抖阴社区

7. | Akhirnya tenang |

Mulai dari awal
                                        

"Lo ngejar kita, Li?" tanya Solar memahami situasi sahabatnya.

"Iya, Lar. Lo berdua jalan apa terbang sih? Kok cepat amat? Capek tau nggak gue ngejarnya." omel Halilintar.

"Lah? Salah lo sendiri lah ngapain pake lari-lari? Kuker, ya lo." tukas Taufan.

"Nggak tuh, biasa aja." jawab Halilintar santai.

"Terus tadi ngapain lo lari-lari goblok!" geram Taufan.

Halilintar mengaduh sambil mengusap-usap kepalanya. "Gue cuman pengen cepat pulang aja. Kenapa emang salah?" tanya Halilintar.

"Sol coba pukul gue." pinta Taufan.

Alis Solar bertaut bingung. "Ogah ah, Fan. Mending lo pukul sendiri aja." tolak Solar.

"Kalo mukul sendiri gak kerasa gob-"

"Aduh! Sakit Li." keluh Taufan sambil mengusap pipinya.

"Tadi minta dipukul giliran gue pukul bilangnya sakit, gimana si lo, Fan." cibir Halilintar.

"Gue emang yang minta, Li tapi gak kencang juga kali mukulnya." ketus Taufan sembari mengusap pipinya yang terkena tamparan kasih sayang sahabat merahnya.

"Oh kekencangan ya? Maaf ya, Fan." ucap Hali sambil senyum-senyum gak jelas.

"Mending nggak usah minta maaf deh kalo gak ikhlas mah." cakap Taufan.

"Astagfirullah, ini ikhlas kok, Fan. Ikhlas banget malah." sangkal Halilintar.

"Iya in aja dah biar senang." balas Taufan.

Solar tersenyum tipis memperhatikan interaksi keduanya. "Lar, kok lo diem aja? Ngomong dong." pinta Taufan.

Halilintar spontan melirik kearah sahabat kutu bukunya. "Iya, Lar. Ngomong dong. Jangan diem begini." timpal Hali sedikit memaksa.

"Gpp atuh gantian sama si Hali masa gue terus yang ngomong." balas Solar.

"Nggak gitu juga kali,  Lar. Kita bertiga 'kan sahabat. Gak seru dong kalo satunya diam aja, iye 'kan?" tanya Taufan sambil merangkul Hali dan Solar yang membuat keduanya terkejut.

"Hm/iya." jawab Hali dan Solar dengan respon yang berbeda.

Hening beberapa detik hingga mereka tiba di persimpangan jalan.

"Guys ... Gue duluan ya!" teriak Solar sambil melambai pada dua sahabatnya. Saat mereka sampai di pertigaan jalan.

"Iya, Lar! Hati-hati ya!" balas keduanya sedikit berteriak

Solar mengacungkan ibu jarinya dan kembali fokus ke depan.

"Li." panggil Taufan.

Hali kembali berdeham menanggapi panggilan sahabat birunya.

"Semenjak dia pergi, lo merasa ada yang kurang nggak sih?" tanya Taufan tiba-tiba.

"Kayak semuanya hampa gitu." lanjut Taufan.

Halilintar reflek menghentikan langkahnya membuat Taufan yang di sebelahnya ikut berhenti. "Kenapa?" tanya Taufan bingung.

"Bukan apa-apa btw gue duluan ya, Fan." pamit Hali pada sahabatnya.

Taufan mengangguk. "Iya, Li hati-hati, ya." ujar Taufan.

Hali mengangguk. "Iya, Fan. Lo juga sampai ketemu besok." balas Hali.

Taufan mengangguk dan melanjutkan langkahnya.

"Assalamualaikum, aku pulang." ujar Halilintar memasuki rumah.

Halilintar Argantara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang