抖阴社区

19. | Masalah Baru |

1.5K 117 6
                                        

SEBELUM BACA BUDIDAYAKAN

FOLLOW AKUN PENULISNYA

[JANGAN LUPA VOTE BUKUNYA]

KOMENTARI APAPUN YANG KALIAN SUKA.

JADILAH PEMBACA YANG CERMAT DAN AKTIF.

NO SILENT READERS...

CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI.

DILARANG KERAS MEN-COPY

SEPERTI : IDE, ALUR, DAN BAHASA PEMAIN.

UNTUK PLAGIAT JAUH-JAUH!

TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR KE BUKU INI...



Happy reading🦋



Halilintar Argantara

Diperjalanan.

"Pak, Chandra." panggil halilintar pada supir pribadinya, membuka percakapan.

"Iya, tuan muda." sahut Pak Chandra tanpa mengalihkan fokusnya.

"saya dengar dari adik saya, dia kehilangan sahabatnya, apa itu benar?" tanya halilintar.

Tanpa mengalihkan fokus dari setir pak chandra menjawab, "benar tuan, den gempa memang kehilangan sahabatnya." ujar Pak Chandra membenarkan berita yang tuan mudanya dengar.

"apa mama, papa tau soal ini?" tanya halilintar lagi.

"tidak tuan, tuan besar dan nyonya besar sama sekali tidak tau soal ini." jawab Pak Chandra sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Aneh sekali rasanya hal sekecil ini mama, papa tidak tau, bagaimana mungkin?" gumam halilintar merasa janggal dengan orang tuanya.

"mungkin saja tuan, den gempa merahasiakan soal ini." sahut Pak Chandra.

"ku rasa begitu." gumam halilintar sambil memainkan ponselnya.

Hening, tak ada percakapan kembali diantara mereka. Hingga beberapa menit kemudian, mereka sampai di mansion kediaman halilintar.

"tuan muda, kita sudah sampai." ujar Pak Chandra membuyarkan fokus halilintar.

Halilintar mengangguk sebagai responnya.

"Silahkan tuan,,," ucap Pak Baehaqi sambil membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya.

"terimakasih, Pak Baehaqi." balas halilintar ramah lalu keluar dari mobil.

"mari tuan, biar saya bawakan tasnya." tawar asisten pribadinya, Farid Hamulidan.

"terimakasih Pak Farid." ucap halilintar ramah lalu memberikan tas yang ia bawa pada asisten pribadinya.

"tuan tidak perlu berterimakasih karena ini memang sudah menjadi tugas saya melayani tuan." balas Pak Farid ramah.

Halilintar mengangguk lalu berjalan meninggalkan asisten pribadinya yang berjalan di belakangnya.

Sementara Pak Chandra dan Pak Baehaqi kembali ke tempatnya, mengerjakan tugas masing-masing.

"Selamat datang kembali tuan muda!" sambut keenam maid sambil membungkuk hormat pada tuan mudanya.

"Akh iya terimakasih." ucap halilintar sambil tersenyum senang melihat sambutan hangat dari para maid.

"sama-sama tuan." ucap para maid berbarengan ikut tersenyum.

Halilintar Argantara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang