berlari menghampirinya. Bahkan gadis itu memeluknya begitu saja.
"Makasih Ca."
Mereka memutuskan untuk segera ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah demo minta di isi.
Seperti biasa merek menempati sudut kantin yang sudah menjadi tempat pribadi mereka sendiri. Para siswa lainnya tak ada yang berani menempati bangku geng Melvin.
Mereka makan dengan khidmat sesekali bercanda tawa satu sama lain. Ica pun tampak bahagia berbicara dengan para sahabat Melvin
Hanya saja Ethan dan Bagas memang lebih banyak diam ketimbang Ezra. Mereka berdua hanya menimpali Ica dengan senyuman saja.
Saat melihat sekitar, Melvin menangkap gadis yang berstatus tunangannya sedang duduk bersama geng Jordan di sisi sudut kantin lainnya.
Mengapa Chelsea tak menghampirinya dan malah bergabung dengan Jordan, musuh bebuyutannya? Padahal saat jam istirahat seperti inilah Chelsea selalu memanfaatkan waktunya untuk menempeli kemana Melvin pergi.
Melvin tidak tau mengapa hatinya mendadak kosong saat gadis itu tak berada di sisinya. Ia merasa tak rela jika gadis itu dekat dengan pria selain dirinya. Padahal ia tau, ia tak menyukai gadis itu sedikitpun!
Kenapa ini?!
Melvin merasakan emosinya seketika membumbung saat Jordan sedang membisikkan sesuatu tepat di telinga gadisnya.
Ia tak rela!
Maka tanpa bisa dicegah dan dengan rahang yang mengeras, Melvin berjalan ke arah meja geng Jordan.
Saat sudah di belakang Jordan, Melvin segera menarik pria itu lalu mencengkram kerah seragam Jordan dengan kuat.
"Ga usah deketin Veronica."
"Lah napa? Bukannya lo juga lagi deket sama cewe?"
Jordan melirik Ica yang sedang menatap Melvin dengan raut khawatir.
"Gue ga suka lo deketin Veronica!"
"Terus? Kenapa lo deketin cewe lain?" ujar Jordan mengarahkan dagunya ke arah Ica.
Speechless, Melvin bingung menjawabnya. Karena tak ingin menyakiti hati Ica yang sedang memantau di belakang, ia segera menjawab pertanyaan Jordan sesuai apa yang otaknya perintahkan.
"Karena gue suka Ica," jawab Melvin dengan santai.
🍓🍓🍓
Melvin tidak tau apa yang salah dengannya, ia sangat khawatir dan cemas saat Chelsea akan terjatuh dari lantai dua. Beruntung Bagas sedang berjalan di belakang Chelsea sehingga Bagas berhasil menolong gadis itu.
Jika hari-hari sebelumnya ia acuh dan tak peduli akan Chelsea, kali ini berbeda. Sepertinya ada yang tak beres dengan perasaannya. Apa ia bersikap seperti ini karena merasa kosong akan Chelsea yang sudah tak bersikap manja padanya?
Atau ia mulai menyukai tunangannya itu? Tapi Melvin selalu menyangkal semua pemikirannya, setelah mengucapkan terimakasih pada Bagas, ia segera berjalan menuju perpustakaan dengan Chelsea di belakangnya.
Dalam hati ia membenarkan perkataan Chelsea yang berkata jika dirinya khawatir dengan gadis itu. Tapi ia malah berkata sebaliknya dan berlalu terlebih dahulu dengan wajah piasnya.
Melvin tak mau ketahuan oleh Chelsea jika ia sedang menahan rasa cemasnya.
🍓🍓🍓
Melvin tak terima jika Chelsea akan memutuskan pertunangan ini. Pokoknya ia tak akan setuju begitu saja jika Chelsea memutuskan ini sepihak! Ia tak rela jika gadis itu memutuskan hubungannya.
Sekali lagi ia tidak tau! Ia sudah mencintai Ica, namun di sisi lain ia tak mau gadis itu menjauh darinya. Karena ia merasa dunianya sepi dan hatinya terasa kosong semenjak Chelsea-nya berubah.
Dimana Chelsea yang selalu manja padanya? Yang selalu mengikutinya? Yang selalu tak ingin berjauhan dengannya?
🍓🍓🍓
Sebenarnya dalam beberapa kesempatan Melvin sudah mendekati Chelsea, namun kadang kala ia tersadar lalu menjauhinya kembali. Karena ia selalu mendapat laporan dari Ica yang masih di rundung oleh Chelsea.
Kekesalannya kembali muncul, namun ketika melihat Chelsea bersama pria lain membuat Melvin juga tak rela! Ada apa dengannya?!
Apalagi Melvin semakin heran saat Jordan berlagak sok baik dan mendekati Ica. Lebih parahnya lagi Ica yang lebih memilih Jordan ketimbang dirinya. Itu membuatnya kesal!
Melvin berusaha terus bersabar dengan Ica yang kadang kala bersikap cuek padanya. Namun lama-lama ia tak tahan, bahkan beberapa kali ia kelepasan tak bisa mengontrol emosinya pada Ica. Alhasil gadis itu semakin jauh darinya.
Sampai pada saat dimana acara ulang tahun Bagas diadakan, ia yang selalu memantau Ica segera mengikuti gadis itu yang berlalu mengikuti Jordan. Melvin terkejut melihat tindakan murahan Ica yang ia lakukan pada Jordan!
Tak bisa berpikir jernih Melvin berlalu dengan emosi yang membumbung tinggi. Ia dipermainkan oleh gadis manis itu!
Setelah mengetahui yang sebenarnya, Melvin dilanda rasa bersalah karena selalu menuduh Chelsea yang bukan-bukan.
Melvin berusaha kembali mendekati Chelsea namun gadis itu sudah terlanjur membencinya. Seharusnya dulu ia tak mudah mencintai sosok Ica! Hancur, semuanya hancur! Ia menyesal sudah bersikap buruk pada mantan tunangannya itu.
»»------𝓑𝓮 𝓣𝓱𝓮 𝓐𝓷𝓽𝓪𝓰𝓸𝓷𝓲𝓼 𝓖𝓲𝓻𝓵𝓯𝓻𝓲𝓮𝓷𝓭------««